FDFY : 40

7.4K 711 74
                                    

Bab ini 360 vote dan 45 komentar ya. Isi komen sesuai jalan cerita saja hehehe..

Follow IG : JENLISAGARISTINTA

Selamat membaca lagi! Udah memasuki bab 40, memikirkan klimaks cerita menuju end niihhh:)

***

Lisa menarik Jennie dengan panik. Mereka mengenakan pakaian terburu-buru setelah melakukan seks cepat di dalam mobil. Meski dia suka sensasi ketakutan jika suatu saat ada yang melihatnya, dia juga suka melihat Jennie melompat di atasnya dengan pantat terbuka dan payudara memantul, dia lebih suka meniduri Jennie di tempat tidur.

Kebebasan dalam bergerak, menekan dirinya sekeras mungkin hingga membuat Jennie berteriak, melupakan namanya sendiri dan akhirnya kelelahan. Setelah memutuskan mereka akan pergi ke apartemen Jennie, mereka berciuman panik di dalam lift.

Mereka saling menarik satu sama lain agar mendekat, tangan yang saling meraba. Saat mereka memasuki unit Jennie, tangan Lisa menyelinap ke dalam, menggeser celana dalam yang telah rusak ke samping dan mengerang saat jarinya masuk ke vaginanya yang ketat.

“Sial, Lisa. Lepaskan semua. Sekarang juga.” Unit apartemen Jennie gelap tapi seolah tidak ada waktu bagi Jennie untuk menyalakan lampunya.

“Kejutan!!”

“Oh, Lisa…”

Bertepatan saat Lisa mempercepat gerakan tangannya, memasukkan payudara ke dalam mulutnya, mereka berdua mendengar teriakan orang lain di belakang mereka. Tubuh mereka berdua menegang, menoleh dan mendapati lampu apartemen menyala, Jisoo membawa terompet dan Rosé yang membawakan kue ulang tahun.

“Apa yang terjadi disini?!” Jerit Rosé yang langsung berbalik.

“Sialan.” Gerutu Lisa, melepaskan diri dengan enggan.

Jennie cemberut, langsung merasa kosong. Vaginanya sakit dan dia masih membutuhkan Lisa. Oh, benar. Ini seharusnya menjadi hari ulang tahunnya, kenapa dia bisa lupa itu? Menghabiskan waktu dengan Lisa rupanya lebih penting daripada mengingat ulang tahun yang tidak pernah dia rayakan itu.

“Uh, a-aku… biarkan aku membersihkan diri sebentar.” Jennie melirik Lisa yang mematung di tempat. Jelas, Lisa juga kurang suka dengan suasana saat ini.

“Aku mungkin pergi saja.” Ujar Lisa namun Jennie menahan tangan Lisa.

“Aku punya beberapa baju besar. Ayo, bersihkan diri di tempatku saja.”

Tanpa permisi atau apapun, mereka akhirnya pergi ke kamar. Menutup pintu dan mengunci. Keduanya terengah-engah, saling menatap. Jennie lebih dulu melangkah, menarik Lisa sampai bibir mereka kembali bertemu dalam ciuman yang panas.

Lisa mendorongnya ke tempat tidur. Mereka baru saja saling menyelipkan tangan ke dalam pakaian masing-masing. Lisa sendiri tersiksa karena penisnya membesar lagi dan rasanya sakit karena merasa terkurung.

“HENTIKAN SEKS KALIAN DAN KELUARLAH! JENNIE, JIKA DALAM SEPULUH MENIT KAMU TIDAK KELUAR DARI KAMAR, AKU AKAN MERUSAK PINTUMU!” Teriak Jisoo dari luar.

Dengan terpaksa, Lisa melepaskan ciuman Jennie. Menjatuhkan wajah di leher Jennie, menghirup aroma keringat yang membuat semangatnya kembali muncul. Tapi dia tahu, mereka benar-benar harus berhenti.

“Sepertinya aku harus pergi saja.” Ujar Lisa sambil bangkit dari atas Jennie.

“Dan apa? Pergi ke bar? Menelepon seorang kenalan dan akhirnya bersama wanita lain di tempat tidurmu?”

JENLISA - Find Diary, Find You [GIP] ✔️Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang