BAB INI 400 VOTE DAN 50 KOMENTAR YA! KOMEN AJA SESUAI ISI CERITA.
FOLLOW IG : JENLISAGARISTINTA
SELAMAT MEMBACA LAGI!
***
Saat Lisa menutup pintu kamar di belakangnya, Jennie sudah tidak mau membuang waktu lagi. Duduk di tempat tidur Lisa, tangannya terulur memperlihatkan tabung obat yang sejak tadi membuat pikirannya berputar.
“Ini obat apa?” Tanya Jennie.
Lisa yang panik segera mengambil tabung obat itu dari Jennie, menggenggam erat di telapak tangannya.
“Kenapa ini bisa ada di tanganmu?” Lisa nyaris memelototi Jennie.
Tapi tatapan Jennie lebih tajam dan tentu lebih menyeramkan hingga akhirnya dia pun menunduk saat dia berjalan ke meja belajarnya. Karena hanya dia dan Tuhan yang tahu meski kehidupannya saat ini liar, belajar tetap menjadi nomor satu untuknya.
Karena meski Lisa sudah tidak pernah lagi diejek soal penampilan, Lisa takut jika orang akan mengejek karena penurunan nilainya. Membayangkan dia akan kembali menerima tatapan jijik seperti dulu saja sudah membuat kulitnya gatal, tenggorokannya tercekik dan dia terengah-engah.
“Jangan marah. Tapi Rosé memberikannya padaku. Kenapa kau punya obat seperti itu, Lisa?”
Seperti itu? Apakah Jennie sudah tahu obat apa ini?
“Seseorang memberikannya padaku.” Lisa menjawab dan duduk perlahan di kursi belajarnya.
“Siapa yang memberikan itu padamu? Lisa, tidak sembarangan orang bisa mendapatkan obat itu. Kecuali, Lisa apa kau…”
“Ya. Aku sudah lama sering menemui psikiater. Sudah lama sekali aku tidak pernah kembali, tapi karena datangnya orang-orang di masa lalu, aku membutuhkannya lagi.”
Sekarang Jennie terpaku, terlalu terkejut dengan apa yang Lisa katakan. Kenapa? Bagaimana? Sial, dia tidak pernah menyadari kehidupan masa lalu Lisa akan membuatnya seperti itu.
“Lisa…”
“Jangan khawatir, ini bukan tentang kalian. Karena tentu saja aku tahu kau, Rosé dan Jisoo tidak mungkin jahat padaku. Ini tentang aku, jadi jangan terlalu di pikirkan.” Ujar Lisa melambaikan tangan tak peduli.
“Sialan! Lalisa, kau sungguh bodoh! Kau baru saja mengatakan bahwa kau sering pergi ke psikiater dan mendapatkan obat, dan sekarang kau menyuruhku untuk jangan khawatir?! Jangan terlalu di pikirkan?! Sebenarnya apa yang ada di pikiranmu itu?!” Bentak Jennie kesal.
Meski Lisa pernah melihat ledakan kemarahan Jennie, tidak membuat Lisa terbiasa dengan sikap marahnya yang selalu mengejutkannya.
“Bukan begitu, hanya saja…”
“Duduk disini, cepat.” Perintah Jennie menepuk tempat tidurnya.
“Uh, kenapa? Nanti kalau aku dekat-dekat dan kemudian aku menciummu lagi, kau marah dan menangis seperti kemarin lagi.” Gumam Lisa. Tapi meski begitu dia tetap menuruti perintah Jennie dan berjalan perlahan ke arah wanita itu.
“Lama.” Gerutu Jennie meraih tangan Lisa. Dan bukan hanya duduk, Jennie berhasil membuat Lisa berbaring di tempat tidur dan dia beralih mengangkanginya. “Dengan begini, kau tidak ada jalan untuk kabur dari pembicaraan ini.”
Sambil mengalihkan pandangan, Lisa bergumam lagi.
“Tidak ada yang berniat kabur, kok. Aku memang akan bercerita.”
KAMU SEDANG MEMBACA
JENLISA - Find Diary, Find You [GIP] ✔️
Fanfic[21+] Jennie tanpa sengaja menemukan buku diary seseorang dengan sampul berwarna kuning dan gambar bunga edelweis di bawah meja kelasnya. Alangkah terkejutnya Jennie ketika mencoba membaca, isinya penuh dengan sekumpulan kata-kata cantik yang semua...