FDFY : 22

11.6K 938 61
                                    

310 VOTE DAN 45 KOMENTAR YAA UNTUK BAB INI.

FOLLOW IG : jenlisagaristinta

Masih ada adegan dewasa di bab ini. Risih? Skippp!!

Perhatikan Gap vote dan komen yaa!

***

Saat jam olahraga berlangsung, Jennie merasa panas. Bukan karena di siang hari, bukan juga karena berkeringat di tengah lapangan, namun ada Lisa di sudut sedang duduk, seperti biasa menyendiri.

Penilaian individual hari ini membuat mereka berdua duduk terpisah. Tapi yang membuatnya panas ialah, ada tatapan Lisa di balik kacamata itu, mata gelap Lisa yang membuat punggung Jennie panas sepanjang jam.

Setiap Jennie menoleh, Lisa berpura-pura menunduk atau mengubah tatapan menjadi sangat polos, tapi nafas Lisa mengatakan hal yang jauh berbeda dari kata polos.

“Sialan, dia akan membuatku melompat ke pangkuannya kurang dari lima menit jika dia terus melihatku seperti itu.” Gumam Jennie melemparkan bola ke tengah lapang.

Siapa sangka orang yang sedang duduk sendirian ialah orang yang sama yang telah membuatnya orgasme sepanjang akhir pekan ini?

Jennie menoleh lagi pada Lisa yang langsung tersenyum manis, melambaikan tangan kecil sebelum kembali menunduk. Orang tak akan menyangka seberapa keras Lisa suka memperlakukan tubuhnya.

“Dua manusia terangsang sedang saling menggoda.” Cibir orang di sampingnya dan Jennie menoleh, mendapati Eunha menatapnya dengan sinis.

“Apa masalahmu?” Tanya Jennie memutar mata kesal.

“Kalian berpacaran?”

Jennie mundur, setelah tahu yang Lisa lalui di masa lalu karena wanita itu, Jennie tahu dia harus menghindari Eunha meski sejujurnya dia agak berterima kasih juga.

Bukan berarti dia menikmati Lisa di jauhi satu sekolah. Tapi, jika bukan karena sikap Eunha, mungkin sekarang dia tidak bersama Lisa, kan?

“Bukan urusanmu.” Balas Jennie, mengambil bola lagi dan memantulkan dengan asal.

“Akan lebih aneh jika kalian tidak berpacaran tapi saling menatap seperti itu. Bahkan, segalanya lebih menjijikkan untukku.” Eunha bergidik ngeri di sampingnya.

“Lisa tidak melakukan kesalahan apapun padamu, atau saudara kembarmu, tahu?” Kata Jennie. Mata Eunha langsung melebar.

“Kau— beraninya membawa adikku dalam masalah ini! Apakah Lisa mengadukan hal ini padamu?!” Bentak Eunha marah.

Jennie mendelik dan dia melihat mata Lisa menajam, namun dia hanya diam. Tangan Lisa mengepal, matanya penuh kekhawatiran. Jennie memberi senyum meyakinkan sebelum kembali menatap Eunha.

“Tenanglah, Eunha. Aku justru sedikit berterima kasih padamu. Karena jika kau mungkin tidak melakukan itu di masa lalu, aku tidak bersama Lisa sekarang. Meski aku tetap tidak menerima apa yang sudah kau lakukan, membuat Lisa kurang percaya diri.” Kata Jennie.

Dia hendak pergi tapi Eunha menahan pergelangan tangannya, mencengkram dengan kuat.

“Jadi kau sungguh berpacaran dengan Lisa?” Tanya Eunha. Entah kenapa, kemarahannya justru semakin berkobar di mata wanita itu.

“Kalaupun aku berpacaran atau tidak, itu—“

“Iya, Eunha.” Lisa mendadak muncul di samping Jennie, menarik tangannya. “Sudah aku bilang, kan? Aku sudah melupakan saudara kembarmu sejak lama.”

Alis Jennie sedikit terangkat mendengar perkataan Lisa. Jadi, Eunha dan Lisa pernah membahas tentang ini? Kenapa?

“Brengsek,” Eunha mendorong Lisa keras. Tapi Lisa lebih kuat dari yang pernah orang bayangkan, Jennie sudah tahu itu. “Kau melepaskan adikku dengan mudah? Sejak dulu kau memang brengsek, Lisa!”

JENLISA - Find Diary, Find You [GIP] ✔️Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang