340 untuk bab ini dan 45 komentar.. Semangat naikkan Gap vote/komentar ya!
Follow IG : JENLISAGARISTINTA
UNTUK CEK PROJECT EBOOK JUGA.
SELAMAT MEMBACA LAGI!
***
Sulit untuk menemukan pakaian seksi di lemarinya. Untuk pakaian dalam sekali pun, tidak ada pakaian seksi dengan renda atau hal-hal seperti itu. Pada akhirnya Jennie memutuskan untuk mengenakan crop top dengan celana pendek yang ketat.
Ini agak mengecewakan tapi apa boleh buat? Dia terlalu sendirian dalam waktu hampir dua tahun hingga tak ada waktu untuk membeli pakaian seksi.
Lagipula untuk apa menggunakannya jika dia tidak punya seorang yang spesial, bukan?
“Ya! Tunggu!” Suara Lisa dari dalam membuat Jennie segera menegakkan tubuhnya. Dia percaya diri saat ini, menyeringai hingga pintu terbuka. “Apa yang kau lakukan disini?”
“Aku ingat dengan jelas, bahwa kau bilang kita perlu bicara.” Jennie menyeringai, mendorong Lisa dari pintu hingga dia bisa memasuki tempat Lisa.
Helaan nafas di belakang terdengar. Jennie hanya bisa menahan senyum, memperhatikan tempat Lisa yang sangat luas. Sejujurnya, ini sangat jauh berbeda dengan unitnya sendiri. Jennie melihat ada sofa kulit berbentuk L di tengah ruangan, meja kecil dan TV besar.
“Aku tidak benar-benar ingin mengajakmu bicara. Itu karena kamu membuat keributan di cafe, semua orang memperhatikan.” Kata Lisa dari belakang.
“Jadi disini kamu selalu menghabiskan waktu bersama para pelacurmu?” Tanya Jennie.
Kecemburuan mengambil alih akan tetapi sebisa mungkin dia tidak memperlihatkannya. Jennie bersikap sok keren, tenang, bertanya dengan wajah seolah apa yang Lisa lakukan tidak mengganggunya.
Meski kenyataannya tentu saja dia marah. Lisa yang dia kenal tidak seperti itu. Kenyataan bahwa Lisa bersama banyak wanita di tempat ini mengecewakannya. Mengapa Lisa menjadi seperti ini? Apa yang membuat dia seperti ini?
Apakah… kehidupannya di masa lalu membuat Lisa berubah sejauh ini? Pikir Jennie sedih.
“Apa yang kamu bicarakan?” Lisa menggelengkan kepalanya. Sebagai tuan rumah, Lisa memiliki kesopanan untuk mengambil minuman untuk Jennie.
“Ooohhh… berniat membuatku mabuk, ya?” Jennie kembali berputar, menggoyangkan pinggulnya dengan ekstra saat dia berjalan mengitari dapur dan mengelilingi sudut tempat Lisa yang lain. “Dimana kamarmu?”
“Kenapa?” Tanya Lisa tanpa menoleh, bersandar di kulit sofa.
Tiba-tiba saja, Jennie merangkak di depannya, duduk di pangkuannya. Lisa membatu, tidak bisa bereaksi namun hal itu justru membuat Jennie lebih senang karena disaat itulah, dia bisa dapat lebih menggoda Lisa.
“Karena aku ingin tahu, dimana aku bisa berada di tempat itu untuk… kau tahu?” Jennie memperhatikan Lisa yang mengepalkan tangannya dengan kuat, seolah tengah menguatkan dirinya.
Ah, jadi Lisa berusaha bersikap keras, ya?
“Sejak kapan kamu bisa menjadi wanita penggoda?”
Menelusuri garis rahang Lisa sambil menggigit bibir bawahnya dengan genit, Jennie berkata.
“Sejak seseorang memperkenalkanku, bahwa seseorang bisa bercinta dengan sangat hebat, keras dan membuatku merasa sangat seksi. Yah, sudah lama aku tidak merasakan itu tapi sekarang, aku tiba-tiba merasa seksi lagi.” Kata Jennie begitu blak-blakan.
KAMU SEDANG MEMBACA
JENLISA - Find Diary, Find You [GIP] ✔️
Fiksi Penggemar[21+] Jennie tanpa sengaja menemukan buku diary seseorang dengan sampul berwarna kuning dan gambar bunga edelweis di bawah meja kelasnya. Alangkah terkejutnya Jennie ketika mencoba membaca, isinya penuh dengan sekumpulan kata-kata cantik yang semua...