28 - Mulai nyaman atau Di rindukan.

1.5K 178 17
                                    

🦋Happy Reading🦋

🦋Happy Reading🦋

Oops! This image does not follow our content guidelines. To continue publishing, please remove it or upload a different image.


***

Di apartemen Siska dan Adel sedang duduk berdua menatap satu sama lain. Adel menatap Siska dengan tatapan takut bercampur dengan rasa bersalah. Karena sudah membohongi Siska.

"Ngomong Del, bukan diam aja kayak gitu!" ketus Siska.

Adel menatap sekilas mata hitam milik Siska.

Lalu Adel menundukkan kepalanya karena menatap mata tajam Siska menatap dirinya. Tanganya beberapa kali meremas baju yang ia kenakan.

"Ayo ngomong, jangan diam aja."titah Siska lagi.

"Adel mau minta maaf sebelumnya sama kak Siska karena udah bohong sama kakak. Tapi Adel enggak ada niat untuk berbohong kak."

"Enggak usah minta maaf kalau di ulangi lagi." jawab siska dengan nada yang sama.

"Bentar Adel mau nunjukin sesuatu sama kak Siska."

Adel beranjak dari duduknya dan masuk ke dalam kamar.

Selang beberapa waktu Adel kembali lagi dengan membawa selembar kertas yang ingin ia tunjukkan ke Siska. Adel duduk kembali dan menyerahkan selembar kertas.

Siska membaca di setiap kata yang tertera di sana. Baru beberapa saat mata Siska membelalak sempurna saat membaca salah satu dari kata yang tertera.

"Kamu lagi enggak bercandain kakak kamu sendiri kan?"

Adel tersenyum kecut mendengar apa yang Siska tuduhkan barusan."Kali ini Adel enggak bercanda kak, Adel serius kalau kakak enggak percaya, bisa telfon dokter Gita langung aja."

"Sekarang kamu waktunya kontrol kan? Waktunya ke rumah sakit dong?"

"Iya kak"

"Aku anter ke rumah sakit sekarang juga."titah Siska.

Adel mengiyakan ajakan Siska, dengan segera mereka berdua berjalan kerumah sakit.

Sedari tadi Siska hanya diam saja, tak mengeluarkan sepatah katapun. Brgitupu dengan Adel, ia tak berani menatap Siska apa lagi mengajaknya berbicara. Ia cukup takut dengan Siska kali ini, karena tak melihat wajah Siska yang seperti biasanya.

Nampak Siska sedang fokus tapi ia tak seratus persen fokus ke jalan. Justru ia sedang fokus ke Adel. Selama ini adiknya sakit ia tak mengetahuinya. Ia hanya diam dan tak tau kondisi Adel sama sekali.

"Kak!"

Adel memanggil Siska dengan nada yang lirih. Sedikit ada rasa takut.

"Hmm!"

"Kak Siska marah sama Adel?" Tanya Adel dengan nada yang sangat hati-hati.

"Marah! Kalau memang benar kamu nutupin sakit kamu dari kakak." Ujar Siska.

Distant feelingWhere stories live. Discover now