Follow dulu lahh minimal.
Terima kasih
Graciella yang tengah berusaha melupakan masa lalunya yang begitu pahit untuk diingat. Apa lagi masa lalu yang meninggalkan luka begitu dalam baginya. Namun ia bertemu dengan Adel yang akan mengajarkan bukan m...
Oops! This image does not follow our content guidelines. To continue publishing, please remove it or upload a different image.
"Elegiku seperti Serayu yang hanya sebentar, namun menetap. Insan ini perlu Indurasmi karena terlalu Gulita. Perlu sebuah Genta untuk membangunkan dari mimpi buruknya."
Artinya :
"Kesedihanku seperti Hembusan angin yang hanya sebentar, namun menetap. Manusia ini perlu Sinar bulan karena terlalu Gelap. Perlu sebuah lonceng besar untuk membangunkan dari mimpi buruknya."
***
Keesokan harinya, Adel yang sudah terbangun dan membuat sarapan untuk Gracie. Gadis itu sedang berada di dapur. Menata beberapa masakan yang ia buat.
Setelahnya Adel melepas Apron, dan meletakkan di senderan kursi. Adel berjalan ke lantai atas untuk memanggil Gracie. Bahwa makanan udah matang.
Tok! Tok! Tok
"Kak!" Panggil Adel dari balik pintu.
Namun sama sekali tak ada sahutan dari dalam. Adel yang terpaksa membuka pintu itu, ternyata pintu itu tak terkunci. Mata Adel melihat ada sosok gadis yang masih tertidur pulas di kasur. Langkahnya menuju gadis itu, perlahan tapi pasti.
Ia dudukkan pantatnya di pinggiran kasur. Menepuk sedikit bahu Gracie.
"Kak!"
"Kak Grec, bangun yuk sarapan."
"Eggghhhh!"
Adel kembali meneluk bahu Gracie, karena gadis itu tak kunjung bangun."Kak! Kak Grec!"
Mata Gracie tiba-tiba terbuka, manik matanya tertuju pada manik mata Adel. Tatapan mereka saling beradu satu sama lain. Namun setelahnya Adel berdiri dari duduknya.
"Maaf Kak, Adel enggak bermaksud buat lancang. Adel cuma mau bangunin kak Grec, buat sarapan." Ujar Adel. Gadis itu menundukkan kepalanya.
"Kalau gitu Adel tunggu di bawah ya. Permisi!"
Belum sempat Gracie menjawab Adel sudah berada di luar kamarnya. Gadis itu terlihat menghindari dirinya. Apa lagi saat Gracie ingin menyentuh pipi kirinya. Seakan menghindar.
Adel yang sudah berpakaian rapi dengan kemeja berwarna biru laut, serta celana kain berwarna hitam. Setelah memanggil Gracie gadis itu memutuskan untuk masuk ke kamar dan melakukan ritual mandi. Bukan hanya itu, Adel sudah siap di meja makan. Duduk manis dengan ponsel yang ada di tangannya.
Tak berapa lama terdengar suara langkah kaki yang menuruni tangga. Sosok Gracie turun dan menghampiri Adel. Gadis itu lalu duduk di depan Adel.
"Kak Grec mau makan apa?" Tanya Adel dengan lembut.
"Kamu masak apa hari ini?"
"Aku tadi masak Capcai sama goreng ayam." Ujar Adel. "Hmm kalau Kak Grec enggak suka bisa aku masakin lagi." Lanjut Adel.
