22 - Gue enggak tau lebam lo banyak!

1.5K 174 16
                                    

🦋Happy Reading🦋

Akaramu terus saja menghantuiku tanpa Aksama

Oops! This image does not follow our content guidelines. To continue publishing, please remove it or upload a different image.

Akaramu terus saja menghantuiku tanpa Aksama. Berkeliling di kepala dengan begitu cepatnya. Namun kamu seakan Kelabu dalam setiap detik di hidupku.

Artinya :

"Bayanganmu terus saja menghantuiku tanpa Ampun. Berkeliling di kepala dengan begitu cepatnya. Namun kamu seakan abu-abu dalam setiap detik di hidupku."





***

"Tau dari mana lo?" Nada bicara Zee terdengar berbeda dari sebelumnya.

Adel yang tadinya menatap arah lurus kedepan kini beralih menatap Zee. "Gue enggak sengaja lihat beberapa foto kakak gue di ponsel lo."

Zee sedikit terkejut dengan apa yang Adel bilang. Memang Adel pernah meminjam ponselnya untuk membuka galerinya. Namun dirinya juga lupa memindahkan foto Shani ke ponsel satunya.

Adel menghela napas dan menatap Zee kembali."Gue sama sekali enggak benci kak Shani, sama sekali enggak. Kak Shani juga pernah berharga dalam hidup gue. Tapi Papa merubah kak Shani menjadi sangat orang yang berbeda. Gadis yang dingin, ambisus, bahkan gadis yang sangat cuek."

"Itu alasan kenapa kak Grec sangat mencintai kak Shani. Dari dingin dan cueknya berubah jadi hangat dan sangat manis."Jelas Zee.

"Kak Shani emang cantik, dulu banyak banget yang naksir bahkan banyak yang di tolak. Gue pasti suka sama Kak Shani kalau gue bukan Adik kandungnya."

"Udah la enggak usah ngomongin Kak Shani mulu. Kita ngomongin hal lain aja."

"Dihh berusaha mengalihkan pembicaraan."

"Enggak ya!"

Adel memutar bola matanya malas dan gadis itu beranjak dari duduknya. "Lo mau kemana?" Tanya Zee yang melihat Adel berdiri.

"Tidur ngantuk."

"Jangan lupa ya bikin ponakan yang cantik buat gue." Teriak Zee. Dengan cukup keras sehingga yang berada di tempat itu menoleh ke arah mereka berdua.

Tak habis pikir Adel dengan kelakuan teman sekaligus menjadi iparnya itu. Bisa-bisanya berbicara yang tak seharusnya ia bicarakan.

Adel yang sudah berada di kamar hotel. Menuju ke kasur tempat Gracie tidur. Langkahnya sangat hati-hati agar Gracie tak bangun. Adel duduk hati-hati di pinggir kasur. Menatap wajah damai Gracie saat ini.

"Nanti maafin Adel ya kalau enggak bisa bertahan. Adel udah berusaha sampek sini, cuma buat kamu Kak." Tangan Adel mengusap lembut rambut Gracie.

Tiba-tiba mata Adel mengeluarkan cairan bening. Tatapannya masih sama tertuju pada Gracie. Namun setelahnya air mata yang Adel tahan lolos juga.

Distant feelingWhere stories live. Discover now