42. Ketahuan? 2

1.2K 238 21
                                    

🦋Happy Reading🦋

Selamat pagi, siang, sore, malam. Selamat beraktivitas semuanya.

Bagaimana kabarnya?
Aku baik tapi sakit gigi nya tetep.

Btw nihh aku ada saluran di WA lohh.
Barang kali ada yang mau gabung.

https://whatsapp.com/channel/0029VajDppXCXC3Fw0dQFH0w

"Aku sudah merasakan rasanya Asmaraloka. Tapi kenapa Asmaralokaku tak kunjung sempurna? Justru ini ada pada ujung tanduk. Entah aku akan bertahan atau malah melepaskannya."

Artinya :
"Aku sudah merasakan rasanya Jatuh cinta. Tapi kenapa Jatuh cintaku tak kunjung sempurna? Justru ini ada pada ujung tanduk. Entah aku akan bertahan atau malah melepaskannya."

***

Shani berjalan menuju apartemen Gracie. Wajahnya sudah merah padam. Tangannya sudah ia genggam sejak tadi. Apa lagi matanya sudah sangat memerah. Seakan sedang menahan amarah. Langkahnya juga tak biasa.

Tak membutuhkan waktu yang lama. Shani membuka pintu itu. Berjalan mencari Gracie.

"Ge dimana kamu!"

Suara Shani menggema di ruangan itu. Sampai gadis itu di ruang televisi. Matanya melihat ada sosok Adik kandungnya di sana. Siapa lagi kalau bukan Adel. Adel dan Gracie sedang menonton televisi berdua.

"Shani." Gumam Gracie.

Shani yang melihat hal itu seketika berjalan menuju Adel dan Gracie. Tangannya sudah mengepal. Dan rahangnya sudah terlihat mengeras. Tanpa basa-basi, Shani memegang kerah baju Adel. Mengangkat gadis itu. Lalu sebuah pukulan melayang di pipi Adel.

"Shani." Teriak Gracie. Gadis itu cukup kaget dengan pergerakan cepat Shani.

"Kamu apa-apaan sih Shan?" Ujar Gracie menghalangi Shani maju.

"Minggir Ge."

"Enggak. Lo mau ngapain Adel!"

"Minggir Ge!" Ujar Shani lagi menatap tajam Gracie.

Ini bari pertama kalinya Shani menatap Gracie begitu tajam. Gracie juga merasa ini sangat menakutkan.

"Enggak! Kamu mau apa?"

"Kamu selingkuh kan sama Adel. Yang bahkan kamu tau dia adik aku Ge! Kamu terlalu tega sama aku Ge!"

"Bahkan Kamu udah nikah sama Adel. Aku enggak papa kamu sama orang lain. Tapi enggak adik ku juga Ge! Mikir dong!"

Gracie menahan air matanya. Lalu ia melihat Adel sekilas. Setelahnya menatap Shani dengan wajah yang begitu marah.

"Kamu tau? Berapa lama aku nunggu kamu pulang? Kamu tau Shan, setiap hari aku ke tempat-teman kita dulu pernah lalui bersama? Dan saat aku masih mencintai dan mengharapkan kamu. Tiba-tiba pernyataan dari Papa mu membuat aku semakin marah. Karena harus menikahi adikmu. Yang bahkan aku tidak suka dan tidak tau siapa dia."

"Adel. Adik kamu di harga sebesar 3M oleh Papa kamu sendiri. Dan di jual di keluarga aku Shan. Asal kamu tau itu. Bukan hanya itu, waktu kamu hilangpun Adel masih salah di mata Papa kamu. Pukulan demi pukulan yang Adel terima kamu tau itu? Enggak kan?"

"Kak!"

Gracie tak menghiraukan panggilan Adel. Gadis itu menatap sinis Shani."Kamu bahkan enggak tau seberapa menceritakan Adel saat di rumah. Lebam biru di punggung Adel menjadi saksi ia terus mendapat pukulan. Kamu enggak tau kam Shan?"

Distant feelingWhere stories live. Discover now