🦋Happy Reading🦋
Selamat membaca dan selamat malam semua. Ahh akhirnya kita ketemu lagi yaa. Gimana kabar kalian. Aku ada kabar baik nihh, gigi aku udah sembuh tau. Berkat doa kalian semua. Makasih ya udah di doa in yang baik-baik.
"Saat bersamamu adalah sebuah Harsa yang bisa aku ungkapan dalam Aksara. Namun Kehilanganmu adalah sebuah Lara yang tak bisa aku ungkapkan dalam Aksara. Kamu buat rasa Lara itu benar nyata dan Amerta."
Artinya :
"Saat bersamamu adalah sebuah Bahagia yang bisa aku ungkapkan dalam Tulisan. Namun Kehilanganmu adalah sebuah Luka yang tak bisa aku ungkapkan dalam Tulisan. Kamu buat rasa Luka itu benar nyata dan Abadi."
-Gracie untuk Adel-
***
Adel dan Gracie tengah berada di ruang tamu. Gadis itu sibuk membantu Adel membersihkan luka dan juga membantu Adel mengobati lebam. Beberapa kali Gracie menawarkan Adel untuk pergi ke rumah sakit, namun Adel menolaknya.
"Kerumah sakit aja ya Del. Biar jelas luka kamu dan cepet pulih juga."
"Enggak kak! Dulu malah lebih parah dari ini. Dan akhirnya bisa aku obati sendiri." Tolak Adel lembut.
Gracie yang melihat dan mendengar jawaban Adel cukup tertegun. Gadis itu masih bisa tersenyum meski keadaannya yang tak membaik. Gracie membalas senyuman itu lalu, mengusap lembut kepala Adel.
"Aku janji sama kamu Del. Aku bakal lindungi kamu dari Papa maupun Shani nanti." Ujar Gracie dengan penuh percaya diri.
"Adel percaya, kalau Kak Grec bakal lindungi Adel. Tapi Adel boleh minta satu permintaan sama Kak Grec."
"Apa sayang? Apapun itu Kakak bakal kabulin."
"Jangan aduin Papa ke pihak yang berwajib ya kak. Kasihan kak Shani, nanti dia bakal sedih. Kalau Papa masuk penjara."
Kening Gracie mengerut sempurna. Tak percaya apa yang Adel minta kepada itu. Permintaan yang sangat Gracie sulit untuk di terima.
"Maksud kamu Del."
"Kakak tau dan paham betul maksud aku apa. Adel cuma mau minta itu sama kakak. Jangan ya kak. Sebenarnya Adel sayang banget sama mereka berdua. Adel yakin mereka juga pasti sayang sama Adel. Tapi, mungkin cara mereka yang salah."
Gracie tersenyum mendengar itu. Sosok Adel yang sudah beberapa kali kena pukulan oleh Papa kandungan sendiri. Masih sempet-sempetnya memikirkan dirinya. Padahal sudah di perlakuan tak layak.
Gracie mengarahkan kepala Adel ke dalam ceruk lehernya. Memeluk gadis itu. Mengusapnya dengan lembut. Memberikan kenyamanan pada Adel. Bukan hanya itu Gracie juga memberikan usapan pada punggung Adel. Meski Gracie tau di sana banyak sekali luka yang Arsen berikan. Sangat perih mungkin.
"Adel juga sayang sama Kak Grec. Adel sayang banget. Adel enggak mau kak Grec terlalu mikir soal Adel. Kasian badan sama pikirannya. Udah capek di sekolah. Ehh di rumah harus mikir Adel."
"Gapapa Del. Kakak seneng bisa mikirin kamu. Itu yang Kakak bisa. Hari-hari cuma bisa nyusahin kamu. Kayak sekarang ini."
Gracie sedikit melonggarkan pelukannyan saat Adel mendongak ke arahnya. Gracie bisa melihat kerutan di kening Adel.
YOU ARE READING
Distant feeling
Teen FictionFollow dulu lahh minimal. Terima kasih Graciella yang tengah berusaha melupakan masa lalunya yang begitu pahit untuk diingat. Apa lagi masa lalu yang meninggalkan luka begitu dalam baginya. Namun ia bertemu dengan Adel yang akan mengajarkan bukan m...