39. Rencana Adel

1.6K 245 36
                                    

🦋Happy Reading🦋

Hallo semua selamat siang, sore, malam, dan pagi.
Aku Anna mengucapkan selamat hari raya idul fitri. Mohon maaf lahir dan batin.

Kangen enggak nih sama aku?
Aku kangen tau sama kalian. Makasih ya support kalian udah bikin aku seneng dan bahagia. Pengen banget bertemu secara langsung hehehe. Pengen ngobrol dan sharing tentang apapun itu.

***

Pagi ini Gracie masih terbaring di sofa. Tubuhnya tertutup rapat dengan selimut berwarna coklat. Menutupi sampai kepala. Gadis itu terlihat sangat lelap untuk tidur. Seakan energinya habis.

Sedangkan Adel baru saja keluar dari dapur. Memakai celemek, di badannya. Ia berjalan menghampiri Gracie yang sedang tertidur. Duduk di pinggiran sofa. Tangannya mulai mengarah ke bahu Gracie. Menyentuhnya dengan cukup lembut.

"Kak" Suara lembut Adel memanggil Gracie. Berniat untuk membangunkan Gracie. Karena memang waktunya sekolah. Jam juga sudah menunjukkan siang.

Namun gadis itu tetap diam dan tak menanggapi Adel sama sekali. Adel terus mencoba membangunkan Gracie.

Ting!

Ponsel Gracie tiba-tiba berbunyi. Terlihat di layar dengan nama Shani. Dengan mengirim pesan.

'Ge! Pin apartemen kamu apa? Aku udah di luar nih. Ayo berangkat bareng.'

Adel tersenyum kecut dengan pesan dari Shani. Pasalnya semalam ia sudah merasa tenang, tapi pagi ini harus berhadapan oleh kakaknya. Adel membuka ponsel Gracie dan membalasnya.

Setelah itu ia meletakkan ponsel Gracie di sebelah Gracie pas. Agar waktu Shani masuk, terliat seperti Gracie yang membalas pesan itu.

Adel berjalan ke arah dapur, dan menata sebuah kotak makan. Tak lama setelah itu ia bergegas untuk masuk ke dalam ruang tamu. Sebelum Shani masuk ke apartemen Gracie.

Adel berada di balik pintu saat Shani memasuki apartemen Gracie. Saat itu juga Shani melihat Gracie sedang tertidur pulas di sofa.

"Ge! Ge bangun!"Ujar Shani membangunkan Gracie. Sambil mengelus lengan Gracie. Gadis itu sedikit kaget dengan sentuhan yang Shani berikan. Apa lagi mendengar suara Shani, padahal tadi telinganya mendengar suara Adel.

"Kamu kok disini? Siapa yang bukain pintu?" Tanya Gracie melihat Shani yang telah berada di sampingnya.

"Aku buka sendiri. Tadi kamu yang kasih tahu aku kan pin nya berapa. Masa lupa sih?"

Seketika Gracie melihat ponselnya terdapat notifikasi dari Adel.

'Yang ngasih tau aku kak, maaf lancang pegang hp kakak.'

'Kakak berangkat aja sama Kak Shani, aku bisa berangkat sendiri. Nanti biar di jemput Chika.'

'Adel udah siapin bekal di meja makan. Kakak bawa ya.'

Kening Gracie seketika mengerut. Ia masih setengah sadar saat itu karena kaget Shani datang. Apa lagi di sini masih ada Adel.

"Ge, kamu mandi dulu sana gih. Aku tungguin." Ujar Shani.

"Hah!"

"Kamu mandi dulu, baru kita berangkat."

Kaki Gracie berjalan menuju ruang tamu. Dan di sana Shani melihatnya.

"Kok masuk ke ruang tamu Ge?"

"Ehh, hah! Itu aku beberapa kali sempet tidur sini. Dan hari ini pengen mandi aja di sini."Gracie sangat bisa memberi alasan kepada Shani, dan gadis itu percaya saja kepada Gracie.

Distant feelingWhere stories live. Discover now