16. Pernikahan di batalkan tapi tidak dengan bulan madu

28 0 0
                                    



Perkemahan malam ini benar-benar merasa sangat bahagia dengan kehadiran ratusan siswa di SMA pelita. Namun yang anehnya, Gala merasa benar ada yang kurang di perkemahan ini. Baru kali ini Gala memikirkan Zea gadis cupu tidak hadir di sekolah sama satu hari. Gala memikirkan Zea dan girl Zee yang orangnya cuma satu tapi namanya ada dua.

Teman-teman Gala sibuk bernyanyi melingkar di api unggun. Hanya dia saja yang duduk di pojok tenda dan terdiam termenung memikirkan apa yang akan terjadi dengan girl Zee.

"Perhatian semua!!" ucap pak Guntur menghentikan semua aktivitas siswa dan siswinya.

Mendengar suara guru, Gala menyadarkan lamunannya sendiri. Lelaki itu beranjak berdiri dan berjalan melangkah ke tengah lapangan yang melihat semua orang sedang berkumpul di sana. Gala mengambil barisan paling belakang agar tidak terlalu di perhatikan oleh guru dan teman-temannya.

"Gala mana?" tanya Zayyan menoleh kesamping nya melihat Galvin berdiri di dekatnya.

"Gue gak lihat dia dari tadi," balas Galvin menoleh kebelakang menatap Alvin yang menggelengkan kepalanya.

"Dia ngambil barisan paling belakang." Timpal Leo yang dengan ketinggiannya bisa melihat semua wajah siswa dan siswi begitupun Gala.

"Tumben banget," pikir Evan.

"Gala berubah drastis cuman karena cewek anjir" tekan Natan.

"Udah diem berisik dengerin tuh pak botak lagi ngomong." Oceh Alvin.

Siswa dan siswi Anggota Pramuka di SMA pelita yang melebihi ratusan orang, memang sangatlah luar biasa. Bahkan SMA pelita dijuluki sekolah yang unggul dan terbaik karena siswa dan siswinya banyak memenangkan lomba kejuaraan, dan itu semua berkat Gala dan teman-temannya yang lain.

"Selamat malam semua!" sapa pak Guntur dengan tegas.

"MALAMM!!" Serempak semua siswa.

"Bukannya udah subuh jam 5 yah?" bingung Natan menatap jam tangannya yang memang menunjukkan pukul 5.

"Jam Lo mati." Ketus Evan.

"Malam ini kita mengadakan perkemahan Pramuka lagi, setelah sekian lama berbulan-bulan kita tidak mengadakannya karena banyak pekerjaan yang di lakukan guru. Dan kali ini bapak mengadakan Pramuka akan melakukan pemilihan suara untuk pembina Pramuka kalian yang baru." Jelas pak Guntur.

"Angkat tangan kalian yang ingin mencalonkan sebagai pembina Pramuka," tuntut pak Guntur.

Semua siswa dan siswi saling berpandangan mencari seseorang yang memberanikan dirinya mengangkat tangan. Siswa terkejut serempak saat melihat dua lelaki mencalonkan dirinya sebagai pembina, dan dua lelaki itu sendiri adalah Zayyan dan Gala. Zayyan menolehkan wajahnya kebelakang menatap Gala yang mencalonkan dirinya.

"Yan, Lo mau jadi pembina?" bisik Evan melangkah maju mendekat kepada Zayyan.

"Lo bakalan kalah kalau ngelawan si bos Gala," remeh Leo.

Zayyan mengepalkan tangannya yang satu, dengan tatapan lembut menatap sahabat-sahabatnya dengan senyuman. "Semua orang berhak menjadi pemimpin, gue sama Gala ini cuma mencalonkan, yang nentuin pemungutan suara. Kalau gue kalah Lo tenang aja, gak mungkin gue benci sahabat gue." Sahut Zayyan dengan suaranya yang benar-benar bikin menenangkan untuk teman-temannya.

"Semangat yah" dukung Galvin.

"GALA LO JUGA SEMANGAT YAH!!" teriak Galvin kepada sahabatnya yang satu.

"Omg hello....liat Beby Gala gue ngecalonin diri, sumpah dia itu idaman gue banget." Seloroh Incez dengan gaya centilnya.

"Lo dukung Gala, gue tetap dukung Beby Zayyan." Ujar Nora yang berbeda pendapat dengan temannya.

Cewek cupu dan Ketua OsisTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang