17. Girl Zee nama aslinya zea

37 0 0
                                    

Mata Zea membulat ketakutan melihat kemarahan Gala yang terus menyiksa sejak tadi pak Ramlan. Gadis itu menelan salivanya menghampiri Gala menarik tangan lelaki itu dengan paksa.

"Gala lebih baik kita pergi dari sini, sampai kita dapat masalah besar," saran Zea dengan nafas terengah-engah karena kaget.

Gala memandangi wajah girl Zee yang benar-benar masih diambang ketakutan. Lelaki itu menggendong gadis itu dengan ala bridal style berlari membawanya kabur dari rumah Ramlan. Zalan yang melihat itu hanya bisa tersenyum, dan menghela nafas panjang. Bagaimana nasibnya sendiri nantinya? bagaimana dia bisa lolos dari Ramlan dan pengawal yang memegangnya.

Tanpa berlama-lama Gala menaiki motornya, memasangkan helm kepada girl Zee. Sedangkan dia tidak menggunakannya sama sekali, dia mementingkan keselamatan seorang gadis dari pada keselamatannya.

Gala meraih tangan Zea menaruhnya di pinggang untuk berpegangan. "Lo pegang yang erat, jangan sampai lepas."

Tak mampu lagi berbicara, Gala dengan cepat melepaskan gas motornya benar benar pergi meninggalkan lingkungan rumah Ramlan yang seperti penyiksaan bagi Zea.

Beberapa menit kemudiannya Gala menghentikan motornya di sebuah persimpangan jalan yang cukup sepi.  Lelaki itu bergegas turun dari motornya, dengan wajah khawatir melihat Zea yang masih terdiamm di atas motor dengan kedua tangannya memeluk dirinya sendiri. Gala meraih dagu gadis itu untuk menatapnya, mata Zea berkaca-kaca dengan wajah cemberut memandangi Gala. Lelaki itu mengelap air mata yang membasahi wajah Zea dengan jempol tangannya.

"Lo gausah takut lagi, gue disini bakal ngelindungin Lo." Titah Gala dengan suara lembutnya yang dikeluarkan pertama kalinya untuk seorang perempuan.

"Gue gak takut, tapi gue merasa apa gue udah kotor yah? disaat lelaki tua itu sentuh gue, cium gue, meluk gue, gue....gue tak-"

Gala meletakkan jari telunjuknya di bibir gadis itu. Lelaki itu menggelengkan kepalanya dengan pelan. "Lo gak kotor. Lo itu masih seorang gadis yang suci," tangkas Gala.

"Girl Zee sekarang Lo tenang yah, gue bakal nganterin Lo pulang." Ajak Gala ingin menaiki motornya, namun tangan Zea menahan tangan Gala.

Lelaki itu menolehkan wajahnya kembali kebelakang menatap Zea. "Gue gak pulang ke rumah." Ujar Zea.

"Yaudah Lo nginap di rumah gue gimana?" usul Gala dengan senyuman lebar.

"Gak. Anterin gue aja ke markas gamers tim gue," tolak Zea.

Gala menghela nafas panjang, dia sudah berharap jika girl Zee akan tinggal di rumahnya sementara. Gala menaiki motornya kembali, dan menjalankan dengan pelan. Zea menyenderkan kepalanya dipunggung Gala dengan memejamkan mata, kedua tangannya memeluk erat pinggang Gala agar tidak terjatuh di atas motor. Gala menundukkan kepalanya sekilas melihat tangan putih lembut yang sedang melingkar memeluknya, Gala menurunkan tangannya, mengenggam erat tangan Zea dengan senyumannya yang tipis seraya mengendarai motornya.
***

Zea melangkahkan kakinya masuk kedalam markas, Gala pertama kalinya menginjakkan kakinya memasuki markas anak games yang di penuhkan piala dan patung-patung karakter gamers. Saat dia masuk kesana, dia menatap empat lelaki yang termenung duduk berpisah tempat saling merenungi diri masing-masing.

"Gue gak tau dimana Zea sekarang?" Ucap Aryan.

Ciko berdecak kesal hingga berteriak. "ARGH!! Kita gak bisa tinggal diam, kita harus cari Zea." Ujar Ciko.

Zea tersenyum lebar saat semua temannya ternyata sedang mengkhawatirkan dirinya. Gadis itu berlari kecil di tengah ruang tamu. "Teman-teman," sapa Zea dengan nada sendu.

Aryan dan tiga temannya serempak mendongakan kepalanya bersamaan. Lelaki itu melihat gadis yang dia tunggu-tunggu nya akhirnya datang. Keempat lelaki itu beranjak berdiri memeluk Zea secara bersamaan dengan kesedihan tercampur terharu. Gala melihat itu hanya bisa menundukkan kepalanya, hanya memikirkan bahwa seluruh teman-teman girl Zee menyayangi Zee.

"Zea Lo gak papa kan?" tanya Ares khawatir hingga melirikkan matanya dari ujung rambut hingga ujung kaki Zea.

"Lo ada luka gak?" tanya Key lagi.

"Gue gapapa. Lo tenang aja," balas Zea berangkulan dengan sahabatnya.

Ciko menolehkan kepalanya menatap Gala yang diam mematung. Lelaki itu melangkah dengan gembira menepuk pundak Gala. "Lo yang nyelamatin princess Zea gue yah?" tanya Ciko bahagia.

"Lo manggil girl Zee tadi apa?" bisik Gala.

"Girl Zee nama aslinya itu Zea." Jawab Ciko.

Gala mengerutkan keningnya, melototkan matanya semakin bingung. Lelaki itu refleks menatap Zea yang Masih senang tertawa terbahak-bahak bersama teman yang lainnya.

"Zea....yang sekol-"

"Sekolah SMA pel-"

"Kalian ngapain disitu, ayok sini makan bareng." Potong Ares memanggil kedua lelaki itu.

Cewek cupu dan Ketua OsisTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang