Mine | Chapter 13 [21+⚠️]

10.4K 384 21
                                    

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.


***

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.


***

Matahari masih lumayan terik pada sore itu. Sore ketika BMW Rios yang dikemudikan Aslan, masuk ke halaman rumah.

"Daddy!" jerit Milo kegirangan dari dalam rumah sambil berlari, hampir dengan salto begitu melihat Rios turun dari mobil di halaman rumah mereka.

Bocah itu berlari sangat kencang menuju Rios dengan senyum yang begitu lebar, membuat Rios langsung melepaskan kacamata hitamnya, dan bersiap-siap untuk menangkap putranya yang ia tebak, Milo pasti akan melompat ke dalam pelukannya.

Dan, benar saja.

Milo melompat tanpa takut akan jatuh, karena dirinya sudah yakin kalau sang Ayah akan menangkap tubuhnya. Tentu saja, Rios tidak akan pernah membiarkan putra kesayangannya jatuh.

Bocah itu memeluk Rios sangat erat, dan berkali-kali mencium pipi serta bibir tebal sang Ayah sambil terus mengumbar senyum. Rios pun membalas ciuman putranya secara bertubi-tubi, untuk melepas rindu yang membelenggu setelah hampir seminggu tidak bertemu Milo.

"Ah, ya ampun, Daddy kangen Milo, cium ah!"

Milo tertawa cekikikan ketika sang Ayah menggelitiki lehernya dengan ciuman brutal, dan mengayun-ayunkan tubuhnya seolah akan dilempar. Namun, tak lama, kegiatan seru mereka terpaksa harus terpotong ketika Nina muncul sambil ngos-ngosan.

MORE THAN YESTERDAYTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang