Mine | Chapter 19 [21+⚠️]

4K 319 26
                                    

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

***

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.


***

"Sakit," cicit Nara, kepalanya memutar kebelakang untuk melihat wajah Rios yang sedang memeluknya dari belakang dengan posisi mereka yang duduk di atas tempat tidur.

"Okey, pelan-pelan."

"Ahh..."

Desahan halus pun kembali terdengar dari mulut Nara. Tangannya meremas kuat lutut Rios yang mengapit tubuh mungilnya. Tak ubahnya lenguhan samar juga lolos darinya setiap kali suaminya itu membelai buah dadanya secara bersamaan.

Ini jam 3 pagi ngomong-ngomong, tapi Nara yang terserang insomnia semenjak kehamilannya memasuki trimester kedua itu memaksa Rios untuk menemaninya begadang.

Nara tahu Rios butuh tidur, butuh istirahat yang cukup mengingat pria itu sangat sibuk belakangan ini. Sibuk melakukan pekerjaan kantor, yang salah satunya merupakan perjalanan bisnis.

Rios baru pulang sore tadi, setelah hampir lima hari berada di Bandung. Tapi Nara, dengan kesadaran penuhnya, meski tahu suaminya lelah, ia tetap ingin di manja, ingin di belai. Hitung-hitung untuk mengobati rasa rindunya karena sering ditinggal pergi. Manjanya melebihi Milo.

"Belum ngantuk, hm?" tanya Rios nyaris berbisik, padahal berbicara sedikit keras pun tak apa, tetapi ia lebih suka berbisik di telinga Nara.

Nara mengangguk. Matanya mengikuti arah gerak tangan Rios yang kini meraba perutnya yang mulai buncit dibalik gaun tidur satinnya yang sudah naik sampai atas perutnya itu, sehingga kakinya yang putih mulus membuat Rios tak bergeming.

"Aku pusing," lapor Nara, matanya hampir berubah jadi mata panda karena tidak pernah tidur malam.

"Kayaknya kamu harus konsultasi ke dokter, deh. Biasanya pas udah mau subuh bisa tidur, tapi sekarang sampai matahari naik pun kamu tetep nggak bisa tidur."

"Aku nggak mau ke rumah sakit."

"Sekalian cek kandungan, Sayang. Kan udah lama juga kamu nggak cek kandungan."

"Orang tua jaman dulu juga nggak pernah cek kandungan tuh," ucap Nara, sedikit membantah. "Jangan dikit-dikit ke rumah sakit ah!"

"Bantah aja kalo dibilangin," ujar Rios sembari meluruskan kakinya yang tadi mengapit Nara.

MORE THAN YESTERDAYTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang