078.

580 69 10
                                    

"Apa yang harus gue hindarinn ya"

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

"Apa yang harus gue hindarinn ya"

"Senjata apa yang bakalan dia pake buat bunuh gue"

"Pisau atau pistol"

"Gue futsal masa pake pengaman, ribet banget"

"Lu gabisa bunuh gue soalnya gue kalo cuman ditusuk doang mah udah biasa"

"Sa" panggil winter menyadarkan asahi yang daritadi melamun.

Sejak dirinya keluar dari ruangan taehyung dan duduk di kursi depan ruangan tersebut, asahi hanya melamun memikirkan pesan yang bilang akan membunuhnya.

"Ada apa?" Tanya winter seraya duduk disebelah asahi.

Asahi menggelengkan kepalanya pelan lalu bernafas sejenak.

"Jujur" ujar winter lalu memegang tangan asahi dan diusap lembut.

"Bukan masalah besar kok sayang" asahi membalas sambil tersenyum.

"Sa" panggil winter lagi membuat asahi menghela nafasnya berat, ah sepertinya mulai saat ini asahi tak bisa merahasiakan apapun dari istrinya.

"Ada orang ngancem aku" ujar asahi.

"Ngancem gimana?" Tanya winter.

"Dia iri sama aku kali, heran aku juga" balas asahi.

"Ngancem gimana? Mana aku liat dia ngancemnya gimana" ujar winter.

Asahi memberikan handphone nya pada winter. Seketika setelah membaca bubble chat di handphone asahi mata winter terbuka lebar lalu menatap asahi yang tanpa ekspresi.

"Orang gila, siapa ini? Ada ya orang gini" Tanya winter.

"Ya ada, itu orangnya" balas asahi.

"Maksud aku, kamu tau orangnya siapa?" Tanya winter lagi namun asahi terdiam tak menjawab.

"Sa, kamu bisa cari orang itu kan kayak kamu cari om jihee" ujar winter jujur dirinya panik ini ada yang mau bunuh suaminya winter gamau jadi janda muda.

"Sa jawab dong jangan diem aja" ujar winter lagi dengan mata mulai menangis.

"Ehh ehh kamu kenapa, jangan nangis" asahi panik.

"Ya kamu jawab dong" ujar winter.

"Aku gamau kamu kenapa-napa" lanjutnya.

"Aku udah tau orangnya, awalnya ngga aku tanggepin tapi pas dia ngirim Poto kamu aku udah gabisa biarin dia" balas asahi.

"Siapa hiks, siapa yang tau ini? Beomgyu tau? Hiks" tanya winter dengan tangisan.

Asahi menggelengkan kepala dengan tangan yang mengusap pipi winter yang basah.

"Udah sayang jangan nangis disini ya, kita ke ruangan aku aja aku ceritain semuanya" ujar sahi dibalas anggukan lucu oleh winter.

Sesampainya di dalam ruangan milik asahi, asahi memapah winter untuk duduk di sofa lalu mensejajarkan badannya dengan winter dan mengusap lengan winter lembut.

Dijodohin [ASAHI-WINTER] (REVISI)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang