094.

335 36 9
                                    

Jeongwoo menunduk melihat haruto yang terus menatapnya

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Jeongwoo menunduk melihat haruto yang terus menatapnya. Saat ini di kediaman hanbin, lengkap semua hanbin, lisa, haruto, asa serta jeongwoo.

"Mi, airi suka chat ruto kok tiap hari, kata papi tadi bohongkan mi?" tanya ruto pada lisa yang saat ini masih di dekapan jeongwoo.

"Hikss.. itu mami yang chat hikss kamu hikss pake handphone lain, biar hiks kamu ngga curiga" balas lisa.

"Ngga.. ngga... itu airi... bukan mamii" ujar ruto membuka handphonenya untuk membuktikan bahwa yang chatan sama dia adalah airi.

Haruto menekan tanda telpon untuk pertama kalinya kepada saudara perempuannya. Dirinya baru sadar sejak adik kembarnya pergi dirinya belom pernah melakukan panggilan telpon ataupun video.

"RUTO" hanbin bersuara.

"Berhenti nak" ujar hanbin.

Na...na..na...naaaa

Bunyi handphone lisa di meja menjawab ruto bahwa perkataan maminya benar adanya. Meihat itu, haruto mengeluarkan air matanya deras.

"Pi... airi ruto mau ketemu airi" ujarnya lirih membuat hanbin dan lisa menangiss melihat anaknya itu.

"Gabisa, adek mu gamau ketemu siapapun bahkan papi sama mami aja gamau, dia ngga hubungin siapapun selain jeongwoo, makanya papi panggil jeongwoo kesini" balas hanbin.

"Woo handphone lu sinii, gue mau cek nomer airi wo" ruto memghampiri jeongwoo dan meraba saku celana temannya itu.

Asa yang melihat itu ikut menangis, "Ruto udah" ujarnya.

Jeongwoo sudah pasrah sekarang handphone miliknya ada ditangan sahabatnya, haruto sibuk mengotak-atikan handphone jeongwoo, haruto tau pin yang digunakan jeongwoo. Maka dari itu dirinya mudah membuka aplikasi chat di handphone jeongwoo.

Dicarilah nama airi dikontak itu lalu membuka roomchat dan terlihat banyak chat disana di dominasi oleh saudaranya, sedangkan balasan jeongwoo memang seadannya.

"Apa yang kamu lakukan ruto, simpan handphone jeongwoo" ujar hanbin.

"Ruto telpon airi buat buktiin kalo ini beneran airi"

Tidak lama panggilan pun terhubung.

"Halo jewu, kenapa jewu telpon airi siang-siang?"

Terdengar jelas oleh semua bahwa ini benar suara airi disebrang sana, membuat hanbin, lisa, haruto menaham suara tangisnya. Haruto menyodorkan handphonenya kepada jeongwoo untuk berbicara membuat jeongwoo kelabakan.

"Jewu lagi gabut nih, gapapa kan?"

"Gapapa kok, tumben aja jewu telpon airi duluan hihihi"

"Airi lagi apa?"

"Airi baru beres belajar, sekarang mau tidur siang jewu soalnya airi capek"

'Bilang lu pengen ketemu' ujar haruto tanpa suara membuat jeongwoo kesal sumpah.

Dijodohin [ASAHI-WINTER] (REVISI)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang