061.

740 87 10
                                    

Flashback

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Flashback.

Kabar putusnya taehyung dan jisyaa menjadi gosip hangat se-universitas, pasalnya ngga ada angin ngga ada ujan mereka mendengar kandasnya hubungan most-wanted dan pricess-nya universitas benar-benar di luar dugaan. Ditambah mereka mendengar bahwa jisyaa saat ini menjalin hubungan dengan jinu yang merupakan sahabat adeknya sendiri dan lagi-lagi hilangnya kabar tehyung membuat mereka keheranan.

Beberapa hari sebelum taehyung menghilang.

"Maksud kamu apa ji?" tanya suho pada jisyaa pelan.

"Taehyung adalah bos mafia bang, dan aku udah disentuh dia" ujar jisyaa.

Sekarang suho, jisyaa dan jisoo sedang berada di kamar suho. Setelah pagi tadi jisyaa pulang dengan keadaan yang bisa dibilang ngga baik-baik aja saat ini sedang ditenangkan di pelukan jisoo.

"Kakak udah jangan nangis" ujar jisoo padahal dirinya sendiri ikut nangis.

"Sebenernya abang tau taehyung mafia, abang kira kamu udah tau karena pacaran sama dia, maaf" ujar suho.

"Gimana kalo aku hamil bang?" tanya jisyaa sambil memukul perutnya terus menerus.

"Kakak berenti jisoo mohon" jisoo mencoba menghentikan jisyaa yang dari tadi memukul perutnya.

"Abang bakalan minta taehyung tanggung jawab, dia pasti mau tanggung kawab" ujar suho.

"Tapi jisyaa gamau bang, jisyaa benci taehyung" balas jisyaa.

Saat jisyaa mengatakan dirinya benci taehyung, taehyung ada di ambang pintu kamar suho. Yap, setelah pergi nya jisyaa dari apartement nya taehyung langsung pergi kerumah jisyaa tak peduli dengan amarah dari keluarga jisyaa yang akan dia terima.

"Tae?" suho menatap taehyung tajam.

"Masih berani kesini setelah apa yang lu lakuin ke adek gue? Gue ngga peduli lu mafia kek apa kek, kenapa lu lakuin ini ke addk gue?" tanya suho, namun di abaikan oleh taehyung yang dari tadi menatap lantai kosong.

Dijodohin [ASAHI-WINTER] (REVISI)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang