Mark terlihat kaget dan segera bangun dari tidurnya.
"Maaf.."
Ucapnya dengan tiba-tiba membuat Jeno menatap bingung kearahnya."Kenapa kau meminta maaf?"
Tanyanya. Mark hanya diam saja dan menundukkan kepalanya. Membuat Jeno semakin menatap kearahnya."Aku hanya ingin mengatakan hal itu terus menerus saat melihat mu. Aku rasa aku sudah melakukan banyak kesalahan hingga kau sangat membenci ku. Jadi aku berharap dengan perkataan maaf ini aku bisa mengurangi rasa kesal mu pada ku"
Ucap Mark yang masih enggan menatap kearah Jeno. Jeno yang mendengar hal itu langsung meluluhkan tatapannya.Pria itu merendahkan tubuhnya untuk berlutut dihadapan Mark yang masih menundukan kepalanya. Membuat Mark semakin menunduk dalam.
"Apa kau membenci ku?"
Tanya Jeno dengan suaranya yang terdengar lirih. Mark yang mendengar hal itu langsung menoleh kearahnya dengan cepat. Ia langsung menggeleng cepat sebagai jawaban."Aku tidak pernah membenci mu"
Ucap Mark. Kedua mata anak itu terlihat sangat indah untuk Jeno pandang, tidak ada kebohongan disana hanya ada ketulusan."Kau mencintai ku?"
Tanya Jeno sekali lagi dengan tatapan bertanyanya. Mark yang mendengar hal itu langsung tertegun. Ia mengalihkan tatapannya, tidak ingin melihat wajah pria tampan itu."Aku..aku tidak tau.."
Ucap Mark dengan gugup. Jeno yang mendengar jawaban dari Mark itu, memilih untuk tertawa pelan. Membuat Mark menatap tidak suka kearahnya."Kenapa kau tertawa?"
Tanyanya yang terdengar ketus."Bukan apa-apa"
Ucap Jeno. Mark semakin merengut kesal."Apa kau menginginkan sesuatu?"
Tanya Jeno. Mark menggeleng pelan, namun setelahnya ia menggigit bibirnya dengan ragu. Jeno yang melihat hal itu mulai menyadari sesuatu."Katakan saja"
Ucapnya."Apa aku bisa memeluk mu? Aku..aku sangat ingin menghirup aroma tubuh mu"
Ucap Mark dengan ragu."Tapi ini keinginan anak kita. Bukan keinginan ku"
Lanjut Mark dengan gugup. Jeno masih tersenyum lembut sarat ingin tertawa.Ia mulai beranjak dari acara berlututnya dan mulai melepas jam tangan mahal miliknya.
"Kau ingin aku bertelanjang dada?"
Tanya Jeno."Hm?"
Wajah Mark terlihat polos saat mendengar pertanyaan dari Jeno itu."Tidak ada"
Ucapnya yang kini mulai membuka satu persatu kancing kemeja hitamnya.Setelah membuka ikat pinggangnya, Jeno memutuskan untuk menidurkan dirinya di sebelah Mark.
"Kemari"
Ucapnya meminta Mark untuk mendekat kearahnya. Mark perlahan mendekat dan menyamankan dirinya di pelukan hangat Jeno. Jeno langsung mengelus rambut Mark dengan lembut. Anak itu memejamkan kedua matanya, ia mulai merasa mengantuk kembali setelah mendapatkan apa yang ia mau yaitu tidur di pelukan hangat ayah dari anaknya.Jeno yang melihat wajah damai Mark hanya bisa tersenyum lembut.
Mereka memulai semuanya dalam satu hari dan mengakhiri semuanya dalam satu hari juga.
SanzionNakamura
KAMU SEDANG MEMBACA
Mafia Package (NoMark)
Roman pour AdolescentsKisah cinta Jeno dan Mark yang berawal hanya dalam satu hari dan berakhir pada hari yang sama. Story from grandson (Mafia Wife)