part 2

11.9K 1K 1
                                    

Di dalam ruangan kosong dan di penuhi dengan kamera pengawas itu. Mark terlihat sangat tenang, ia memejamkan kedua matanya. Berusaha menenangkan dirinya.

Pintu ruangan itu terbuka. Terlihat Joana yang masuk ke dalam ruangan itu sendirian untuk menemui dan bicara empat mata dengan informannya itu.

Joana mendudukan dirinya di hadapan Mark. Membuat Mark segera membuka kedua matanya kembali.

"You lied to me"
Ucap Joana dengan tatapan tajamnya. Namun Mark sangat santai. Ia hanya tersenyum menanggapi perkataan Joana.

"Aku tidak"

"Kau tidak?"
Ucap Joana sambil terkekeh pelan.

"You gave me wrong information"
Ucap Joana yang kembali menatap tajam dan kesal kearah wajah tenang Mark.

"I didn't give any wrong information"
Bantah Mark.

"Then why can't we find the code from there? Are you trying to play with us?"
Ucap Joana, menatap serius kearah Mark. Mark hanya diam, namun sesaat kemudian ia sedikit memajukan tubuhnya agar bisa melihat Joana dengan lebih intens.

"Kode itu ada di salah satu korban yang kalian bunuh"
Ucap Mark.

"Siapa?"
Tanya Joana.

"The man your son shot. He kept the code in his clothes, the code was written on white paper with red ink"
Ucap Mark mengatakan yang sebenarnya. Joana yang mendengar hal itu segera menghubungi Guanlin untuk mengecek jasad pria yang Jeno bunuh tadi. Untung saja jasad itu mereka bawa pulang ke mansion sebelum polisi menemukannya.

Dan benar saja, setelah seluruh pakaian pria itu di tanggalkan. Mereka dapat menemukan kode itu di lipatan celana jeans yang pria itu gunakan.

Berarti Mark memang sedang tidak menipu mereka.




































VannoWilliams

Mafia Package (NoMark)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang