BAB 12: TUBUH YANG BERKHIANAT

2.4K 15 1
                                    

'Sebenernya aku harus nimpalin dengan apa sih? Duuh, ga taukah dia aku sulit mikir sekarang? Sssh, sakit tamparannya!' Kira menggerutu sendiri sambil merasakan perih di wajanya karena tamparan barusan tidak di bagian bawah pinggang lagi.

"Jawab aku!"

"A-ku bergetar."

"Kau mabukkah? Mana ada getaran? Di sini tak ada gempa!"

'Heeeh, pura-pura bodoh dia! Memang fix gila beneran!' seru Kira menahan emosi di hatinya.

"Sssh, Shakira Khairunnisa, kau istri yang bagaimana, sih? Suamimu baru pulang bekerja tapi kau tidak menyiapkan makanan apapun dan sekarang suamimu yang super sibuk ini sudah berbaik hati berdiri di dapur menemanimu memasak tapi kau malah melambat-lambatkan dan kau membuatnya semakin kesal. Sampai kapan kau ingin dia menunggumu dan menahan lapar begini, hmmm? Jawab aku!"

"Aaaaaakh!"

"Aku tidak menyuruhmu berteriak!"

'Duh, duuuh, sakit! Dia mencubit satu ujung puncakku gimana aku gak teriak sih? Psiko emang kali ya?' Kira masih waras makanya dengan kondisi menahan rasa di bawah dia juga berpikir begini.

"A-aku akan siapkan Tuan Dunken."

"Tunggu, Kapan aku menyuruhmu menjawabnya?"

'Haduuuh, aku nggak bisa konsentrasi jadinya, rasa masakan ini seperti apa nanti aku juga gak tahu!' Kira berbisik di hatinya karena memang makin sulit untuk yang berkomunikasi dan memilah apa yang harus dikatakannya.

"Berdiri tegap!"

'Huuuh, tapi gelinya menjelu ke hati!' ringsek pikiran Kira yang makin lemah daya konsentrasinya, sambil berdiri, sambil mendengarkan Ryan sambil tangannya bergerak memasukkan bumbu ke campuran adonan dan sambil menahan geli juga yang membuat bibirnya tak tahan juga

'Uuugh!'

PLAAAAK!

"Merintih kenapa?"

Kira lagi-lagi cuma bisa menggelengkan kepalanya berharap kalau pria itu tidak akan menambah masalah untuknya.

"Sssh, cepatlah! Aku sudah sangat kelaparan. Aku tidak ingin mendengar suara rintihanmu seperti tadi tanda seru tidak ada gunanya karena tidak mengenyangkan perutku.'

'Owwwh, rasanya, ssssh! Kenapa gini rasanya?'

Boro-boro Kira bisa berkonsentrasi untuk mendengarkan yang dikatakan Ryan barusan. Rasa di sana yang baru pertama kali dirasakannya membuatnya melayang entah kemana.

"Kusuruh kau melanjutkan memasak Kenapa diam saja?"

Lagi, Ryan harus mengulang perintahnya karena Kira masih tidak bisa konsentrasi.

Jari tangan Kira memang memasak tapi pikirannya sudah berkelana kemana-mana berusaha untuk tetap waras kadang-kadang tapi sering juga tergelincir untuk merasakan gerakan dari vibrator yang makin mengganggu sarafnya.

"Kenapa ini gak keluar sih? Kan jelek kalau begini!'

'Huuuh, kenapa dia pegang itu?'

KLONTANG!

Alat memasak yang digunakan oleh Kira terjatuh. Kira tidak bisa konsentrasi saat tangan Ryan memegang satu ujung bagian puncaknya yang memang sudah menegang dari tadi.

'Aduuh, kenapa bagian bawahku kekedutan?' Kira ingin menangis rasanya.

"Aku bertanya padamu tapi kenapa kau malah menjatuhkan itu?"

Kira yang gugup tangannya bergetar dan tidak bisa menjawab.

"Pakai alat masak yang baru!"

Untungnya Ryan tidak menambah masalah baru dan dia sudah membuat perintah lain yang membuat Kira sedikit lega karena dia tidak bisa menjawabnya.

Perjalanan Cinta KiraTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang