BAB 4: HUKUMAN

4.8K 34 3
                                    

"Hukumanmu akan semakin berat saat kau menundukkan kepala. Aku sudah bilang aku tidak suka orang yang bicara denganku sambil menundukkan kepala!"

Getir terasa di dalam hati Kira karena dia belum tahu bagaimana cara bersikap dengan orang dihadapannya.

Ini hari kedua Kira bersama Ryan. Dan Dia terpaksa mendongak lagi.

"Aku tidak menyuruhmu menangis. Simpan air matamu, karena aku tidak akan merasa kasihan padamu!"

Kira juga tidak berniat untuk menangis. Tapi dia tidak pernah dipukul, tidak pernah disakiti tubuhnya, tidak pernah diserang dengan kata-kata kasar oleh orang tuanya, kehidupan Kira berbeda sekali dengan keadaannya sekarang.

Dia hidup seperti sebagian besar anak perempuan yang selalu saja dimanjakan oleh orang tuanya dan dijaga baik-baik.

Dan saat ini tanpa Kira tahu alasan kenapa dirinya dibawa Ryan, apakah karena hutang orang tuanya, atau karena dendam pribadi Ryan, atau hal lain yang dia tidak mengerti, Kira sudah disakiti! Kira tak paham.

"Aku juga tidak menyuruhmu untuk menghapus air matamu dengan tanganmu. Jangan menggunakan tangan atau kakimu untuk melakukan sesuatu yang tidak kuperintahkan saat kau sedang bersama denganku!"

Sungguh peraturan yang membuat Kira gemas betul dengan orang di hadapannya.
Tapi bisa apa dia sekarang?

Lokasi tempatnya berada sangat jauh sekali dari Indonesia. Tanpa gadget, bahkan dia tidak tahu bagaimana cara keluar dari tempat itu, makanya otaknya menginstruksikan cara paling aman adalah menurut.

'Meski aku tidak tahu juga dengan menurut padanya apakah nanti ujungnya aku akan mati dibunuh olehnya? Sepertinya dia punya masalah dengan kejiwaan bukan?'

Kira hanya menebak saja di dalam hatinya sambil membiarkan lelehan air mata yang sudah keluar itu membasahi pipinya.

"Sssh, Sudah kubilang aku tidak suka melihatmu menangis! Dan kau tetap melakukannya. Jadi kau melakukan banyak sekali kesalahan, Shakira Khairunnisa!"

Tak perlu diberitahu, Kira sudah paham kalau dirinya pasti dalam kondisi sulit.

"Kesalahan pertamamu! Kau bicara saat aku menyuruhmu untuk tidak bicara. Jadi hukuman yang kau dapatkan adalah buka kemeja yang kau kenakan!"

Merinding tubuh Kira ketika mendengar ini.

Tapi dia tidak tahu apa yang bisa dilakukan oleh Ryan kalau dia tidak mengikuti keinginannya. Membunuhnya kah?

'Sungguh menjijikkan! Aku seperti tak punya pilihan lain kecuali menurut!' Kira terpaksa menggerakan jari-jarinya untuk melepaskan satu persatu kancing kemejanya. Dia hanya ingin cari aman! Lagi pula Ryan memiliki kekuatan yang jauh di atasnya. WTD's Enterprise adalah perusahaan raksasa. Kira yakin keluarganya, kini ada dalam cengkraman Ryan.

Kalau dia tidak berkorban bagaimana dia bisa menjaga keluarganya tetap aman?

"Kesalahan kedua! Aku menyuruhmu untuk merespon tapi kau tidak melakukannya seperti yang seharusnya. Kau membuatku kesal! Jadi lepaskan sepatumu."

Di hadapan Ryan, Kira tanpa bicara menanggalkan sepatu dari kedua kakinya. Untung saja kamar itu terasa sangat hangat sekali, karpet bulu yang menutupi lantainya sangat nyaman sehingga kira tidak merasakan dingin. Padahal saat ini sudah menjelang musim dingin di London.

"Kesalahan ketiga! Aku tidak suka orang yang menangis. Tapi kau menangis di hadapanku. Itu melukai harga diriku seakan-akan aku sudah berbuat jahat padamu."

'Tapi bukannya dia memang sudah berbuat jahat padaku?' seandainya mereka ada di level yang sama dan Kira bisa menyerang balik, tentu saja dia tidak akan membiarkan Ryan menyudutkannya seperti ini.

Perjalanan Cinta KiraTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang