BAB 14: QUICHE BUKAN UNTUK MANUSIA

1.6K 13 3
                                    

'Dia menyuruhku makan seperti binatang kah?' Kira betul-betul merasa direndahkan saat telingana mendengar keinginan Ryan. 

'Sudah alat getar yang dia pasang itu belum diangkat dan masih membuat bagian bawahku bergetar, ditambah lagi aku tadi baru habis pipis ga diizinin ke air dulu, terus sekarang dia memperlakukanku seperti binatang.' Kira sebal.

'Dan bisa-bisanya dia bilang kalau aku ni istrinya ke dua pelayannya itu. Padahal dia memperlakukanku gak lebih dari budak yang sangat hina! Owh, apa salahku sampai aku harus dipertemukan dengan laki-laki seperti dia sih?'

Ryan memang tidak tahu apa yang ada di dalam hati Kira. Tapi bukankah sebagai manusia dia tahu kalau perbuatannya itu menghinakan dan sangat merendahkan derajat manusia?

Tak adakah empati untuk Kira?

"Mau sampai kapan kau membuatku menunggu, SHAKIRA KHAIRUNNISA?" Tapi suara Ryan yang bosan menunggu sudah kembali terdengar di telinga Kira.

"Sudah bagus aku mengurangi hukumanmu dan Aku memberikanmu hadiah dengan makan sepiring denganku. Apa kau tak menghargai kebaikan suamimu ini?"

'Daripada aku cari masalah baru, baik aku makan aja lah! Lagian, aku juga gak tau apa yang akan terjadi padaku kalau aku gak ikutin maunya. Dia pasti akan menghukumku dengan sesuatu yang lebih gila kurasa!' seru Kira yang akhirnya membuka mulutnya, dengan giginya dia menggigit potongan quiche dan indra pengecapnya membawa makanan masuk ke dalam mulutnya lebih dalam.

'Tapi aku gak tau apa aku harus bersyukur atau bersedih karena untung makanan ini aku yang makan! Kebayang kalau dia! Duuuh, mungkin aku bisa dihukum lebih parah lagi palingan! Kira, Kira, apa yang kauperbuat dengan makanan ini sih? Asin banget!'

Cuma kadang satu keadaan membuat seseorang memang membenci kejadian itu tapi ada hikmah dibaliknya. Ini yang dirasakan Kira saat mencicipi masakannya.

Kira tak tahu kalau dia menambahkan garam terlalu banyak. Kira yang sangat sulit konsentrasi membuat makanan itu tak pantas dimakan manusia.

Hanya rasa asin yang dominan.

Memakan masakannya sendiri, menyedihkan untuk Kira. Tapi membayangkan kemarahan Ryan, Kira memakan satu persatu quiche tanpa menunjukkan mimik wajah yang bisa dipertanyakan Ryan.

"Wah makanmu lahap sekali ya!" seru Ryan setelah sekian lama akhirnya berkomentar.

Jelas lahap tapi bukan karena Kira memang lapar dan itu enak.

"Shakira Khairunnisa aku bilang kita makan berdua dari piringku! Tapi kenapa kau ingin menghabiskan semuanya? Apa kau tega padaku?"

'Haduh, aku makan semua biar cepet abis terus dia ga kasih hukuman lain karena masakanku gagal. Tapi kenapa dia tarik piringnya? Mana masih sisa satu lagi! Kalau dia makan itu gawat!' bisik hati kira yang tadi tidak menjawab pertanyaan Ryan karena mulutnya penuh dan belum diizinkan menjawab.

Dan kini dia sudah dipusingkan lagi dengan alasan apa yang harus diberikannya pada Ryan. Hingga Kira menundukkan kepala sambil menelan makanannya.

"Tatap aku SHAKIRA KHAIRUNNISA!"

Terpaksa Kira mendongak memindai wajah yang sebetulnya ingin dihindarinya.

"Kau makan kenapa berantakan sekali?"

Yah, Kira makan memang tanpa tangan yang memegang makanan, ditambah posisi makannya juga tak wajar. Bagaimana bisa rapih?

"Kau ini istriku. Seharusnya kau makan dengan cara yang lebih rapi, Shakira Khairunnisa. Bagaimana jika aku ingin mengajakmu keluar dan ke jamuan makan lalu teman-temanku melihatmu makan se-berantakan ini?"

Perjalanan Cinta KiraTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang