BAB 5: AROMA MASKULIN

2.4K 25 4
                                    

'Haduh, kalau begini ceritanya baju normal satu-satunya yang kupunya cuman baju yang kupakai kemarin?' Kira ingat dengan kemeja yang kemarin diminta Ryan untuk dilepaskannya.

Tapi tidak mungkin kan dia memakai baju itu terus-terusan? Karena ada waktunya untuk dicuci.

Lagi pula kalau pakai, cuci, pakai, cuci, ujung-ujungnya baju itu pasti ada masanya akan rusak.

Bagaimana jika dia harus pergi keluar nantinya?

'Tapi tidak mungkin aku bisa keluar dari tempat ini dengan mudah. Lagian aku mau keluar ke mana?' Kira lagi-lagi menghempaskan napas.

"Sudah Kira jangan banyak mengeluh! Sebaiknya kau cari saja lingerine yang sedikit tertutup lah!"

Kira tidak berani bicara meski itu hanya dengan suaranya yang pelan.

Dia hanya ngedumel di dalam hati karena yakin sekali CCTV yang digunakan Ryan itu bukan CCTV biasa.

CCTV itu juga bisa merekam suara, ini sudah umum di jaman sekarang, bahkan dengan CCTV itu si owner bisa bicara dengan Kira dia mau. Jadi apapun keluhannya pasti akan terdengar.

Bagaimana kalau dia dapat hukuman tambahan gara-gara Kira memaki pemilik properti yang ditinggalinya?

Kira cari aman.

'Sudah lapar, haus, duh ... terpaksa aku turun dulu deh. Sekalian cuci bajuku yang kemarin, habis itu aku bikin makan!'

Bukankah dia diizinkan untuk memasak apapun dengan bahan yang ada di kulkas?

Hanya tidak boleh menyuruh staff untuk memasak makanan untuknya.

Karena itulah meskipun Kira agak malu-malu keluar dari kamarnya dengan pakaian yang dia gunakan itu, langkah kakinya coba untuk ditegarkan olehnya.

"Good evening, Mrs. Duncan."

"Good-- Ehm, already evening?"

Kira langsung mendongak mencari di mana jam dinding berada.

Kira pikir dia keluar di siang hari dan Kira yakin sekali dia tidak mungkin tidur seharian. Tapi nyatanya ini sudah sore.

'Oh, ternyata aku tidur lama sekali! Jam enam sore?'

Tak jadi menyapa pelayan yang ada di sana justru hati Kira mengomentari jam dinding yang dia tatap saat sudah menuruni tangga tadi.

"Pardon Me,"

"Oh, yes,"

Kira tahu kalau pelayan itu tidak boleh dimintai tolong apapun.

Jadi dia meninggalkan Kira saat wanita itu menerka-nerka di mana posisi dapur. Kira yang terpaku dengan jam lupa menanyakan di mana dapurnya tadi.

"Anda mencari sesuatu, Nyonya Duncan?"

"Oh, Halo Charles. Iya aku mencari dapur. Dan mungkin Anda bisa memanggilku Kira saja"

"Di sebelah sana, ada pitu dan masuklah. Di sana dapurnya. Dan ruang cuci di sampingnya jika Anda ingin mencuci Nyonya Duncan. Dan maaf, saya tidak bisa memenuhi permintaan Anda karena Anda adalah istri dari Tuan Duncan."

"Ah, baiklah, terima kasih, Charles!"

Kira dengan perasaannya yang tidak enak karena keluar dengan pakaian tidur berbahan satin tipis itu terpaksa berusaha untuk terlihat cuek karena memang dia tidak tahu apalagi yang bisa dia gunakan selain yang dia kenakan itu.

Kira juga menerima permintaannya tak bisa dipenuhi oleh Charles. Dia berusaha mengerti posisi dirinya.

'Aku taruh dulu cuciannya di mesin cuci, habis itu aku bisa bikin makan!'

Perjalanan Cinta KiraTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang