BAB 25: PERATURAN BARU

527 14 3
                                    

"Hmm, kau benar. Kau mau baju untuk keluar mengantarku ke pintu?"

Lagi-lagi sebuah anggukan pelan terlihat dari kepala Kira yang sebenarnya tidak punya niat seperti itu, tapi dia mau kembali ke kamarnya, Hanya saja karena Kira tak enak. Jadi dia membenarkan saja dugaan Ryan.

"Ya sudah. Kau pakailah kemejaku dulu."

Kira mengerutkan dahinya tak yakin. Benarkah Ryan menyuruhnya untuk memakai bajunya dulu?

"Ayo sini."

Ryan menarik tangan Kira dan membawanya ke dalam ruang ganti pakaian lagi.

“Kau bisa pakai kemejaku, tapi kurasa kau pakai sweaterku saja."

Saat dia sudah mengambilkan kemejanya dan mendekatkannya dengan tubuh Kira, Ryan berubah pikiran. Dia justru memberikan satu sweater dengan warna gelap.

"Ini akan lebih pas untukmu. Coba kau pakai.”

Kebesaran sebetulnya. Tapi Kira tak mempermasalahkan saat Ryan menanyakan apakah dia nyaman atau tidak memakainya.

"Bagus. Ini juga lumayan panjang, jadi kau bisa mengantarku dengan itu dulu, nanti aku akan bilang ke Charles untuk membawakan pakaianmu ke kamarku. Jadi kau tidak sulit lagi mengambil pakaianmu.

Kira tak paham di sini. Apakah itu artinya dia akan satu kamar dengan Ryan? 

‘Oh tidak!’ tentu ini bukan sebuah ide bagus untuknya.

“Ayo, aku hampir terlambat.”

Cuma lagi-lagi, Ryan sudah berjalan menuju pintu sambil menggandengnya, Kira tak mungkin bisa bernegosiasi lagi.

"Charles. Pindahkan semua yang ada di dalam kamar Shakira Khairunnisa dan tolong diatur ulang di wardrobe-ku."

"Baik Tuan Duncan, itu artinya Nyonya Duncan akan sekamar dengan Anda?"

"Charles, saat aku membawanya ke sini aku bilang dia siapa?"

"Istri Anda, Tuan."

Kadang-kadang Kira iri dengan Charles yang bisa menjawab sesuai dengan pertanyaan Ryan tanpa harus menunggu apakah Ryan mengizinkannya bicara dulu atau tidak.

Pria itu punya pengecualian yang tidak dimiliki oleh siapapun bahkan Leanna tidak bisa seperti itu.

"Kalau dia istriku, kenapa kau menaruhnya di kamar yang berbeda dengan kamarku?"

"Itu karena kesalahan saya, Tuan. Saya pantas dihukum karena ini.”

"Hukumanmu memindahkan baju-bajunya. Tolong bantu aku Charles."

Lagi-lagi sebuah hukuman yang ringan. Dan memang itu kerjaan yang disebutkan Ryan tadi untuk Charles. Sungguh Kira betul-betul iri.

Bagaimana Charles bisa sangat dekat dan tidak pernah dihukum oleh Ryan, walaupun dia melakukan kesalahan?

Tapi sebetulnya Kira yakin juga itu bukan salah Charles. Dia sendiri juga dengar kalau Ryan yang memerintahkan dirinya diberikan kamar lain.

Tapi Kira juga tidak mau menginstrupsi, karena dia tidak mau punya masalah dengan Ryan dan sekarang Kira harus berpikir matang-matang, bagaimana dia bisa bersikap dengan pria yang akan satu kamar dengan dirinya.

"Cukup antar aku sampai depan apartemen sini saja. Kau tidak perlu keluar dari pintu ini.”

Kira mengerti, karena dia tidak mungkin diizinkan keluar. Bagaimana kalau nanti dia teriak di luar?

Kira pun mengangguk paham.

"Jadi kau ingin memberikanku apa, sebelum aku berangkat?"

Kira tak punya apa-apa yang dibawanya. Dia tak tahu harus melakukan apa pada Ryan.

Perjalanan Cinta KiraTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang