BAB 22: KERAMASI

531 9 3
                                    

"Interesting."

Sebetulnya Kira takut, tapi senyum Ryan malah mengembang setelah Kira mengatakan yang sejujurnya tentang kemampuannya yang terbatas itu.

"Tapi kau sudah menjadi istriku, jadi kau harus belajar melakukannya."

Ryan kembali menegaskan dan menyuruh Kira mendekat padanya lalu dia mengambil sesuatu di sana.

"Lihat ini baik-baik. Aku tidak akan mengajarkannya berkali-kali padamu. Jadi kau harus memperhatikan bagaimana cara aku melakukannya.”

Kira mengangguk karena memang ini yang terpenting untuknya. Selama ini bisa membuat keluarganya aman dan tetap hidup di Indonesia baginya ini lebih baik. Mungkin dia tidak akan punya kesempatan untuk bertemu mereka lagi, tapi setidaknya Kira yang tidak tahu apa alasan Ryan membawanya, bisa membuat keluarganya selamat ini adalah sebuah anugerah.

"Taruh busanya di sini. Kau bisa lakukan ini?”

Kira mengangguk pelan.

"Aku melakukan di satu sisi maka kau pakaikan di satu sisi janggutku.”

Kira pun melakukan sesuai yang diperintahkan Ryan.

"Aku ingin modelnya tetap sama. Jadi kau harus membersihkannya tidak harus menghilangkan semua janggutku.” Ryan kembali memperingatkan.

"Harus ada sedikit kasar."

Dia kini menggerakkan tangan Kira memegang alat cukurnya.

"Bentuk seperti ini.”

Kira paham maksudnya, dia cukup cepat belajar dan mengangguk mendengar perintah Ryan.

"Bagian lain harus bersih. Yang bagian ini tetap seperti ini, tapi kau harus membuatnya setipis mungkin."

Syukurlah pelajaran kali ini mudah. Kira bisa mengingatnya dan dia akan mengingatnya sebaik mungkin demi ketenangan hidup bersama Ryan.

"Baiklah, air mandiku sudah siap dan aku tidak mau membuang waktu. Kau bantu aku.”

Di sinilah Kira bingung, apalagi yang harus dilakukannya? Bukankah Ryan hanya perlu masuk ke dalam sana? Apa perlu dia menggendongnya?

Makanya Kira hanya diam memandangnya saja.

"Aku mau mandi. Bukakan!"

Matanya mengarah ke bawah, di sinilah timbul sesuatu rona merah di wajah Kira.

"Kau tidak pernah melihatnya? Bukankah kau sudah pernah melihatnya saat di kamar pengantin waktu itu?" 

Ryan mengingatkan sesuatu tentang hari pernikahan Kira yang batal. Kira terpaksa harus melihat miliknya.

Ini memberikan tekanan sendiri untuknya.

Tapi tangannya pun bergerak untuk menurunkan satu kain yang memang sebetulnya tidak ingin diturunkan oleh Kira.

Baginya lebih baik kalau Ryan mandi dengan memakai kain itu.

"Bagus. Kamu membukanya harus cepat lain kali. Tak perlu menikmati matamu memandang itu dulu. Kalau aku mengizinkanmu untuk memandanginya nanti kau bisa melakukannya."

‘Boro-boro aku ingin memandangnya. Justru aku ingin mataku tidak ternodai oleh itu. Tapi memang tanganku tadi gemetaran untuk membukanya jadi aku agak sedikit sulit.

Hati Kira protes keras. Dia tidak suka dituduh kalau sedikit nakal. Dia sama sekali tidak menginginkan melihat itu, tapi gara-gara dia sudah melihatnya sekarang pikirannya jadi berantakan.

Perjalanan Cinta KiraTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang