17. Mas Suami

1.1K 82 9
                                    

"Nona Viara, Anda terlihat sangat cantik menggunakan gaun ini. Aksesoris yang Anda pakai juga terlihat semakin mewah saat Anda yang memakainya."

Sepanjang jalan Viara pergi ke ruang ganti untuk mengganti gaunnya, Rina terus-terusan memuji kecantikan Viara. Rina bukannya sedang basa-basi, Viara memang cantik. Namun, karena Rina ingin lebih dekat, dia jadi lebih banyak berbicara. Mungkin saat berhadap dengan Arion dan Dion, Rina tidak begitu memiliki banyak topik pembicaraan. Jadi, saat bertemu Viara, Rina tidak ingin menyia-nyiakan kesempatan.

"Kak Rina, udah berapa kali sih aku bilang? Gak usah terlalu kaku kalau lagi sama aku. Pake 'Anda-Saya' segala, canggung banget tau. Seenggaknya di depan om-om itu, Kakak gak perlu terlalu formal sama aku. Kapan lagi aku punya kakak perempuan. Ya 'kan?"

Merasa kalau Rina satu-satunya teman perempuan yang dimiliki Viara saat ini, gadis itu jadi sedikit posesif. Bukan hal yang mudah untuk Viara mendapatkan teman. Ya, meskipun dirinya sendiri sebenarnya yang pemilih. Namun, karena berteman dengan yang lebih dewasa, Viara merasa tidak akan terlalu banyak drama. Apalagi dari dulu Viara memang sangat ingin mempunyai kakak perempuan. Sekarang saat Rina tiba-tiba datang dan memperlakukannya dengan baik, Viara jadi kesenangan.

"Ee ... itu .... Ya sudah, aku tidak akan terlalu formal kalau sedang denganmu. Tapi, Nona, apa tidak bisa Nona lebih sopan sedikit dengan Tuan Arion? Bagaimanapun dia sudah menjadi suamimu 'kan? Hargai dia sedikit, bagaimana? Jangan terus panggil Tuan Arion dengan 'Lo-Gue', kurang baik."

Viara sudah tiba di ruang ganti dan sedang dibantu oleh Rina untuk mengganti gaunnya. Saat mendengar ucapan Rina, gadis itu langsung menatapnya dari pantulan cermin. Rina terlihat sedikit ketakutan saat mengatakannya karena takut dirasa terlalu tidak sopan. Namun, mendengar Viara yang begitu tidak sopan kepada Arion, Rina merasa sedikit khawatir. Dia takut Viara terkena masalah. Apalagi sebelumnya Rina sudah ditugaskan oleh Arion agar bisa mendidik Viara. Setidaknya harus lebih baik dari kemarin-kemarin.

"Masa sih? Menurut aku gak tuh," balas Viara dari balik tirai. Gadis itu sedang mengenakan pakaian ganti.

"Hahh. Ya sudah, terserah Nona saja."

Belum apa-apa, Rina sudah ingin mengibarkan bendera putih. Namun, dia merasa ini baru permulaan. Jadi, tidak ada salahnya untuk mencoba lain kali.

"Udah selesai nih ganti bajunya, sekarang ke mana?"

Viara keluar dari balik tirai dengan mengenakan sebuah dress putih selutut yang sudah disiapkan Rina. Gadis itu berdiri di depan cermin untuk merapikan dirinya. Rina yang melihat itu segera bangun dari sofa. Dia mengajak Viara untuk menemui Arion setelah selesai merapikan aksesoris dan gaun pernikahan yang dipakai Viara tadi.

"Kita pergi menemui Tuan Arion sekarang," ujar Rina menggandeng Viara.

-oOo-

"Sudah selesai mengganti pakaiannya?"

Arion menaruh ponsel yang sejak tadi dia mainkan selama menunggu Viara mengganti pakaian. Pria itu bangun dari sofa yang ada di ruang tunggu depan. Dia langsung mengajak Viara pergi setelah mendapat anggukan dari gadis yang kini sudah resmi menjadi istrinya.

"Dion, Rina, kami akan pergi lebih dulu. Kalian urus semua urusan yang belum diselesaikan di sini. Jangan lupa, gaun pernikahannya antar ke apartemenku!"

"Baik, Tuan."

Dion dan Rina mengangguk bersama saat mendengar perintah Arion. Rina kembali memasuki ruang ganti dan Dion kembali ke taman untuk mengurus hal yang belum diselesaikan.

Melihat kepergian mereka, Arion memberi isyarat pada Viara untuk segera pergi dengan menunjuk ke luar menggunakan dagunya. Melihat hal itu, Viara langsung mengikuti ke mana Arion pergi.

YOUNG MARRIAGE (Viara Aquella)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang