12. Resmi Jadi Calon Istri?

1.6K 181 145
                                    

"Ekhem! Mana nih yang katanya orang tajir? Apa-apa? Tajir melintir? Idih, najis. Ternyata ada juga ya orang yang gak tau malu yang bisanya cuma ngaku-ngaku kaya, tapi aslinya malah sampe rendahin diri di klub. Gue sih bakal malu sampai tujuh turunan kali."

Setelah melewati beberapa kelas, Viara kembali mendengar perkataan-perkataan yang tidak mengenakkan. Gadis itu melihat tajam pada salah satu musuh terbesarnya di SMA Angkasa yang terlihat amat sangat senang dengan apa yang sedang menimpanya saat ini. Gadis itu mengepalkan kedua tangannya bersiap untuk melayangkan tangannya menjambak orang yang berani mengatainya. Namun, dia mencoba untuk tidak membuat masalah lagi. Viara hanya diam sambil mendengarkan perkataan orang itu. Toh, lama-lama juga akan capek sendiri kan?

"Iya sih, gue juga pasti bakal malu. Ngomong-ngomong, dia ini lagi jadi pelayan klub atau lagi cari sugar daddy?"

"Ahahaha. Emang dasar OKB. Orang kebelet kaya! Minggir, kita mau lewat! Gak sudi gue deket-deket sama lo, nanti ketularan jadi OKB kayak lo." Naura menabrak bahu Viara saat gadis itu hendak melewati dirinya. Dia tertawa terbahak-bahak bersama Caca yang tadi menimpali perkataannya. Naura terlihat sangat puas mengatai musuh bebuyutannya itu. Tanpa merasa bersalah dia pergi begitu saja setelah hampir membuat tubuh Viara terpentok dinding saking kerasnya dia menabrak bahu Viara.

"Dasar nenek sihir. Gue jait juga tuh mulut!" Di dalam hatinya Viara terus-terusan mengumpati Naura dan Caca yang terus mengatainya. Namun, karena lagi-lagi Nita menarik tangannya, dia jadi tidak bisa melayangkan umpatannya itu.

-oOo-

Brak!

"Apa lagi ini, Viara? Kamu kerja di klub? Godain om-om, iya? Kamu ini maunya apa sih, Viara? Ibu sampe heran loh sama kamu. Ngapain kamu kerja di klub, hah? Kamu itu anak SMA, gak pantas buat kerja di tempat kayak gitu. Datang ke sana aja itu udah gak baik, apalagi kerja di sana. Kamu mau jadi apa, Nak?" Bu Neni mengurut dahinya setelah tadi menggebrak meja. Dia menyodorkan beberapa foto yang memperlihatkan Viara sedang berada di klub dengan posisi di atas pangkuan seorang pria tua. Baju seksi dan posisinya yang sangat tidak wajar itu membuat Bu Neni tidak sanggup lagi menghadapi Viara.

"Kamu tahu kalau poin skors kamu tinggal satu? Dengan kamu membuat masalah lagi, bahkan dengan masalah yang terbilang cukup berat, tanpa poin-poin skors kamu sebelumnya, kamu itu sudah pasti dikeluarkan, Viara, apalagi ini. Gak habis pikir Ibu sama kamu." Bu Neni menggelengkan kepalanya sembari mendudukkan diri sofa ruangannya. Guru gempal berisi itu mulai menyalakan kipas angin. Dia kepanasan melihat kelakuan Viara, padahal AC di sana pun sudah menyala sejak tadi.

"Bu, itu—"

"Ibu tidak perlu pembelaan kamu, ini sudah jelas kamu dan Ibu pun percaya. Sekarang kamu keluar dari sini dan siap-siap ke ruang sidang 20 menit lagi! Kamu akan dikeluarkan langsung oleh kepala sekolah."

"Apa?" Pekikan nyaring keluar dari mulut Viara yang sejak tadi berkomat-kamit mengatai guru BK yang tengah bersantai di sofanya itu. Dia sejak tadi terus menjahili Bu Neni dengan membuat wajah jelek selagi Bu Neni berjalan ke sofa. Namun, saat mendengar perkataan wanita itu, Viara langsung mengubah mimik wajahnya jadi kaget bukan main.

"Di-dikeluarin beneran, Bu? Sama kepala sekolah? Gak ada keringanan gitu?" Viara berlari mendekati Bu Neni dan duduk di lantai di depan guru BK-nya itu. Dia mulai berlagak lagi. Viara mengangkat kedua tangannya dan langsung memijit kaki Bu Neni. Bu Neni yang sudah kebal langsung mengusirnya dengan tatapan tajamnya.

"Keluar! Tidak akan ada keringanan lagi buat kamu. Kalau sampai sekolah ini tidak mengeluarkan kamu, maka sekolah ini akan menanggung malu untuk ke depannya. Sana, keluar sekarang!"

Viara berdecak kesal mendengar perkataan Bu Neni. Gadis itu langsung menarik kedua tangannya dan bangun dari sana. Dia mencebikkan bibirnya dan pergi dari sana. Jangan lupakan Viara yang menutup pintu ruangan Bu Neni dengan sangat kencang. Saking kencangnya sampai-sampai kaca jendela di sana bergetar karena ulahnya.

YOUNG MARRIAGE (Viara Aquella)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang