"Pak Bagas," sapa Arion yang baru saja tiba di ruangan Kepala Sekolah. Seperti rencananya tadi malam, pria itu akan pergi ke SMA Angkasa untuk mencari tahu lebih lanjut tentang gadis yang dicarinya selama ini, Viara Aquella. Kedatangannya bersama Dion di sebelahnya langsung disambut hangat oleh pria tua yang sudah menjabat sebagai Kepala Sekolah di SMA Angksa selama bertahun-tahun.
"Tuan Arion, silakan," balas Bagas yang langsung berdiri dan mempersilakan Arion untuk duduk di sofa ruangannya.
"Saya sudah baca pesan Anda yang ingin mengetahui salah satu siswa di sekolah ini. Kalau boleh tau, siswa mana yang Tuan Arion maksud?"
Bagas langsung to the point karena memang kedatangan Arion dan maksudnya sudah dia ketahui. Jadi, tidak perlu basa-basi.
"Seorang siswa perempuan, Viara Aquella."
"Viara?" ulang Bagas mendengar jawaban Dion yang sekarang tengah berdiri di samping tuannya.
"Kenapa? Sepertinya Bapak sangat terkejut mendengar nama dia?"
Arion mengernyitkan dahinya saat melihat ekspresi tidak senang Bagas saat tahu kalau orang yang dicarinya adalah Viara. Sepertinya ada sesuatu tentang gadis itu.
"Hahh, Tuan Arion mungkin tidak tahu. Viara adalah salah satu siswa yang nakal dan sering membuat masalah. Dia selalu membuat siswa lain dalam masalah, terkhusus siswa perempuan. Bisa dibilang ...."
"Apa?" tanya Arion tampak penasaran.
"Dia seorang siswa pem-bully."
"Siswa pem-bully?" ulang Arion yang langsung melihat ke arah Dion dan dibalas dengan gelengan pria berusia 26 tahun itu. "Bisa dibilang ... dia sama dengan Naura?" lanjut Arion yang tahu kalau adiknya juga salah satu pem-bully di SMA Angkasa.
"Ee ... itu .... Bisa dibilang begitu. Tapi setidaknya Naura lebih baik. Dia pintar dan akademiknya tidak terganggu dengan sifatnya yang seperti itu, sedangkan Viara ... saya rasa tidak ada hal baik tentang gadis itu. Dia bahkan juara terakhir di kelasnya."
"Apa?"
Arion terkejut mendengar penjelasan pria tua di hadapannya. Dia tidak tahu kalau Viara separah itu. Bagaimana bisa gadis itu bertahan di sekolah kalau nilai akademik dan juga sifatnya yang seperti itu? Bahkan Naura yang merupakan salah satu anak dari pemilik sekolah pun masih bisa mengandalkan otaknya untuk mempertahankan reputasinya.
"Bisa saya lihat cacatan akademiknya?" tanya Arion dan diangguki Kepala Sekolah itu.
"Sebentar, saya carikan untuk Anda."
Arion mengangguk mendengar hal itu. Sekarang dia mulai menunggu sambil sesekali melihat ke arah Dion. Dion yang melihat tatapan tidak percaya dari tuannya seketika tersenyum kaku. Kalau Arion saja sampai tidak percaya, apalagi dirinya.
"Ini, Tuan," ujar Bagas memberikan berkas milik Viara.
Arion yang melihat itu segera membukanya. Dia membolak-balikkan berkas itu sambil sesekali menghela nafasnya.
"Benar-benar siswa nakal rupanya," gumam pria itu melihat catatan kenakalan Viara.
"Ya sudah, kalau begitu saya permisi dulu. Kalau sampai dia membuat masalah lagi, tolong Pak Bagas untuk langsung memberitahu saya."
"Baik, Tuan."
Bagas terlihat langsung mengiyakan perkataan Arion. Pria tua itu tidak menanyakan alasannya. Menurutnya, itu tidak penting juga.
"Dion, ikut aku melihat gadis itu!" ujar Arion dan segera diangguki Dion. Sekarang kedua pria itu mulai keluar dari ruangan Bagas dan kembali ke depan kelas Viara. Tidak sampai masuk ke kelas, mereka hanya melihat dari kejauhan.
KAMU SEDANG MEMBACA
YOUNG MARRIAGE (Viara Aquella)
Fiksi RemajaJangan lupa follow IG author ya @hayatulhusnii_05 . Menikah muda di usia 18 tahun? Ah, entah ini nasib buruk atau nasib baik untuk Viara. Namun, satu hal yang bisa dipastikan. Kalau Viara tidak menerima tawaran ini, maka kehidupannya akan semakin bu...