#7

10 2 0
                                    

"Gila tumben banget ini gue ga terlambat." Ucap Reiizuna yang mulai memasuki gerbang sekolah nya tersebut.

"Reiizuna, lo di cariin ketua kelas." Ucap Hiori dan mulai berlari ke arah Reiizuna dengan cepat

"Wah gila orang sibuk gini nih, Kenapa emangnya?." Ucap Reiizuna dengan pede mengibaskan rambutnya tersebut

"DUH, Lo di cariin gara gara kemarin bolos piket." Ucap Hiori dengan nada capek akan sifat Reiizuna

"Waduh...Yaudah di mana ketua kelas? dari pada di marahin berhari hari gue." Ucap Reiizuna

"Di kelas kok, gue mau ke kantin ya, dah." Ucap Hiori yang perlahan mulai meninggalkan Reiizuna untuk pergi ke kantin

              Sesampainya di kelas

"REIIZUNA, KENAPA BOLOS PIKET KEMARIN?!." Ucap Ketua kelas tersebut

"Maaf, kemarin aku di tarik Damian katanya ga usah piket, padahal aku udah bilang kalo aku harus piket, cuman dia maksa, kan dia cowo ya tenaganya kuat banget." Ucap Reiizuna dengan muka melas nya

"DI MANA DAMIAN?!." Ucap Ketua kelas tersebut dengan nada yang sangat tinggi

"Gatau." Ucap Reiizuna

Dan ketua kelas itu pun mulai meninggalkan kelas untuk mencari Damian, untuk di baku hantam tentunya.

"Huft...maaf ya Damian gue harus ngasih tanggung jawab gue ke lo." Ucap Reiizuna sambil menghela nafas dengan lega dan menaruh tas yang ia gendong ke tempat duduk nya

      Bel masuk kelas pun berbunyi

"Hio, jawaban nomor 6 apa?." Ucap Reiizuna sambil berbisik kepada Hiori

"Ekhm! ibu saya mau ke BOGOR." Ucap Hiori dan dia menekan kata Bogor tersebut agar bisa di mengerti oleh Reiizuna

"Oh B." Ucap Reiizuna sambil mulai menulis

"Astaga Hiori, kamu kenapa lagi." Ucap Guru di kelas tersebut

"Hehe engga Bu maaf." Ucap Hiori

     Skip saat bel istirahat berbunyi

"Reii ayo ke kantin." Ucap Hiori yang mulai mendatangi Reiizuna

"Bentar Ri gue mau minta maaf dulu ke Damian." Ucap Reiizuna yang mulai berjalan ke arah bangku Damian

"DAMIAN MAAFIN GUE PLEASE, MUKA LO JADI BIRU ITU, GUE TAKUT SAMA KETUA KELAS JADI GUE BOHONG, MAAF!!." Ucap Reiizuna dengan sangat amat berniat untuk Minta maaf. Itu tertancap jelas di wajahnya

"Gapapa elah, ga terlalu sakit, yaudah ayo ke kantin." Ucap Damian

"Duh maaf ya Dam, oh ya Lo ke kantin nya duluan aja, gue sama Hiori mau ke kamar mandi dulu." Ucap Reiizuna dengan wajah tak enak tertanam di wajahnya

"Oke, bye." Ucap Damian yang mulai meninggalkan ruang kelas tersebut

"Udah Reii? Lo mau ke kamar mandi? Yaudah ayo cepet." Ucap Hiori yang mulai memegang pundak Reiizuna

"Udah, Ayo ke kamar mandi." Ucap Reiizuna

               Di jalan ingin ke kamar mandi mereka berdua berpapasan papasan dengan Helia dan Maela mereka berempat saling tatap menatap dengan tatapan Kebencian.

"Ayo Rei cepet, males banget gue liat mereka berdua." Ucap Hiori sambil menarik lengan Reiizuna

"Iya elah." Ucap Reiizuna

"Bangsat setiap liat muka Reiizuna gue makin benci." Ucap Maela dengan kesal

"Udah Maela, jaga image Lo, kita udah kalah mending tunggu waktu geng kita ribut lagi, lo bisa bales dendam." Ucap Helia sambil memegang pundak Maela

"HEL!! MAELA!!." Teriak dari Darendra yang kencang

"Sini cepet duduk." Ucap Darendra

"Ya." Ucap Helia dan Maela dengan serentak

Darendra, Arsen, Helia dan Maela duduk di kursi kantin yang sama sambil mengobrol

"Kapan mau bales dendam Daren." Ucap Arsen

"Arsen lo gausah gila yang anjing, lo kira kekuatan kita bisa meningkatkan gitu aja? Bego lo ya?." Ucap Helia dengan kesal dan melempar garpu yang di pegangnya

Mendengar itu semua murid yang berada di kantin mendadak diam

"Gausah sok suci lo, gue yakin lo juga kesel, jijik banget gue sama orang kayak Lo." Ucap Arsen sambil memakan makanan di meja tersebut

"ARSEN UDAH, GAUSAH KEKANAKAN KANAKAN DIA CEWE." Ucap Darendra dengan keras

"Berisik." Ucap kecil Arsen

"Yaelah segitu doang berantemnya? ga asik banget." Ucap seseorang perempuan

"Jangan keliaran." Ucap seseorang lelaki terhadap perempuan tersebut
                   

                     Siapa mereka?

Antagonis?Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang