"Malam ini Lo punya Partner?." Ucap Damian terhadap Hazela
"Gatau sih gue Dam, udah dah ayo cepet ke kantin, di tungguin sama yang lain." Ucap Hazela
"Iya iya." Jawab Damian
-Pembukaan-
Damian dan Hazela pun datang ke kantin di mana sudah di tunggu dengan Hiori, Angkasa, Reiizuna, Moonieca dan Harsa.
"WOI CEPET SINI NAPA." Teriak Hiori terhadap mereka berdua
"Mereka berdua pacaran ya?." Ucap Harsa tanpa di sengaja
Kini semua terdiam, apa lagi Reiizuna.
"Haha, iya kali." Jawab Reiizuna dengan tawa kecilnya
Damian dan Hazela pun sudah datang ke meja tersebut
"Eh sorry gue ga bareng kalian dulu ya, baru inget ada janjian sama seseorang bye." Ucap Reiizuna sambil pergi begitu saja
"Kenapa?." Tanya Damian terhadap yang lain nya
"Udah diemin dulu aja, kayaknya mood nya lagi ga bagus." Jawab Angkasa
"Gara gara Harsa nih." Ucap Monnieca
"Lah, gue salah ya?." Jawab Harsa
"IYALAH BEGO." Ucap Hiori sambil menjitak jidat Harsa
"KENAPA SIH??." Ucap Damian dengan rasa yang sangat penasaran
"Gapapa elah, sini lo berdua cepet duduk." Jawab Hiori
Di sisi lain
"Bangsat." Ucap Reiizuna dengan kesal
"Dia bukan milik gue juga sih, tapi gue cemburu. Tapi Hazel temen gue, lawak banget sih gue anjing." Ucap Reiizuna sambil menertawakan dirinya sendiri.
Tanpa di sadari air matanya turun secara perlahan."Rei." Teriak Damian
"Nah ketemu, ketebak banget lo pasti kalo kenapa napa ke Rooftop
Reiizuna yang mendengar itu pun berbalik ke arah Damian, Topi yang ia pake kini terbang terkena angin.
Mereka berdua saling bertatap tatapan beberapa detik.
"Rei...Eh Reii topi lo." Ucap Damian
"Dan, Kenapa Lo nangis?." Ucap Damian dengan khawatir sambil berjalan ke arah Reiizuna
"Ah gapapa kok..." Ucap Reiizuna sambil mengelap air mata nya.
"Beneran? Rei kita udah temenan bertahun tahun, kalo ada masalah lo bisa cerita ke gue Rei." Ucap Damian smabil merangkul Pundak Reiizuna
"Damian, Gue bilang gue gapapa jadi tolong jangan begini lagi, gue mau ke bawah." Jawab Reiizuna
"Okey...Tapi rambut lo gimana? Topi lo kan jatoh Reii kebawah." Ucap Damian
"Persetan dengan rambut gue Dam, gue udah ga peduli." Jawab Reiizuna dengan nada yang terdengar jelas bahwa dia akan menangis lagi
Reiizuna pun menutup pintu Rooftop itu, dia meninggalkan Damian sendirian di tengah angin yang sangat kencang.
"Aneh." Ucap Damian
Tentu saja semua murid kaget saat melihat rambut Merah Reiizuna
Tapi mereka semua lebih kaget, karena terdapat air mata yang bercucuran dari mata Reiizuna saat ia berjalan di koridor sekolah, semua orang terbingung dengan hal tersebut, tapi tidak ada yang berani menanyakan apa yang terjadi kepada Reiizuna.
Dan pada akhirnya Reiizuna berhenti di kamar mandi, yang sangat sepi.
Dia menangis dengan kebingungan di kepalanya, Perasaannya kini campur aduk, marah, sedih dan benci.
Dia merasa bahwa dia tidak punya apa apa lagi, semua yang ia sayangi, pergi meninggalkannya, dia tidak pernah dapat memiliki apa pun yang ia mau.
Tanpa dia sadari, Hazela mendengar suara tangisan dia di luar kamar mandi
"Mungkin masalahnya emang berat." Ucap Hazela sambil berbalik badan ke arah lain
KAMU SEDANG MEMBACA
Antagonis?
Teen Fiction"Ya setidaknya gue gasuka Play Victim." "WAH ANJING LO YA." "HAHAHAHA GILA LO CEMEN BANGET." "Gue, gue tau pelakunya." "DENGAN INI DI NYATAKAN ANGGOTA WOLFZIIE DI PERBOLEHKAN MENYERANG RATHLOPOUSE."