"Gue mau nanya sa, yang kejadi kemarin Rabu, Darendra beneran mukul Reiizuna?." Ucap Felix dengan penasaran terhadap akan hal yang terjadi hari Rabu "Bener kok, sekarang Wolfziie sama Rathlopouse mau ribut, lo mau mihak salah satu? Atau lo cuman mau liatin doang kayak 3 bulan lalu." Ucap Angkasa sambil bersiap siap untuk berkumpul dengan Anak Anak Wolfziie "Gue, gue ikut anak Wolfziie dah, ga terima gue Reiizuna di gituin Darendra, gue takut nanti dia di incer lagi." Ucap Felix"Okey gue nanti kasih lokasi nya, Dateng aja, lo ikut bareng 4 besar Dateng nya kita lebih terlambat dikit." Angkasa sudah siap dan langsung meninggalkan Felix begitu saja
Di markas/tempat pertemuan
Anak anak Wolfziie"Dam, Felix ikut kita." Ucap Angkasa sambil bersiap siap lagi tentunya "Oh, Lo udah kasih tau tempat ketemuan nya kan? Gue males ngabarin lagi sibuk." Ucap Damian "Aman." Ucap Angkasa "AH ELAH BAJU TAEKWONDO GUE MANAA DAMIAN." Ucap Reiizuna dengan teriak dan kesal karena baju Taekwondo yang niatnya dia pake hilang saat ingin di pake "Di cuci tadi sore, lagian ngapain sih make baju Taekwondo, make baju biasa aja sih." Ucap Damian "AH ELAH NYEBELIN." Ucap Reiizuna
"Rei udah siap? ayo cepet keburu telat." Ucap Hiori "Aman gue udah siap Damian, Angkasa udah siap?." Ucap Reiizuna "Udah, Ayo berangkat." Ucap Damian dan Angkasa dengan serontak. Mereka pun mulai menyiapkan mobil untuk pergi ke tempat tujuan
Sesampainya
Mereka ber4 pun turun "Wah gila udah banyak yang tumbang, wkwk." Ucap Hiori dengan semangat. Tanpa ragu seseorang perempuan dari Rathlopouse pun memukul Kepala Hiori dengan tongkat bisbol, tentu saja itu mengangetkan mereka ber4 "Wah Seru juga nih, lo pada duluan aja, gue lawan dia dulu, ga lama kok." Ucap Hiori dengan seringai di wajahnya, Tentu saja lawan Hiori merasa Terancam setelah melihat seringai tersebut. "Yaudah kita duluan." Ucap Reiizuna, Damian dan Angkasa dengan serontak dan mulai Lari/Menjauh dari Hiori. "Angkasa, Felix dimana? Udah nyampe?." Ucap Reiizuna "Udah, dia lagi di bagian sana." Ucap Angkasa sambil menunjuk sesuatu arah "Oke, sekarang mencar dulu ya? Ketemuan di tangga sana, MENCAR." Ucap Damian dan seketika mereka ber3 Berpencar
"Wah wah wah, liat deh Helia gue ketemu siapa." Ucap Maela "YUPP GUE KETEMU JALANG SIALAN INI, REIIZUNA, kemarin gue bisa tahan sekarang engga." Ucap Maela dengan nada kesal marah dan senang menjadi satu "Hm? Ngomong sama siapa Lo? Helia? Helia ga ada di sini Loh, sinting ya?." Ucap Reiizuna dengan seringai "WAH SIALAN LO." Ucap Maela. Tanpa ragu Maela langsung memukul Reiizuna dengan tongkat besi yang ada di tangan nya "Huft... Untung gue bisa nangkep, Cemen banget lo make tongkat besi segala." Ucap Reiizuna. Lagi dan lagi kini Seringai di wajah Reiizuna makin menjadi jadi "Mari kita mulai..." Ucap Reiizuna dengan tawa kecil. Reiizuna pun mulai menurunkan serangan nya kepada Maela dimana dia Menendang Perut Maela dengan sangat kencang
"Wah ternyata Lo ga selemah yang gue kira ya." Ucap Maela sambil memegang perut nya yang sakit itu "Hm? Mandang rendah gue? Heii cebol ga boleh sombong." Ucap Reiizuna dengan tawa "BANGSAT." Ucap Maela dengan kesal. Sementara di sisi lain
"WAH NIH BOCAH YANG MAU BUN*H GUE KEMARIN, Angga lo duluan, DIA GUE YANG TANGANIN, GUE PASTIIN LO MATI HARI INI DAMIAN." Ucap Darendra dengan kencang "Huh? Buang buang waktu sebenernya lawan Lo, cuman lo salah satu 4 besar, mungkin menarik?." Ucap Damian dengan muka bodo amat "NGEREMEHIN GUE LO." Ucap Darendra kali ini dia sangat kesal dan Tanpa basa basi suatu box kayu mendarat di Damian "L E M A H." Ucap Darendra dengan mengeja kata tersebut dan mulai tertawa "Wah boleh juga Lo." Ucap Damian dengan seringai
KAMU SEDANG MEMBACA
Antagonis?
Teen Fiction"Ya setidaknya gue gasuka Play Victim." "WAH ANJING LO YA." "HAHAHAHA GILA LO CEMEN BANGET." "Gue, gue tau pelakunya." "DENGAN INI DI NYATAKAN ANGGOTA WOLFZIIE DI PERBOLEHKAN MENYERANG RATHLOPOUSE."