"Gue denger Sebastian di tim Lo, Sa? Wkwk." Ucap Arsen sambil cekikik "Gausah so deket sama gue, kita lawan." Ucap Angkasa sambil bersiap untuk berantem dengan Arsen "Santai dong, jadi Lo mau langsung mulai?." Ucap Arsen dan Gaya songong Arsen berubah menjadi Gaya siap untuk bertarung dalam seketika "Gue sih gas aja." Ucap Arsen. Di mulai dari Angkasa menonjok muka Arsen dan di balikkan dengan Arsen dan Begitu terus sampai muka mereka saling bonyok
"Ngecewain banget, Lo lemah banget baru gini aja udah tumbang, dah gue sibuk, wkwk." Ucap Hiori ke perempuan yang tadi bergaya kini tiduran di aspal hitam yang di injak oleh mereka beberapa menit sebelumnya dan Hiori langsung meninggalkan perempuan tersebut begitu saja "Jadi sekarang, Dimana Helia?." Ucap Hiori dengan seringai
Langkah suara kaki menuju ke Hiori "Kenapa nyariin aku?." Ucap Helia dan mulai menunjukkan senyum menjijikan ya itu adalah senyum kepolosan walaupun nyatanya itu hanya bohongan? "Gausah sok polos Helia." Tanpa basa basi Hiori langsung menonjok muka Helia dengan sangat kuat "MUKA GUE." Ucap Helia dengan kesal, ya kemarahan Helia di panggil dengan Hiori "Nah gitu kek, gausah sok polos, menjijikan." Ucap Hiori. Keduanya sudah menyiapkan tangan mereka untuk menyerang satu sama lain yang tadinya bermain main tertanam di wajah keduanya kini mereka berdua sangat serius
"Reiizuna, Lo yakin bisa menang lawan gue?? Lo ga sebodoh itu kan? Sampai sampai lo bisa sepeda itu." Ucap Maela dengan seringai "Gue? gue sebodoh itu dong berarti, soalnya gue yakin bisa menang lawan Lo." Ucap Reiizuna dengan wajah yang jelas meledek "Kurang ajar." Ucap Maela. Maela pun berlari ke arah Reiizuna dan mulai memukulnya lagi dengan tongkat besi yang dia bawa. "ARGHHH." Ya teriakan dari Reiizuna, teriakan itu sangat nyaring karena tongkat besi Maela yang mengenai muka Reiizuna "MUKA GUE LO APAIN." Tanpa ragu kini Reiizuna berani untuk memakai barang, barang yang dia pakai adalah Kunckle dia mengeluarkan Kunckle tersebut dari saku celananya yang sedari tadi sudah ada
"Muka Lo, perut lo, kalo kena beginian doang ga pingsan kan? Lo kan lemah takutnyaa, Lo tau lah." Ucap Reiizuna dengan seringai di wajahnya "Gila lo." Ucap Maela. Tanpa basa basi Reiizuna langsung mendaratkan pukulan di muka Maela, tentu itu sangat sakit "ACKK SIALAN LO SIALAN." Ucap Maela dengan sangat kesakitan "Muka itu Harta bagi wanita Maela, Lo rusakin harta gue, gue juga ga bakalan segan segan buat ngerusak muka Lo." Ucap Reiizuna dengan senang. Saat Reiizuna melihat tangan nya terdapat darah di tangan nya tersebut "Hm? Darah siapa?." Ucap Reiizuna dengan bingung. Dan Reiizuna melihat ke arah Maela "HAHAHHAA CEMEN AMAT LO." Tawa Reiizuna, ya darah itu berasal dari hidung Maela "BANGSAT LO YA." Teriak kebencian dari Maela terhadap Reiizuna
"AHKK UDAH HIORI, GUE NYERAH." Ucap Helia Sambil teriak "Hmm? Siapa yang nyerah?." Ucap Hiori dengan muka yang sangat menunjukkan bahwa dia sedang sombong "HELIA, HELIA ZEFERINA NYERAH DARI HIORI." Ucap Helia sambil menarik nafas dalam-dalam "Wah gitu kek dari tadi gue kan jadi ga buat Lo kayak gini." Ucap Hiori dengan puas dan sekarang Hiori menelepon seseorang yaitu Angkasa "Helia udah nyerah, Lo tau Reiizuna dimana?." Ucap Hiori dalam telepon "Engga, gue lagi sibuk, nanti lagi." Ucap Angkasa di telepon dan langsung mati begitu saja
"Ck, oke gue pergi dadahh Heliaa." Ucap Hiori dan setelah beberapa langkah Hiori langsung lari untuk mencari Reiizuna "Gila, gue gabisa lawan Hiori, dia gila." Ucap HeliaDari yang tadinya semua sibuk dengan lawan masing-masing kini semua berkumpul di suatu tempat dari geng Wolfziie dan juga geng Rathlopouse kini mereka tidak bertengkar ataupun berantem mereka semua tertuju pada dua orang di tempat tersebut. Hiori yang melihat itu pun langsung lari ke arahnya dan Helia pun berdiri juga untuk melihat nya, dari kejauhan Hiori melihat Felix "LIX ITU NGAPAIN KOK RAME RAME?." Ucap Hiori sambil berlari sangat kencang untuk sampai ke arah Felix "CEPET LO HARUS LIAT, GUE TELEPON ANGKASA SAMA DAMIAN DULU." Ucap Felix dengan sangat kencang. Hiori pun berhasil sampai dan melihat apa yang di lingkarin oleh orang orang semua "Lix.." Ucap Hiori, dan Felix mulai menelepon Damian "DAMIAN SIAPA PUN ITU LAWAN LO SEKARANG CEPET KE BAWAH TANGGA, REIIZUNA DAM, SEKALIAN LO KABARIN ANGKASA." Ucap Felix di telepon "KENAPA? OKE GUE BURU BUR KESANA." Ucap Damian tanpa ragu dia langsung lari meninggalkan Darendra
"Reiizuna? Bukan nya Reiizuna lawan sama Maela?, TUNGGU DAMIAN MAU KEMANA LO." Ucap Darendra "BUKAN URUSAN LO." Ucap Damian
Kini 7 orang tersebut sudah mengumpul di tempat tersebut Hiori, Helia, Damian, Angkasa, Darendra dan Arsen, Kemana Reiizuna dan Maela? Ya yang sedang di lihat mereka semua adalah Reiizuna dan Maela. Terlihat jelas di mana di sekujur tubuh mereka berdua berisi darah, tentu darah yang banyak keluar adalah darah Maela, kini Reiizuna hilang akal "HAHAHAHA GILA LO CEMEN BANGET." Ucap Reiizuna dengan tertawa sedangkan Maela, Kini dia sudah tiduran di Aspal, dan masih bangun"UDAH REI UDAH, DIA UDAH BEGITU." Ucap Hiori. Sebenernya apa yang terjadi sebelumnya, sampai Reiizuna hilang akal?
KAMU SEDANG MEMBACA
Antagonis?
Novela Juvenil"Ya setidaknya gue gasuka Play Victim." "WAH ANJING LO YA." "HAHAHAHA GILA LO CEMEN BANGET." "Gue, gue tau pelakunya." "DENGAN INI DI NYATAKAN ANGGOTA WOLFZIIE DI PERBOLEHKAN MENYERANG RATHLOPOUSE."