Jatuh Cinta Part 1

30 6 0
                                    

Siang itu Taufan, Blaze & Thron baru saja pulang sambil membawa banyak makanan.
Namun, baru masuk rumah... Mereka mendapati Lisi yg duduk di sofa sambil senyum-senyum sendiri.
Thron: eh kak, itu Lisi kenapa senyum-senyum sendiri?
Taufan: gak tau
Blaze: woy! Lisi!! (Teriaknya bar-bar)
Sontak Lisi kaget & menatap kesal Blaze.
Lisi: baru pulang siang, kalau aku nunggu tadi udah mati kelaparan
Blaze: salah sendiri gak mau ikut. Aku hari ini dapat rezeki banyak (sombongnya)
Lisi: biarin, asyik kok hari ini (kembali senyum-senyum mengingat kejadian 2 jam lalu)
Taufan: ih kamu kenapa sih tumben senyum-senyum sendiri?
Lisi hanya tersenyum menanggapinya, membuat mereka tambah penasaran.
Thron: Lisi cerita dong kenapa hari ini?
Mereka bertiga pun duduk di dekat Lisi.
Lisi: kepo ya?
Blaze: serius, bodoh! Kenapa? (Kesalnya)
Lisi: emm... Tadi aku keluar cari kalian yg gak balik-balik, karna lapar aku niat beli aja daripada nunggu kalian. Tapi pas di jalan, aku gak sengaja nabrak cowok. Dia ganteng banget, baik pulak
Taufan: s-seriusan?
Lisi mengangguk sambil tersenyum.
Lisi: tau gak? Tadi dia traktir aku makan, dia ajak kenalan. Trus dia juga yg antar aku pulang
Thron: wahhh sos sweet...
Blaze: siapa nama cowoknya?
Lisi: namanya Gempa...
Taufan: acieeee jatuh cinta nih ya, baru ketemu udah di traktir makan, di ajak kenalan plus di anter pulang pulak (godanya)
Lisi: ih jangan gitulah, malu aku. Dia perhatian banget, baik pulak
Thron: kalau Oni tadi ketemu kakak ganteng juga
Taufan: hah kapan? (Bingung)
Thron: pas habis beli bunga, ini bunga di belikan kakak ganteng itu
Blaze: kok dia yg beli?
Thron: tadi dia gak sengaja rusakkan bunga yg baru Oni beli. Makanya dia ganti deh bunganya
Lisi: oh ya? Siapa namanya?
Thron: Gledek... (Ucapnya tanpa beban)
Seketika Taufan & Blaze menahan tawa mendengarnya.
Thron: eh kakak kenapa?
Taufan: prrrfff... Hahahaha... Namanya gledek? Hahaha... Lucu banget hahaha... Badai gledek
Blaze: hahaha... Gledek, unik banget namanya hahahaha...
Lisi: ish gak boleh gitu, nama dia & kak Gempa kayak bencana alam. Emang nama kalian enggak?
Pertanyaan Lisi sontak membungkam Taufan & Blaze.
Taufan: o-oh ya tadi aku ketemu cowok juga, dia nyebelin banget
Blaze: nasib, emang aku, Lisi & Oni aja yg beruntung hari ini (ejeknya)
Taufan berdecih sebal mendengar ejekan adiknya.
Lisi: oh ya kalian belanja makanan banyak banget, dapat uang sebanyak itu buat makanan darimana? Kenapa gak tabung aja?
Blaze: hari ini aku rezeki sudah ku bilang
Lisi: maksudnya?
Blaze: aku dapat batu perak asli dari orang tadi. Makanya aku bisa sepuasnya beli makanan membawa kak Fannie & Oni tadi
Lisi: siapa orang punya batu perak sebanyak ini Ze? (Kaget melihat sekantong sedang di tangan Blaze yg penuh dengan batu perak asli yg bila di jual akan sangat mahal harganya)
Taufan: nah benar, kau tadi masih punya utang cerita padaku
Thron: benar, ceritakan pada kami, kak Aze...
Blaze tersenyum & dengan bangga mengangkat sebelah kakinya di atas sofa dengan gaya tomboy & bar-barnya.
Lisi: ayo ceritakan, siapa yg memberimu ini?
Blaze: aku gak ingat pasti nama orang itu siapa, yg jelas aku ingat wajahnya. Jadi... Begini ceritanya...
.
.
.
.
Flashback on

Setelah izin pada Taufan untuk pergi jalan-jalan. Kini aku pergi seorang diri dengan berjalan kaki.
Perasaan kesal & emosi masih ada pada diriku saat mengingat antrian tadi yg panjang bagaikan air terjun yg tak pernah putus.
"Sialan! Perut ku sudah keroncongan begini, tapi antrian di sana masih panjang saja" (omel ku sambil menendang batu kerikil dengan kesal)
"Coba aku mengambil uang jajan ku tadi dari kak Fannie. Mungkin aku bisa membeli cemilan di dekat sini. Tapi masalahnya disini sepi, tak ada orang jualan. Jadi aku ngapain berjalan seperti orang bego disini?" (omel ku lagi yg masih di lingkupi kekesalan)
Saat asik mengomel, tak sengaja aku mendengar suara ribut yg tak jauh dari lokasi ku berada.
"Eh kayaknya ada yg mau berantem" gumam ku pelan.
Segera aku berjalan perlahan ke dekat semak-semak untuk melihat apa yg terjadi di depan sana.
Dan bisa ku lihat ada seorang pemuda yg cukup tampan menurut ku, sedang di hadang oleh 2 preman yg tampak ingin membegal nya.
"Cepat serahkan semua uangmu" (ucap salah satu preman di sana)
"Ayo cepat! Atau aku patahkan lehermu" (ancam satu preman lagi yg mencengkram kerah baju pemuda itu)
Namun, pemuda itu tampan tak bereaksi & menanggapi apa-apa. Dia hanya diam tak melawan.
"Kau benar-benar minta di beri pelajaran" (kesal preman itu ingin memukul pemuda tersebut)
Melihat hal tersebut, sontak aku langsung menendang batu di dekat ku hingga mengenai perut salah satu preman tersebut.
Mereka sontak kaget saat aku langsung berlari menendang preman yg sedari tadi mencengkram kerah baju pemuda tersebut.
"Sialan! Kau perempuan beraninya ikut campur" (kesal preman itu yg mengisap darah dari sudut bibirnya yg terluka akibat gesekan batu saat terjatuh)
"Kau gak takut ama kita hah?!" (tanya preman itu lagi sambil membentak)
"Kalau enggak, kalian mau apa? Hajar aku? Ayo maju. Kita mulai kan permainannya" (tantang ku sambil tersenyum miring, membuat kedua preman itu menggertakkan gigi mereka & langsung melawan ku)
.
.
.
Tak membutuhkan waktu lama, aku berhasil mengalahkan kedua preman tersebut.
Mereka lari dengan tertatih-tatih setelah ku hajar habis-habisan.
"Makasih"
Suara dingin & lembut itu masuk ke indera pendengaran ku, membuat ku berbalik menatap pemuda tersebut
"Lain kali kalau ada yg ganggu kau jangan diam saja. Di lawan lah, kau cowok kan?" (ucap ku sambil sedikit menyindir nya)
"Hm" (jawabnya tanpa minat membuat ku kesal)
Aku lantas menyodorkan tangan ku padanya, membuatnya bingung akan tingkah ku.
"Di dunia ini gak ada yg gratis kan? Jadi... Ya sebagai imbalan" (ucap ku saat tau kebingungan nya)
Tanpa banyak bicara, ia membuka kantong sedang berwarna biru laut tersebut & menyodorkan satu batu perak padaku.
Hal itu membuatku melotot kaget.
"Apaan nih? Kau suruh aku makan batu" (bingung ku menerima batu tersebut)
"Itu batu perak asli, kau bisa gunakan untuk membeli apapun yg kau mau" (jawabnya dingin membuat ku mendapatkan ide yg lebih gila lagi)
"Masa cuma segini doang? Kalau segini ma cuma bisa buat beli satu mall doang" (ucap ku tanpa minat)
Lantas ia langsung memberikan satu kantong penuh berisi batu perak tersebut padaku, membuatku melotot kaget akan aksinya yg nekad memberikan ku semua ini.
Sungguh, menurutku 5 saja sudah banyak bila di tukar menjadi uang. Tapi dia memberikan ku satu kantong penuh batu perak tersebut.

"Gak takut bangkrut apa?" (pikir ku)

Tapi, aku tak mensia-siakan kesempatan. Lantas ku ambil semua itu sambil tersenyum bangga, mirip seperti orang matre.
"Nah gitu dong, jangan pelit. Di dunia ini gak ada yg gratis" (ucap ku senang & langsung berjalan pergi meninggalkannya)
"Hey nama mu siapa?"
Pertanyaan itu samar-samar ku dengar karna aku sudah lumayan jauh. Dan juga aku tak tau apalagi yg dia ucapkan setelah itu.
Dan setelah aku mendapatkan batu perak itu, aku membawa kak Fannie & Oni untuk berbelanja semua keperluan kita di rumah menggunakan batu perak yg pemuda itu berikan.

Flashback off

Tanggal 30, September 2023

𝘊𝘪𝘯𝘵𝘢 𝘗𝘢𝘯𝘨𝘦𝘳𝘢𝘯 𝘌𝘭𝘦𝘮𝘦𝘯𝘵𝘢𝘭Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang