Di sebuah rumah tengah hutan terlihat Halilintar yg tengah mengamuk, di sertai guntur & petir yg terus terdengar & menyambar dari langit hingga merobohkan pepohonan yg terkena sambarannya.
Bahkan hujan telah turun dengan lebatnya bersamaan dengan perasaan yg sekarang Halilintar tengah alami.
Ice: tenangkan dirimu Halilintar...
Halilintar: tenang? Bagaimana aku bisa tenang. Perempuan itu sudah lepas untuk yg kedua kalinya dariku!! (Ucapnya penuh dengan emosi)
Gempa: s-sabar, pasti ada cara lain Halilintar. Aku tau kau kesal & kecewa tak bisa menangkap siluman itu. Tapi percayalah, kita berempat akan bisa menangkap mereka. Bukan hanya perempuan itu yg kita tangkap, tapi perempuan yg menolongnya tadi & 2 teman mereka yg belum kita ketahui itu (ucap Gempa mencoba menenangkan Halilintar)
Halilintar terdiam mendengar ucapan sahabatnya barusan.
Solar: jangan gegabah Halilintar. Bukan kah kita sudah punya sesuatu untuk mencari tau informasi tentang mereka? Setelah kita mendapatkan informasi lebih tentang mereka. Baru kita akan menyerang mereka, kita pergi strategi yg matang untuk siluman-siluman licik itu (ucap Solar menambahkan sebelum meminum minumannya dengan santai)
Halilintar menatap Solar dengan tatapan bingung.
Halilintar: apa maksud mu?
Solar: kau lupa? Aku sudah membuat alat pelacak. Jadi kita diam-diam menempelkan itu pada mereka untuk mencari tau informasi tentang diri mereka. Setelah kita berhasil menempelkan alat itu pada mereka. Kita berhenti mengikuti mereka & cukup melihat informasi tentang diri mereka & kemana mereka akan pergi menggunakan komputer ku. Disaat informasi telah terkumpul, kita akan membuat strategi yg matang untuk menangkap mereka (jelasnya panjang lebar)
Halilintar mengangguk-angguk paham mendengarnya.
Gempa: aku setuju dengan ide Solar
Ice: ya memang jenius
Solar: tentu saja, pangeran Solar selalu jenius (sombongnya)
Ice: ku tarik kata-kata ku barusan (ucapnya dingin)
Halilintar: baiklah, kapan kita mulai?
Solar: mulai besok, sekarang kita istirahat saja. Kita sudah mencari dari pagi hingga sore. Aku lelah
Gempa: jangan lupa membersihkan dirimu...
Solar: hey jangan karna aku lebih muda dari kalian bertiga. Kalian menganggap ku tak bisa merawat diriku, aku sudah besar. Umur ku sudah 18 tahun
Gempa: aku hanya memperingatkan mu
Ice: jangan berisik, aku ingin tidur
Halilintar menatap malas ketiga sahabatnya.
Dan seketika hujan berhenti, berganti dengan cerahnya langit.
.
.
.
.
Lisi: eh aneh... Tadi hujan lebat banget, mendung! Sekarang hujan berhenti seketika langit cerah? (Bingungnya melihat langit sore yg berwarna jingga bersamaan dengan sunset yg sebentar lagi akan terbenam)
.
.
.
.
Keesokan harinya...
Burung berkicau seolah bernyanyi.
Di sebuah rumah kecil tengah hutan terlihat 4 Pangeran Elemental tengah berbicara dengan raja Landers melalui hologram.
"Jadi bagaimana? Kalian sudah menemukannya selama ini?" (tanya raja Landers)
Gempa: belum yg mulia, tapi kami sudah menemukan seseorang yg kami curigai. Dan pagi ini kami akan melakukan aksi kami
"Bagus, tetap Berhati-hati lah. Karna mereka sangat licik & sudah untuk di ketahui identitas nya"
Ice: tidak masalah yg mulia, kami sudah ada cara menyelesaikan masalah ini (jawabnya dingin)
"Bagaimana caranya?"
Gempa: Solar yg akan bermain di balik semua ini
"Aku percayakan padamu, pangeran Solar"
Solar tersenyum miring & menunduk hormat.
Solar: serahkan semuanya padaku yg mulia. Aku akan menyelesaikan masalah ini secepatnya
Raja Landers mengangguk.
"Aku hanya berpesan, hati-hati dengan siluman yg memiliki kekuatan racun berduri. Karna dalam waktu 5 menit saja kalian bisa mati terbunuh olehnya"
Gempa: kami mengerti baginda raja
"Dan bila kalian terkena racun itu, sebelum 5 menit. Cepatlah kalian minum ramuan yg pernah aku berikan. Karna itu ramuan untuk menetralkan darah kembali, agar terlepas dari racun tersebut"
Solar: baik yg mulia, kami mengerti...
"Dan satu pesan ku lagi..."
Halilintar: apa itu yg mulia?
"Dapatkan batu kristal biru dari salah satu siluman kupu-kupu tersebut"
Mereka berempat tampak bingung mendengarnya.
Solar: batu kristal biru? Apa itu yg mulia? Kami baru mendengarnya...
"Yg jelas batu itu bagus untuk kebaikan kita. Sebelum siluman itu menggunakan untuk melenyapkan kita. Maka misi kalian juga yaitu mengambil batu kristal biru yg berada dalam tubuh siluman kupu-kupu tersebut"
Ice: bagaimana kami bisa mengambil batu kristal biru itu yg mulia? Kalau batu itu saja berada di dalam perutnya? (Tanya bingung Ice)
"Hanya ada 2 cara yg bisa kalian gunakan untuk mengambil batu kristal biru itu. Yaitu, kekerasan... Atau dengan kekuatan tarikan kristal yg hanya bisa pangeran Gempa lakukan"
Lantas ketiganya pun menatap ke arah Gempa yg terdiam mendengarnya.
Gempa: jadi maksud yg mulia? Hanya aku yg bisa mengambil batu kristal biru itu dari perut siluman itu menggunakan kekuatan tarikan kristal?
"Ya, benar... Tapi bila kau tak ingin menggunakan nya. Maka cara kekerasan akan di lakukan. Dengan mengambil paksa dengan cara membunuhnya"
Gempa terkejut mendengarnya. Walaupun ia di perintahkan untuk menangkap siluman itu, ia masih memiliki hati untuk tidak membunuh musuhnya yg sudah tak berdaya.
.
.
.
.
Lisi: ayo, katanya pengen jalan-jalan...
Blaze: woah Lisi pengen jalan juga tuh, tumben...
Thron: yeeeeeey asyik!! Jalan bareng Lisi! Ayo kak kita pergi sekarang!! (Semangatnya menarik tangan Taufan)
Taufan: aduh duh sabar Nie...
.
.
.
.
Skip! 2 jam kemudian...
Blaze: aduh duh aku kebelet nih kak, aku ke toilet dulu ya
Taufan: jan lama-lama...
Blaze: iya...
Thron: kakak, Oni ikut! Oni juga kebelet...
Blaze: yaudah ayo cepet!! (Lari duluan)
.
.
.
.
Sementara di atas pohon terlihat Solar sedang duduk santai sambil tersenyum penuh dengan kelicikan di wajahnya.
"Kau menemukan sesuatu?" (tanya Gempa melewati telepati)
"Ya, sesuatu yg menarik..."
Solar langsung hilang dalam sekelip mata.
.
.
.
.
Blaze: Nie, kakak duluan ya
Thron: iya, cepetan kak... Oni juga udah gak tahan...
Blaze: iya, sabar! (Ucap Blaze dari dalam toilet umum)
Thron nampak gelisah menahan diri agar tak buang air kecil sembarangan. Hingga ia tak menyadari ada seseorang di belakangnya yg langsung menempelkan sesuatu di pundaknya.
Thron yg merasa ada sesuatu pun lantas menoleh ke belakang, namun ia tak menemukan siapa-siapa.
Tak ingin ambil pusing. Thron kembali menggedor-gedor pintu toilet.
Thron: kakak udah belum? Oni udah gak tahan ini
Blaze: iya sabar, bentar lagi ah
.
.
.
.
Setelah menyelesaikan misinya, kini Solar kembali berada di atas pohon sambil tersenyum memandang Thron yg sibuk menggedor-gedor pintu toilet.
Solar: lucu... (Gumam Solar sambil tersenyum)
"Hey bensin! Bagaimana kau berhasil tidak?"
Solar berdecak kesal mendengarnya.
"Nama ku Solar bukan bensin, Ice! (Ucap Solar kesal)
"Terserah"
"Kau berhasil?" (tanya Halilintar dengan dingin)
"Tentu saja, bagaimana denganmu?"
"Dia mengetahuinya, kekuatan anginnya selalu menghalangiku untuk menempelkan alat pelacak ini padanya"
"Kasian... Kau tidak pro sepertiku, pangeran Halilintar" (ejek Solar)
Halilintar berdecak sebal mendengarnya.
"Siapa peduli aku pro darimu atau tidak. Kalau kau benar pro, coba saja kau letakkan alat pelacak padanya"
Dan perdebatan antara Halilintar & Solar pun mulai terjadi.
"Solar... Kenapa kau tempelkan alat pelacak itu pada seorang gadis yg bahkan terlihat polos?"
Pertanyaan Gempa barusan membuat Halilintar & Ice juga ikut bingung.
"Entahlah, aku merasa curiga padanya. Karna dia bersama seorang perempuan yg suaranya seperti perempuan yg membawa kabur siluman kupu-kupu itu" (jawab Solar)
"Kalau begitu 3 orang gadis sudah kita ketahui siluman. Sekarang tinggal 1 lagi" (ucap Ice)
"Tapi ali tidak tega menyakiti nya, bila ia benar siluman yg akan kita tangkap itu" (ucap Solar kembali)
"Ingat misi kita bodoh! Kalau kita tidak melenyapkan siluman-siluman itu. Mereka yg akan melenyapkan kita!" (ucap dingin Halilintar)
"Iya-iya aku tau" (pasrah Solar)
"Aku rasa satu saja sudah cukup untuk kita ketahui informasi nya" (ucap Gempa)
"Setuju, kita pulang sekarang. Aku ngantuk hoammm" (ucap Ice sambil menguap)
"Baiklah, ayo kembali"
.
.
.
.
Taufan: kalian lama banget sih? Ngapain aja?
Blaze: ini nih Oni, lama banget
Thron: hehe... Maaf, abisnya Oni mules
Blaze: Lisi mana?
Taufan: pulang
Blaze: lha? Kok gitu?
Taufan: dia ngantuk banget, kayaknya semalam dia bergadang lagi deh
Thron: uhh... Kebiasaan sih Lisi, php... Katanya jalan bareng, ternyata dia pulang huuft (ucap Thron sambil merajuk)
Taufan: yaudah yuk jalan lagi aja
Blaze: yok!
Mereka bertiga kembali berjalan-jalan menuju taman bermain.Jangan lupa vote, coment & share ya teman-teman😉.
Tanggal 18, Oktober 2023
KAMU SEDANG MEMBACA
𝘊𝘪𝘯𝘵𝘢 𝘗𝘢𝘯𝘨𝘦𝘳𝘢𝘯 𝘌𝘭𝘦𝘮𝘦𝘯𝘵𝘢𝘭
Fantasy𝘙𝘰𝘮𝘢𝘯𝘴𝘢, 𝘚𝘪𝘩𝘪𝘳, 𝘗𝘦𝘳𝘴𝘢𝘩𝘢𝘣𝘢𝘵𝘢𝘯 & 𝘍𝘢𝘮𝘪𝘭𝘺. 𝘊𝘦𝘳𝘪𝘵𝘢 𝘳𝘢𝘯𝘥𝘰𝘮, 𝘮𝘶𝘳𝘯𝘪 𝘥𝘢𝘳𝘪 𝘱𝘦𝘮𝘪𝘬𝘪𝘳𝘢𝘯 𝘢𝘶𝘵𝘩𝘰𝘳 𝘴𝘦𝘯𝘥𝘪𝘳𝘪! 𝘉𝘰𝘺𝘷𝘦𝘳𝘴 𝘮𝘦𝘯𝘥𝘦𝘬𝘢𝘵, 𝘣𝘶𝘢𝘵 𝘺𝘨 𝘨𝘢𝘬 𝘴𝘶𝘬𝘢 𝘴𝘬𝘪𝘱 𝘢𝘫𝘢! 𝘕𝘰...