Bantu koreksi typo, ya❤
【 BAB 05 - EACH OTHER SIDE 】
"Cut!"
Bunyi 'ctak' clapper board menandakan sesi scene telah berakhir pada satu adegan skenario. Senyum di bibir pemeran utama pria yang menjadi lawan main Navella lenyap. Barusan, potongan adegan yang mereka lakukan adalah berpelukan mesra satu sama lain sembari melempar senyum manis penuh kasih-sayang. Namun, begitu scene mereka tuntas, tidak ada interaksi tambahan apapun antara kedua pemeran utama tersebut.
Navella sebenarnya sudah sering sekali mendapat komentar perihal adegan romantisnya yang tidak memiliki chemistry bersama pasangan lead-male— ia bukannya menghiraukan kritikan para netizen. Melainkan—dirinya merupakan artis yang banyak dituntut oleh manajemen; demi mempertahankan personal branding-nya.
Seperti sekarang contohnya, bagaimana ia mampu membangun chemistry saat aktor lawan mainnya tidak mengobrol santai di sela adegan syuting?
Interaksi mereka sebatas terjalin melalui adegan syuting saja. Mereka pun tidak melakukan yang namanya pra-adegan atau simulasi adegan, dan langsung ke inti. Meski, nanti hasil adegannya tidak ada percikan emosi, yang terpenting syuting selesai, supaya film dapat ditayangkan sesuai jadwal.
Chemistry dan emosional? Jangan harapkan bagian itu muncul di film yang diperankan Navella.
Personal branding Navella itu artis berwajah cantik nan rupawan hasil karya editor. Tak jarang orang yang percaya mengenai Navella bukan manusia asli. Hal ini, dimanfaatkan manajemen meraup keuntungan secara membabi-buta, dengan cara menguatkan spekulasi netizen yang menyukai konspirasi di balik 'menawannya' tampang sang artis.
Oleh karenanya, seluruh lawan main termasuk staf dan kru di tempat syuting diwajibkan mematuhi reads khusus yang diajukan manajemen Navella sebelum bekerja sama dengannya. Mereka semua diminta menanda-tangani MOU yang berisi syarat yang tidak boleh dilanggar selama produksi film berjalan. Kecuali, mereka semua ingin dituntut di pengadilan perkara pelanggaran kontrak.
Saking jengkelnya, Navella menghapal deretan isi MOU tak masuk akal. Pasal-pasalnya antara lain; Wajah asli Navella tidak diperkenankan menjadi bahan pergunjingan ke pihak ketiga—dalam artian kecantikan Navella wajib dirahasiakan. Lawan main dirinya tidak diizinkan berkomunikasi di luar adegan syuting sama sekali, termasuk senyum, salam serta sapa.
Ah—holly crap! Navella enggan menjabarkan isi dari keseluruhan MOU yang sejujurnya memalukan bagi dirinya.
Poin utamanya adalah—lawan main Navalle tidak boleh melakukan apa-apa selain syuting! Mereka beranggapan Navella itu robot yang tidak punya secebis perasaan.
Bayangkan betapa strict-nya pihak manajemen Navella, selama sepuluh tahun ia berkarir—tidak pernah ada skandal cinta lokasi.
Dialog meet and greet para pemain naskahnya saja disediakan—semuanya palsu! Interaksi mereka di sana juga sekedar gimmick.
Sehingga, Navella yang teramat mencintai dunia syuting perlahan kehilangan minatnya di bidang tersebut.
Ia sudah berkali-kali mencoba mengajak artis lain mengobrol. Sayangnya, yang ia terima justru sikap cuek mereka. Wajar, mereka tidak mau dituntut di kemudian hari, bukan?
Padahal, selepas Navella pergi ke ruang khusus, artis-artis bersama kru film asik bercengkrama.
Sia-sia Navella berkarir. Toh, ia tidak mempunyai kenalan siapa-siapa di sini, kecuali karyawan yang telah disiapkan pihak manajemen. Navella yakin seratus persen, tidak ada artis mana pun yang tahu sifat aslinya.
KAMU SEDANG MEMBACA
MY SOFTLY HUBBY [END]
عاطفية[ 🔞🔞 Tidak sehat bagi jantung jomblo ] Prinsip hidup Alam sederhana, tidak mencari masalah dan enggan menikah. Sementara prinsip hidup Navella kompleks, si biang onar yang ingin cepat menikah. Pertemuan mereka bermula dari status dokter-pasien, b...