13

377 15 1
                                    

Heyyoo

Sebelum baca part ini baca dulu part 12, soalnya ini double up takut kalian keblabsan xixi. Juga biar nyambung sama alurnya,

Happy Reading!!!


"Rasa ini begitu kuat untuk tetap menunggumu hingga takdir membawa kamu kedalam dekapanku. Tidak ada kata lain selain menunggu, entah itu sampai kapan."


(❁'◡'❁)

Satu setengah jam berlalu, kini giliran penampilan siswa yang ke dua puluh lima tampil. Sebelum itu, beberapa penampilan tadi sangatlah asyik, diantaranya ialah; menari, drama kolosal, dance dan banyak lainnya.

"Wah acaranya udah hampir selesai ya, tinggal beberapa perseta lagi!" Seru Andres seraya kembali melangkah ke tengah panggung.

Sebelum meloloskan ucapannya, Kenzie tampak tercengang melihat nama yang ada di kertas pembawa acara itu. Hal tersebut tentunya menjadi perhatian para siswa yang melihatnya.

"Kenapa?" Bisik Andres tepat di telinga Kenzie.

"Ini beneran Nando? Gue nggak yakin," balasnya ikut berbisik.

Lainnya pun menduga-duga apa yang sedang terjadi. Pasalnya sedari tadi kedua pembawa acara lancar dalam membacakan tiap perseta pentas seni. Namun, kali ini mereka terdiam beberapa saat.

"Woii cepet!!" Hingga salah satu dari ribuan siswa menyeru.

Kenzie menarik napas panjang sebelum membuka bibirnya.

"Mungkin kalian bakalan terkejut ketika aku ngomong siapa yang bakalan ngisi selanjutnya. Karena aku sendiri pun terkejut,"

Ucapan Kenzie berhasil membuat riuh para siswa. Semua saling tanya apa yang membuat mereka akan terkejut? Apakah akan ada artis dadakan???

"Oke kita panggil Ernando!" Teriaknya lantang.

Benar saja, ketika tirai terbuka sosok yang terlihat memang Nando. Lelaki itu juga membawa gitar kesayangannya.

Dengan menggunakan setelan sederhana yakni kaos oblong berwarna putih dipadukan celana hitam, Nando terlihat sedikit berbeda. Tanpa berlama-lama lelaki itu maju beberapa langkah mendekat pada mik yang tersedia.

"Gue nggak mimpi kan Wa!?" tandas Tama histeris dengan mata melotot serta mulut mengaga. Sulit dipercaya!

"Gue juga nggak percaya si curut mau nyanyi," sahut Dewa, ia juga tak percaya kejadian ini. Apakah Nando kerasukan Devano Danendra sehingga nekat bernyanyi??

"Curut mau nyanyi?" gumam Lino. Lelaki itu tak berkedip hanya untuk memastikan di depan sana adalah Nando.

"Nando?" Gadis di sebelah Lino pun juga kaget kemunculan Nando di atas panggung.

Tidak usah heran mengapa semua tercengang. Pasalnya Nando selalu menampilkan suara fals dan asal-asalan ketika bernyanyi bersama. Bahkan suara Nando lebih mirip suara tikus kejepit pintu dibandingkan suara manusia.

"Emang dia bisa nyanyi?" satu cibiran mulai menghiasi gor.

"Siap-siap tutup telinga woy! Pasti suaranya jelek!"

Marselino [END]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang