Info!

519 6 0
                                    

Haii!!!

Apa kabar? Semoga kalian dalam keadaan baik yaa..

Oh iya, Nana mau rekomendasiin cerita baru nih!

Buat yang suka sedih-sedih wajib baca sih, bakalan ikut mewek kalo baca🥺

Nana kasih spoiler dikit ya...

Alden tersulut emosi mendengar penuturan Laut. Dia tersinggung. Rahangnya mengeras dengan sorot mata mematikan, Alden maju dua langkah lalu mencekram kerah baju yang Laut gunakan.

"Berani lo ngatain gue?!" hardik Alden penuh emosi.

Laut hanya berdecih dengan terus membuang muka.

"Bangsat lo! Sopan sama kakak sendiri!" Satu bogeman melayang dengan keras menghantam pipi Laut. Wajah Laut menyerong ke samping sesuai arah bogeman kakaknya.

Laut meringis namun tak mengeluarkan sepatah kata pembelaan.

Alden kembali menarik kerah Laut hingga adiknya berdiri secara paksa, "sekali lagi lo bikin gue emosi mati lo!" sarkas Alden lalu mendorong tubuh Laut ke belakang secara kasar hingga punggung Laut terbentur bangku bambu.

Setelah itu Aldan berbalik hendak meninggalkan Laut.

Laut menutup matanya sejenak meredam rasa sakit yang mulai menjalar. "Nggak perlu lo bunuh, gue juga bakal cepet mati bang. Kalo lo lupa, ginjal gue tinggal satu. Tubuh gue bakal hancur sendiri tanpa campur tangan dari lo," balas Laut.

Udah baca kan?? Gimana?? Tertarik?

Langsung pencet profil Nana aja yuk! Pasti langsung ketemu...


Yok ramein, semoga kalian suka❤❤

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Yok ramein, semoga kalian suka❤❤

Yaudah gitu ajaa, see youuu di cerita yang lainnn






Salam dari Nanas 🍍💗

Marselino [END]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang