"aku tak menyangka, anak itu bisa kenal dan berkencan dengan jeon jungkok. pewaris tunggal kerajaan bisnis keluarga jeon" ucap ibu dari rose kepada anak pertamanya park sooyoung.
"kau terlalu meremehkan rosie sayang. dia itu pasti akan memilih jalan yang terbaik untuknya. dan bekerja sebagai model, itu mungkin juga sudah pilihan yang tebaik bagi dia. jaddi, tolonglah, kau jangan membanding bandingkan rosie dengan sooyoung, setiap anak memiliki kelebihannya sendiri sendiri" sahut sang ayah yang datang dari belakang.
"iya ibu, benar apa yang di ucapkan ayah. ibu jangan lagi membanding bandingkanku dengan rosie. dia sampai tak mau mengobrol seperrti dulu drnganku karena sebal ibu selalu membanding bandingkannya" timpal sooyoung
sang ibu hanya menghela nafas panjang, "aku hanya ingin yang tebaik unuknya, apa aku salah?"
"ibu tidak salah, tapi cara ibu yang salah. ibu tterlallu sering meremhkan rosie dan pekerjaannya. ibu selalu bilang kalau aku jauh lebih penurut dan lebih pintar darinya. padahal faktanya, rosie itu lebih baik dariu dari segi apapun ibu. jika aku bukan anak ayah dan ibu, aku tak mungkin langsung menjadi manager, jika aku di tes kecerdasannya dengan rosie, sudah pasti dia yang akan lebih unggul" jelas kakak rosie dengan menatap sang ibu, ia sebenarnya juga sakit melihat adiknya terus terusan di bandingkan atau bahkan di remehkan oleh ibunya, hanya karena dirinya memillih bekerja menjadi seorang model daripadda ikut bekerja di perusahaan ayahnya.
"aku seperti itu agar dia sadar dan mundur dari pekerjaannya yang sekarang. tapi nyatanya apa? dia malah berontak dan tetap bekerja sebagai model yang entah besok masa depannya akan bagaimana" bela sang ibu.
sang ayah terlihat menghela nafas kasar lalu menatap istrinya.
"kalau sekarang apa ibu masih melarang rosie untuk menjadi model? meskipun dia sekarang berkencan dengan tuan jeon jungkook?"
aku sejujurnya cukup terkejut dengan apa di ucapkan lelaki ini barusan. apa katanya? aku miliknya, apa itu artinya menjadi kekasihnya? kalau benar begitu, aku harus segera menghubungi teman teman laknatku, mereka harus membayar uang taruhan yang mereka janjikan padaku. dan setelah aku mendapatkan itu, aku akan menjauh dari lelaki mesum ini.
setelah mengucapkan itu, sekarang lelaki mesum ini malah mendekatkan wajahnya, dengan satu tangannya menekan tengkukku. aku bisa menebak pasti dia akan menciumku. denngan cepat aku memalingkan wajahku saat bibir bertindik itu mulai mendekat di bibirku. dan otomatis bibirnya menyentuh pipiku dan untungnya, bertepatan dengan itu mobil yang kami tumpangi berhenti.
"ada apa?" geram jungkook sedikit kesal saat mobil berhenti dan dia tak bisa menciumku.
"tuan, di depan resto anda ada banyak wartawan" jawab salah seorang pengawal jungkook.
mendengar itu dengan cepat aku turun dari pangkuan jungkook, aku kemudian mengintip keadaan luar mobil dari jendela, dan benar saja disana banyak sekali wartawan.
"ada apa ini jungkook? kenapa banyak wartawan disana?" tanyaku pada lelaki itu tanpa embel embel tuan.
jungkook mnggendian bahunya, "kita tidak akan tau jika kita tidak keluar. maka dari itu, ayo kita keluar" ajaknya tanpa beban.
aku dengan reflek memukul lengan jungkook, "kau gila!" pekikku, "kalau kita keluar secara bersamaan mereka akn curiga, aku tidak mau, aku belum siap menerima hujatan dari penggemarmu" ungkapku.
lelaki gila itu tertawa lalu menatapku dengan tatapan mesumnya lagi, "kau ini sok sok an sekali, banyak wanita ingin sekali terkena skandal denganku, bahkan ada beberapa yang mencoba mengaku ngaku berkencan denganku agar namanya ikut naik, tapi kenapa kau---"
KAMU SEDANG MEMBACA
ONE OF THE GIRL [21+] ROSEKOOK
Fanfiction21+ aku adalah gadis yang sombong. sedari dulu, aku tak pernah sedikitpun merendahkan diriku sendiri kepada seorang lelaki. aku pernah di depak dari agensi tempatku bekerja karena tak mau melayani nafsu bejat atasanku. dan sekarang, aku harus terjeb...