23

1.7K 213 15
                                    

"bodoh! kau benar benar bodoh! tidak bisa di handalkan!" maki wanita paruh baya pada wanita yang menunduk di depannya. "kau bilang pagi ini aku akan mendapatkan kabar kematiannya, tapi ini apa?! wanita itu masih hidup dan sekarang di jaga ketat oelh jeon jungkook!"

"maaf nyonya, tapi semalam saya benar benar sudah menikamnya, anda lihat sendiri kan bekas noda darah di pisau itu" bela si wanita dengan suara bergetar karena ketakutan.

wanita paruh baya itu menghela nafas kasar lalu menatap jalanan dari jendela ruangannya, "astaga! ini benar benar membuatku pusing" erangnya.

"jika anda masih mau memberi saya kesempatan, saya masih mempunyai satu ide lagi nyonya" ucap wanita itu yang kini menegakkan kepalanya menatap bosnya takut.

"apa?"

wanita itu menyunggingkan senyumnya lalu mengambil sebuah kartu nama dari saku mantelnya.

"dia--- dia bisa menjadi senjata kita nyonya, apalagi anda memiliki banyak kolega, saya yakin dia adalah salah satu kolega anda"

"apa hubungan jalang itu dengan lelaki ini?" tanya wanita paaruh baya itu.

bukannya menjawab, wanita berambut gelombang itu malah tersenyum penuh arti.










rose tak bisa menyembunyikan senyumnya saat melihat jungkook dengan telaten menyuapinya makan, lelaki itu benar benar menunjukan sisi lembutnya dua hari ini. rose bahkan sampai tak percaya dengan perubahan lelaki itu, apalagi--- sebelumnya mereka seperti anjing dan kucing. lebih tepatnya, jungkooklah anjingnya.

"kau tidak ada jadwal pemotretan atau yang lain hari ini?" tanya rose di sela kunyahannya memakan sepotong buah apel.

lelaki jeon itu menggelengkan kepalanya, "aku membatalkan semua jadwalku seminggu ini" jawabnya.

"kenapa?"

"yaaa agar aku bisa menemanimu, apalagi saat ini kau sedang sakit. kau pasti membutuhkan perhatian ekstra dariku, iyakan?" jawab jungkook dengan menaik turunkan alisnya.

rose yang mendengar itu tertawa terbahak, "kau berlebihan jeon, ini hanya luka kecil. 3 hari saja pasti sudah mengering"

"luka kecil? tapi luka itu mampu membuatmu menangis kan?" godanya.

"tidak, aku tidak menangis" elak rose dengan membuang tatapannya ke arah lain.

jungkook menyunggingkan senyumnya lalu menarik dagu rose agar menghadapnya, "benarkah? lalu siapa yang kemarin memanggil manggil namaku saat di obati hmm?" godanya lagi.

"sial! pasti gregg yang menceritakan hal itu pada jungkook, pasti lelaki itu semakin ke gr-an" batin rose dengan menatap jungkook.

cup!

"kau menggemaskan sekali sih sayangku" ucap jungkook setelah memberikan satu kecupan di bibir rose, "cepat sembuh, aku merindukanmu mendesahkan namaku" lanjutnya, yang langsung mendapatkan satu cubitan dari kekasihnya.

"dasar lelaki mata keranjang" ledek sang gadis dengan menjulurkan lidahnya.

"kenapa lidahnya seperti itu? minta di hisap hmm?" gurau lelaki itu dengan mendekatkan kepalanya.

dengan cepat rose langsung menangkup pipi kekasihnya dan menahannya agar tak semakin mendekat, "berhentilah berpikiran mesum jeon jungkook, ini sedang di rumah sakit"

"berarti kalau di rumah, aku boleh berpikiran mesum tentangmu?"

"astaga bu------"

tok

tok

tok

"tuan jeon! tuan jeon! gawat! tuan jimin bersama tuan park dan keluarganya sedang perjalanan kemari, mereka sudah masuk ke dalam lift!" teriak johan dari luar ruangan.

ONE OF THE GIRL [21+]  ROSEKOOKTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang