"bagaimana?" tanya jungkook setelah sampai di sebuah gedung apartement dan mendapati kedua pengawalnya yang berrjaga dsana.
"aman tuan, semua baik baik saja" jawab salah seorang dari meereka.
"amankan semuanya" titah lelaki jeon itu sebelum berlari kedalam gedung itu dan masuk ke dalam lift dengan tergesa.
di dalam lift itu, jungkook memejamkan matanya dan berulangkali meninju dinding di sekittarnya. "brengsek! apa aku terlalu cepat" gumamnya denngan berjalan keluar dari lift menujuu salah satu unit disana.
tanpa basa basi, jungkook langsung membuka pintu salah satu unit apartement di lantai itu. ia sudah menduga dengan apa yang akan terjadi sebelum kemari, kejadian ini persis seperti kejadian beberapa minggu yang lalu.
"MAU APA KAU KESINI!!!" bentak rose saat melihat jungkook masuk ke dalam unit apartementnya.
"kau mau kemana?" tanya jungkook melembut mencoba meraih tangan sang wanita.
namun dengan cepat rose menyentak tangan jungkook dengan kasar. "BAJINGAN! AKU MEMBENCIMU JEON JUNGKOOKK! PERGI KAU DARI SINI!!" usir rose dengan mendorong dada lelaki jeon itu.
jungkook tak menyerah begitu saja, ia meraih tubuh rose lalu memeluknya erat. "kau tak boleh pergi" lirihnya denngan menatap koper yang sudah siap di dekat pintu kamar rose.
'JANGAN MENYENTUHKU! AKU--- MEMBENCIMU! PERGI DARI SINI. AKU TAK MAU LAGI BERTEMU DENGANMU! DASAR BAJINGAN!" bentak rose lagi dengan mendorong kasar perut jungkook hingga pelukan itu terlepas.
namun lelaki jeon itu menggelengkan kepalanya dan mencoba meraih tubuh roseenya lagi. jungkook tak banyak bicara, wajah lelaki itu lebih menyiratkan ketakutan dan kecemasan saat melihat rose yang sudah siap perrgi darinnya.
"KAU-- APA SALAHKU PADAMU HA?! KENAPA KAU TEGA MEMPERLAKUKAN AKU SEPERTI INI! AKU MEMBENCIMU!" amuk rose lagi disertai pukulan pada tubuh jungkook, ia tidak perduli apakah itu berpengaruh atau tidak mengingat badan jungkook yang besar, namun setidaknya ia bisa meluapkan semua amarah dan kecewanya.
'MULAI HARI INI, MULAI HARI INI KAU DAN AKU TIDAK ADA HUBUNGAN LAGI, PERRGI DARI HADAPANKU DAN JANGAN GANGGU AKU LAGI!" finalnya dengan nafas terengah dan air mata yang terus menetes.
lagi lagi jungkook hanya menggelengkan kepalanya dan masih tetap mencoba meraih tubuh rose untuk di dekapnya.
"DENGARKAN AKU JEON JUNGKOOK! SEMUA CINTAKU UNTUKMU SUDAH MATI! AKU TIDAK MENCINTAIMU LAGI, DAN MULAI HARI INI KITA PUTUS!"
brak!
"akh!" rose meringis kesakitan saat tiba tiba jungkook menubruknnya dan menghimpit tubuhnya ke dinding. bahkan lelaki itu mencengkram erat rahang sang wanita.
"kau bilang apa roseanne" desis jungkook tak suka, "kau bilang kau tak mencintaiku lagi? IYA?!" imbuhnya di akhiri bentakan.
dan dengan berani rose menganggukan kepalanya, "ya! aku--- akh!" ia tak bisa melanjutkan ucapannya karena jungkook semakin mengeratkan cengkramannya.
"dengarkan aku--- DENGARKAN AKU ROSEANNE JEON! sampai kapanpun--- sampai kapanpun kau tak bisa pergi dariku"
rose hanya diam dengan kedua tangannya mencoba melepaskan cengkraman tangan jungkook pada lehernya, air matanya terus menetes sedari tadi, ia benar benar sakit di perrlakukan seperti ini oleh jungkook.
beberapa saat kemudian, jungkook melepaskan cengkramannya, ada rasa bersalah yang menyelimuti hatinya saat melihat guratan merah di leher sang kekasih hati.
rose sendiri yang ketakutan hanya bisa ddiam dan terisak. sampai jungkook mendekatkan wajahnya dan membuatnya memejamkan matanya erat.
cup
KAMU SEDANG MEMBACA
ONE OF THE GIRL [21+] ROSEKOOK
Fanfiction21+ aku adalah gadis yang sombong. sedari dulu, aku tak pernah sedikitpun merendahkan diriku sendiri kepada seorang lelaki. aku pernah di depak dari agensi tempatku bekerja karena tak mau melayani nafsu bejat atasanku. dan sekarang, aku harus terjeb...