Jungkook sama sekali tak bisa mengendalikan dirinya, ia tanpa takut mengecupi wajah rose yang berada tepat di depan wajahnya. setelah mengganti pakaian wanita cantik itu dengan kaosnya, kini jungkook menidurkan tubuhnya di samping sang kekasih.
sesekali lelaki jeon itu tersenyum menatap wajah rose yang terlelap, ia bahkan tak segan menggigit bibir bawah wanita itu dan menyesapnya pelan. meskipun tak mendapat balasan dari sang wanita, jungkook tetap mencium bahkan melumat ranum merah muda itu.
"astaga roseanne, aku benar benar hampir gila karenamu" kekeh jungkook dengan mengusap pipi rose.
"kau tau, setiap malam aku selalu memimpikanmu, kau selalu datang dan menghantui hidupku" ujarnya, "aku bahkan sudah mau bunuh diri saat kau tiba tiba hadir bersama lelaki berkulit pucat itu" imbuhnya dengan tersenyum, membayangkan bagaimana dirinya yang mengamuk malam itu, malam dimana dirinya bertemu dengan rose kembali setelah 1 bulan tak bertemu.
"aku beberapa kali mencoba menabrakkan mobilku di jalanan, apa kau tau itu sayang?" lirihnya, "itu semua karena aku tak kunjung bertemu denganmu" jawabnya sendiri.
jungkook sejenak berhenti mengusap pipi rose, dan kini beralih mengusakkan hidungnya disana. "aku merindukan semuanya sayangku, senyummu, harummu, wajahmu, tawamu--- desahanmu. semua tentangmu cintaku"
"aku bingung bagaiamana mengungkapkannya, aku bingung--- harus beberapakali aku mengatakan jika aku sangat mencintaimu sayang, aku ingin kau kembali bersamaku" ucapnya lagi dengan kembali menyapu pipi rose dengan bibirnya.
"jika kau tadi benar benar tak mau menemuiku--- aku sudah bertekad akan menculik dan menyiksa lelaki brengsek itu sayang" ungkapnya sebelum kembali mengecup bibir rose.
lama kelamaan, jungkook lelah juga, ia kemudian menegakkan tubuhnya, menarik tubuh rose dan meletakkan kepala wanita itu di dadanya. di kecupinya pucuk kepala si wanita sembari memejamkan matanya.
"tidurlah yang nyenyak cintaku, aku akan selalu ada disampingmu. maaf sudah membuatmu kecewa dan salah paham, aku sangat mencintaimu"
"kau lihatkan tadi? aku tidak berbohongkan?" tanya johan pada evan yang duduk di sampingnya sembari menikmati secangkir kopi di malam hari.
evan menganggukan kepalanya, "tapi wajah mereka sangat mirip jo? wajah, mata, bibir, alis--- semuanya mirip, bahkan rambutnya juga mirip. hanya saja bedanya, dulu rambut noona roseanne pirang, dan sekarang coklat" jawabnya.
"iya, tapi tadi kau lihat sendirikan, tubuh mereka berbeda. nona roseanne yang kita temui tadi pagi tubuhnya lebih berisi daripada noona roseanne yang sedang tidur bersama tuan jeon di dalam"
mereka terdiam beberapa saat, "apa jangan jangan, noona roseanne punya kembaran?" ucap johan tiba tiba.
"bisa jadi, coba sekarang kau hubungi joshua, dia sedang berjaga di rumah tuan min kan?" suruh evan.
tanpa menjawab, johan langsung mengambil ponselnya dan menghubungi joshua yang ditugaskan untuk berjaga di rumah yoongi.
lama menunggu, akhirnya panggilannya tersambung juga dengan sang partner kerja.
"halo"
"halo jo!"
"ya? ada apa? apa tuan jeon memintaku kembali?" tanya joshua dari sebrang sana.
johan menggelengkan kepalanya, "tidak, tuan jeon tidak memintamu kembali, aku hanya ingin menanyakan perkembangan disana"
"oh, perkembangan apa? tidak ada perkembangan apapun. target belum terlihat kembali ke rumah"
KAMU SEDANG MEMBACA
ONE OF THE GIRL [21+] ROSEKOOK
Fanfiction21+ aku adalah gadis yang sombong. sedari dulu, aku tak pernah sedikitpun merendahkan diriku sendiri kepada seorang lelaki. aku pernah di depak dari agensi tempatku bekerja karena tak mau melayani nafsu bejat atasanku. dan sekarang, aku harus terjeb...