Diam diam rosé menguping pembicaraan jungkook dengan entah siapa di sambungan telfon itu. Yang jelas, lelaki jeon itu sedari tadi menyebut nyebut namanya disana.
"Aku benar benar tidak berbohong, dia sekarang berada di mansionku" ucap jungkook dengan tersenyum.
"...."
Jungkook mengusap wajahnya kasar saat mendengar jawaban dari sebrang sana, "astaga hyung! Aku tidak mencampurkan apapun di minumannya ataupun membuatnya mabuk agar mau ke mansionku. Dia dalam keadaan sadar"
"...."
"Bukankah aku sudah mengirimkan fotonya saat makan bersamaku? Kau pikir itu editan? Yang benar saja, untuk apa aku berbohong hanya untuk satu unit mobil yang bahkan aku bisa membelinya sendiri sekarang" ujarnya dengan sedikit menggeram.
"...."
Terdengar helaan nafas dari mulut jungkook saat lelaki itu berbalik menatap pintu ruangannya yang sedikit terbuka, "sekarang, cepat kirimkan mobil yang kau janjikan padaku tempo hari. Aku sudah memenangkan taruhannya. Jika dalam 24 jam mobil itu tak segera datang, fotomu yang memakai bikini itu akan ku sebar di internet"
Tut!
Cepat cepat jungkook mematikan panggilannya setelah mengucapkan ancaman itu. Ia kemudian berjalan keluar dari ruang kerjanya menuju ke ruang tengah dimana tadi ia meninggalkan rosé disana.
Dengan tersenyum penuh arti, gadis berambut pirang itu membenarkan posisi duduknya saat mendengar derap langkah jungkook yang mulai mendekat.
Ia bahkan pura pura mengambil cemilan di depannya dengan mata yang tertuju pada telivisi di depannya.
"Kau masih belum mengantuk?" Tanya jungkook yang menyusul duduk di samping rosé.
Tanpa mengalihkan pandangannya, gadis itu menggeleng.
"Bagaimana? Apa mansionku cukup membuatmu nyaman? Apa kau tertarik untuk tinggal disini?"
Rosé menoleh lalu mengangguk, "tapi tidak jika saya harus tinggal dengan anda"
Jungkook yang mendengar itu terkekeh pelan, bisa bisanya gadis di depannya ini secara terang terangan menolak untuk tinggal dengannya. Sok jual mahal sekali. "Apa kau selalu bersikap seperti ini kepada setiap lelaki?" Tanyanya sembari mengambil kotak berisi rokok di depannya.
"Tidak, saya seperti ini hanya saat bersama lelaki sombong dan angkuh seperti anda tuan jeon jungkook" bohongnya.
"Oh? Benarkah? Lalu kenapa sampai saat ini kau masih sendiri?"
Gadis itu tersenyum penuh arti, lalu mengambil korek dari tangan jungkook dan memantiknya tepat di depan ujung rokok lelaki itu, "siapa bilang saya masih sendiri?"
"Maksudmu? Kau sudah memiliki kekasih?" Kejut jungkook dengan mencondongkan tubuhnya menghadap rosé sepenuhnya.
"Memangnya saya bilang jika saya memiliki kekasih? Saya hanya bilang--- saya tidak sendiri tuan jeon jungkook" jawabnya sembari memainkan kancing piyama jungkook.
Jungkook hanya diam melihat rosé yang mulai membuka kancing piyamanya satu persatu. Ia bahkan meletakkan kembali rokok yang tadi ia pegang ke atas asbak, saat merasakan tangan mungil rosé mengusap perutnya.
Rosé mendongak menatap jungkook yang ternyata juga menunduk menatapnya. Mereka bertatapan cukup lama, bahkan tanpa sadar jungkook semakin merundukkan kepala. Dan hal itu membuat sang gadis reflek ikut mundur, hingga pergerakan rosé terhenti saat menyadari punggungnya menyentuh sandaran sofa.
"Kau benar benar sudah membuatku hilang kesabaran roseanne" geram jungkook dengan mengusakkan hidungnya ke pipi mulus gadis itu.
Nafas rosé tercekat, tiba tiba tubuhnya memanas saat merasakan deru nafas jungkook menerpa ceruk lehernya. Ia bahkan tanpa sadar mencengkram pundak lelaki jeon itu saat merasakan lidah hangat jungkook bermain di lehernya.
KAMU SEDANG MEMBACA
ONE OF THE GIRL [21+] ROSEKOOK
Fanfiction21+ aku adalah gadis yang sombong. sedari dulu, aku tak pernah sedikitpun merendahkan diriku sendiri kepada seorang lelaki. aku pernah di depak dari agensi tempatku bekerja karena tak mau melayani nafsu bejat atasanku. dan sekarang, aku harus terjeb...