Hujan deras mengguyur bumi ibukotaPetrikor dari kegersangan tercium pada setiap nafas yang menghirup udara senja ini.
Ada Christy yang setia menatap tirai yang hujan bentuk dengan alirnya.
Sungai kecil air mata berlinang dipipi tembamnya.
Hujan menyembunyikan air mata
Membisukan isak tangisBegitu Shani pernah menuliskan bait tentang hujan di bukunya.
Christy yang berubah jadi pendiam sejak empat hari berlalu dari insiden yang menimpa kakak keduanya waktu itu.
Gracia mencoba untuk mencairkan kebekuan sikap gadis itu.
Meminta maaf dengan tulus pada si bungsu dengan air mata.
Tidak, Christy tak mengabaikannya.
Dengan jemari mungil lembutnya ia menyeka air mata yang jatuh dipipi Gracia dan membalas pelukan kakaknya itu sebagai persetujuan bahwa ia memaafkan Gracia.
Namun hubungan keduanya berlangsung alot. Sebab Christy selalu memberi batas antara dia dan kedua kakaknya terlebih pada Gracia.
Gracia sendiri sadar akan hal itu dan mencoba untuk mendamaikan hati Christy yang ia lukai.
Namun dengan cara apapun, Christy belum juga mengakhiri kebungkamannya.
Hal tersebut sampai ke telinga si sulung Melody.
Sepulang dari luar kota ia menyadari kecanggungan antara adik bungsunya dengan Gracia itu.
Zee dan Shani menjadi orang yang ia jadikan narasumber atas hal janggal itu.
Namun karena rasa lelah mendera, Melody memutuskan untuk menyelesaikan masalah itu dihari selanjutnya saja.
Asyik melamun menatap hujan di kursi yang ada di balkon rumah itu, Christy sampai tak menyadari kakak sulungnya itu sudah ada diambang pintu bersama saudari kembarnya Azizi.
Melody mengusap lembut kepala Christy dan tersenyum pada gadis itu.
"Kakak... "Christy terperanjat.
Zee hanya terkekeh melihat adik kembarnya yang terlihat terkejut.
Kebanyakan blah bloh
" Hujannya deras juga. " Ucap Melody seraya mengulurkan tangannya pada gemericik hujan.
Zee kemudian membuka jaket yang ia kenakan sebelumnya dan memakaikan jaket itu pada Christy.
"Hujan gini pake kaos singlet sih Toy.. Dingin tau! " Ucapnya.
Christy hanya tertawa kecil menanggapinya.
"Suka gak sama oleh-oleh kakak? " Tanya Melody berbasa-basi.
Christy mengangguk dengan senyuman.
"Makasih kak. " Ucapnya tulus.
Zee kemudian duduk di kursi yang Christy duduki sebelumnya dan Christy duduk dipangkuan Zee.
Sementara Melody yang semula fokus pada air hujan yang tumpah dari talang air atap rumah beralih pandang menatap wajah Christy.
"Kamu.. Mau sampai kapan kayak gini dek? " Tanya Melody menatap Christy.
Christy terdiam. Ia tahu apa yang Melody maksudkan.
Ia memilih untuk diam memainkan jemari Zee yang saling bertaut di perutnya.
"Iya Toy... Jangan diem terus. Aku kesepian. " Timpal Zee padanya.
KAMU SEDANG MEMBACA
Green Flash Melody
Random𝙺𝚊𝚞 𝚋𝚎𝚛𝚋𝚊𝚞𝚛 𝚋𝚎𝚛𝚜𝚊𝚖𝚊 𝚓𝚒𝚗𝚐𝚐𝚊𝚗𝚢𝚊 𝚌𝚊𝚑𝚊𝚢𝚊 𝚂𝚎𝚗𝚓𝚊 𝙰𝚙𝚊𝚔𝚊𝚑 𝚛𝚊𝚜𝚊 𝚜𝚊𝚔𝚒𝚝𝚖𝚞 𝚜𝚞𝚍𝚊𝚑 𝚛𝚎𝚍𝚊? 𝙰𝚔𝚞 𝚝𝚊𝚔 𝚒𝚗𝚐𝚒𝚗 𝚊𝚔𝚞𝚒 𝚛𝚊𝚜𝚊 𝚜𝚊𝚔𝚒𝚝𝚔𝚞 𝚂𝚎𝚙𝚎𝚛𝚝𝚒 𝚔𝚊𝚝𝚊𝚖𝚞, 𝚑𝚊𝚕 𝚋𝚊𝚒𝚔 𝚊𝚔𝚊�...