Shani hari ini tak bisa pulang cepat lantaran harus mengurus proyek usaha miliknya bersama Desy dan Sisca sahabat dekatnya.
Walaupun masih kuliah, Shani memiliki sebuah perusahaan fashion yang cukup ternama di ibukota yang ia bangun bersama dua sahabatnya itu.
Produk yang dipasarkan dari perusahaan itu selalu menjadi trendsetter dan masuk trending Fashion.
Saat ini ia dan kedua rekannya itu tengah sibuk mempersiapkan launching model terbaru.
Sejak dua jam berlalu Shani masih sibuk memeriksa desain-desain yang dibuat oleh pegawainya untuk disetujui dan kemudian diproduksi.
"Shan.,. " Tiba-tiba suara Sisca terdengar diruang kerja Shani.
"Iya sis? "
"Makan dulu, dari pulang kuliah lu belum makan. Fokus sama desain mulu. " Titah Sisca padanya.
Sisca orang yang blak-blakan. Bicaranya lepas dan terkesan jutek.
Namun Sisca sangat menyayangi sahabatnya itu.
"Iyaa sebentar lagi. " Jawab Shani dengan mata yang tak lepas dari pekerjaannya.
"Kata kamu bagus yang mana Sisca? Bahannya sama-sama adem. " Tanya Shani meminta pendapat.
"Shaaann... Gua tuh nyuruh lu makan.. Bukan milih bahan astagaaaaaa" Nada bicara Sisca terdengar melengking diakhir kalimat.
Shani jadi terkekeh mendengar suara soprano si gadis tan itu.
"PLAKKK"
"aduuuhhh desyyyyyy" Pekik Sisca kesal lantaran Desy memukul bokong Sisca lumayan keras dengan segulung katalog.
"Berisik anak Ibu! "
"Ya tapi gak pukul pantat juga! Kalo gua gak bohai lagi elu ya gantian gua teposin. " Protes Sisca.
Desy hanya mengedikkan bahunya tak peduli. Dan malah bicara pada Shani.
KAMU SEDANG MEMBACA
Green Flash Melody
Random𝙺𝚊𝚞 𝚋𝚎𝚛𝚋𝚊𝚞𝚛 𝚋𝚎𝚛𝚜𝚊𝚖𝚊 𝚓𝚒𝚗𝚐𝚐𝚊𝚗𝚢𝚊 𝚌𝚊𝚑𝚊𝚢𝚊 𝚂𝚎𝚗𝚓𝚊 𝙰𝚙𝚊𝚔𝚊𝚑 𝚛𝚊𝚜𝚊 𝚜𝚊𝚔𝚒𝚝𝚖𝚞 𝚜𝚞𝚍𝚊𝚑 𝚛𝚎𝚍𝚊? 𝙰𝚔𝚞 𝚝𝚊𝚔 𝚒𝚗𝚐𝚒𝚗 𝚊𝚔𝚞𝚒 𝚛𝚊𝚜𝚊 𝚜𝚊𝚔𝚒𝚝𝚔𝚞 𝚂𝚎𝚙𝚎𝚛𝚝𝚒 𝚔𝚊𝚝𝚊𝚖𝚞, 𝚑𝚊𝚕 𝚋𝚊𝚒𝚔 𝚊𝚔𝚊�...