"40 persen penglihatan Shani mulai terganggu karena efek tumor dikepalanya itu. Lambat laun Shani akan mengalami kelumpuhan dan kebutaan secara permanen".
Gracia terus teringat dengan penjelasan Gaby perihal penyakit yang Shani derita.
Airmatanya tak bisa ia bendung sedikitpun setiap kali ia mengingat kenyataan yang ia dapatkan di Yogyakarta beberapa hari lalu.
Demi Tuhan
Jika bisa ia ingin menggantikan posisi Shani.
Daripada kehilangan Shani, ia lebih baik mati.
Shani adalah kakaknya yang selalu bersamanya disetiap waktu.
Bukan, ia bukan tak menyayangi Melody sebagai kakak sulungnya.
Tapi Shani adalah sosok bunda dihidupnya.
Hampir setiap waktu Gracia menghabiskan waktu bersama dengan Shani.
Shani sangat menjaga Gracia.
"Ci... Jangan tinggalin aku ya ci. Aku gak tau kalau misalnya gak ada cici mesti gimana". Rengek Gracia waktu mereka masih SMP saat itu.
Shani terkekeh geli melihat betapa clingynya sang adik padanya melebihi Christy dan Azizi.
" Emangnya aku mau pergi kemana.. Aku gak kemana-mana.. Gak akan ninggalin kamu Ge.. Kita bakalan satu sekolah terus.. Kuliah juga deh.. "
Itu janji Shani saat itu. Dan ditepati olehnya sampai saat ini.
Hati Gracia sangat sesak mengingat sekelibat kenangan kecil itu.
Tubuhnya luruh ke lantai tak kuasa menahan beban dari pikirannya yang sangat kesakitan.
"Demi Tuhan ci... Sakit.. Kamu belum pergi dan aku udah rindu kamu ci.. " Lirihnya.
Disisi lain, di waktu yang sama Melody juga merasakan kesedihan.
Saat ini ia tengah menghabiskan malam bersama Zee dan Christy di taman belakang rumah.
Shani sedang sibuk di kantornya bersama Sisca dan Desy.
Melody terus memikirkan kondisi Shani.
Memikirkan bagaimana perasaan Shani.
Bagaimana Shani bisa sekuat itu menahan penderitaannya dihadapannya dan adik-adiknya.
Sakit yang diderita Shani pasti sangat hebat.
"Penyakit yang Shani derita itu seperti sebuah bom dikepala Mel. Kapanpun saat bom itu meledak, maka Shani gak bisa lagi bertahan. "
Airmata menetes dipipi Melody mengingat penjelasan Gaby.
Dan hal tersebut diketahui oleh Christy dan Zee yang bermain tak jauh dari kakaknya itu.
Mereka pun bergegas menghampiri Melody.
"Kakak kenapa?? " Tanya Zee padanya.
Melody terdiam dan menghapus airmatanya.
"Engga.. Kakak gapapa. Cuma ngantuk aja. " Jawab Melody berbohong.
Christy tidak percaya ucapan Melody dan bertekuk lutut memeluk paha Melody.
"Dedek tahu kakak bohong. Jangan bohong.. Kata ci shani segala bentuk kebohongan itu sekecil apapun gak baik" Ucapnya sambil menatap wajah Melody.
Melody tersenyum..
Senyuman kecut nan miris.
KAMU SEDANG MEMBACA
Green Flash Melody
Random𝙺𝚊𝚞 𝚋𝚎𝚛𝚋𝚊𝚞𝚛 𝚋𝚎𝚛𝚜𝚊𝚖𝚊 𝚓𝚒𝚗𝚐𝚐𝚊𝚗𝚢𝚊 𝚌𝚊𝚑𝚊𝚢𝚊 𝚂𝚎𝚗𝚓𝚊 𝙰𝚙𝚊𝚔𝚊𝚑 𝚛𝚊𝚜𝚊 𝚜𝚊𝚔𝚒𝚝𝚖𝚞 𝚜𝚞𝚍𝚊𝚑 𝚛𝚎𝚍𝚊? 𝙰𝚔𝚞 𝚝𝚊𝚔 𝚒𝚗𝚐𝚒𝚗 𝚊𝚔𝚞𝚒 𝚛𝚊𝚜𝚊 𝚜𝚊𝚔𝚒𝚝𝚔𝚞 𝚂𝚎𝚙𝚎𝚛𝚝𝚒 𝚔𝚊𝚝𝚊𝚖𝚞, 𝚑𝚊𝚕 𝚋𝚊𝚒𝚔 𝚊𝚔𝚊�...