GRESHAN

860 47 3
                                    

Suasana malam sangat hening.
Diluar gemericik suara hujan masih terdengar.

Dan para anak manusia dirumah itu sudah terlelap dengan sangat nyenyak nya.

Namun Shani terlihat gelisah dalam tidurnya.

Kening yang berkerut, dan keringat bertebaran di keningnya.

Padahal pendingin ruangan terasa sangat sejuk diruang itu.

"Ge.... Ge... Graciaaa" Suara lembutnya menggumamkan nama adiknya yang tengah terlelap diseberang kasurnya.

Semakin lama panggilan itu semakin terdengar agak keras dan mengusik telinga Gracia.

"Graciaaaa"

"Hey hey hey.. Ciciiii.. Tenang... Ini aku disini. "

Shani terbangun dari tidurnya dengan sorot mata yang terlihat ketakutan.

"It's okey ci.. Itu mimpi.. Cuma mimpi.. Hei... Gege disini. " Ucap Gracia seraya mengusap punggung Shani yang memeluknya saat terbangun.

"Cici mimpi apa? Kok capek banget kayaknya? " Tanya Gracia sambil mengusap keringat Shani.

"Astaghfirullah Ge... Aku mimpi kecelakaan kita. " Jawab Shani sambil menyisiri rambutnya dengan tangan.

Gracia tersenyum lembut dan merapihkan anak rambut Shani.

"Gapapa ci.. Cuma mimpi. Mungkin karena tadi dengerin kak Melody cerita. " Ucapnya menenangkan.

Shani hanya mengangguk dan meminum air putih yang selalu ia sediakan diatas mejanya.

"Yaudah tidur lagi gih Ge.. Maaf ya aku jadi buat kamu kaget. "

"Eits.... Nononno. No sleep! "

Gracia tidak langsung kembali pada ranjangnya, ia justru malah mencegah Shani yang akan tiduran dan malah merebahkan diri pada pangkuan Shani.

"Loh kenapa Ge? " Tanya Shani bingung.

"Lebih baik kita jangan tidur dulu. Kalau cici tidur lagi barangkali mimpi buruknya bersambung lagi. Kalau mimpi buruk lagi cici akan teriak lagi dan kalau teriak lagi.. Aku akan bangun lagi karena kaget.. Dan aku akan m-"

"Iya... Iyaaa kepanjangan tau Ge jawabannya. " Shani membekap mulut Gracia yang sangat suka mengoceh itu.

"Kita pillowtalk aja. Udah lama kan kita ga pernah pillowtalk. Lagian besok libur. " Ucap Gracia menyingkirkan telapak tangan Shani dari bibirnya.

Shani hanya mengangguk mendengar ajakan Gracia.

"Aku tuh bingung tau ci.. "

"Bingung kenapa? " Tanya Shani sambil mengusap kepala Gracia.

"Aku bingung sama tujuanku. Waktu kecil kita suka nyeletuk udah besar mau jadi apa. Tapi pas udah dewasa ditanya mau ambil kuliah jurusan apa dan apa alasannya kita ngeblank" Papar Gracia sambil menatap dinding.

"Kamu fokus ke dunia apa? Musik? Atau fashion? " Tanya Shani.

"Gak ada yang aku fokuskan banget sih ci. Aku pikir ya jalanin aja apa yang ada. Kalo gak nyaman bisa ganti lagi mau ikut trend apa." Jawab Gracia.

"Bagus dong.. Kamu jadi gak pusing. "

Obrolan berlanjut selama beberapa belas menit dengan Gracia yang terus mengucapkan banyak hal.

Mulai dari hobinya, membicarakan adik-adik mereka dimasa kecil, atau sahabatnya Gita dan Anin yang banyak digoda laki-laki namun selalu menjawab dengan jawaban savage.

Shani setia mendengarkan celotehan Gracia sampai Gracia kehabisan topik pembicaraan.

"Ci... " Panggil Gracia

"Hmm" Jawab Shani.

Gracia bangun dari posisinya menjadi duduk sejajar dengan Shani namun dengan posisi saling membelakangi.

"Coba ceritain tentang aku dimasa kecil. Ada yang cici ingat gak? " Pintanya.

Shani menengadahkan kepalanya lalu memejamkan mata.

"Apa ya? Cici lupa Ge.. " Ucapnya.

Gracia mempoutkan pipinya mendengar jawaban Shani.

Ia tak terima soal kakaknya yang melupakan kenangan masa kecil tentangnya itu.

"Ah cici mah gak asik. " Keluh nya.

Gracia memang terlihat sangat dewasa dan dingin dihadapan orang-orang, namun dihadapan kakak dan cici nya, ia akan bertingkah seperti adik bungsunya saat sedang manja.

Alhasil, Shani pun terkikik menertawakan wajah lucu Gracia.

"Gak semuanya Ge... Cici inget satu hal. Pas kamu masih dalam kandungan. "

Mendengar hal itu Gracia pun menjadi antusias mendengarkan.

"Apa tuh ci? Ceritain ceritain! "Ucapnya

" Waktu kecil.. Cici debat sama ayah soal nama kamu pas lahir nanti. "

"Hah? Masa? "

"Iya... Jadi waktu itu aku itu pengen nama kamu itu sama dengan nama aku. Tapi ayah tuh bilang, gak bisa soalnya kita kan bukan anak kembar. Tapi ya tetep aku tuh pengennya nama kamu sama nama aku sama. Alhasil, bunda cuma bisa berusaha nge diemin aku yang marah karena permintaan aku gak diiyain. " Tutur Shani sambil menopang tubuhnya dengan kedua tangannya dibelakang.

"Terus akhirnya gimana ci? " Tanya Gracia penasaran.

"Yaa akhirnya kak Mel kasih usul buat namain anak bunda itu Shania Gracia.
Aku seneng banget, akhirnya setuju kamu dikasih nama itu. Aku Shani dan kamu Shania. "

"Waaah berarti cici budek" Komentar Gracia.

"Kok budek?" Tanya Shani bingung.

"Iya budek itu singkatnya budak adek"

Shani terkekeh mendengar jawaban Gracia.

Mereka pun sama-sama terdiam sejenak hingga suasana kamar mereka kembali hening.

Gracia kemudian menghela nafasnya.

"Ci.. Aku pernah baca di buku cici kalau cici kesepian. Kan ada aku ci.. Ada adek-adek.. Ada kak Mel walaupun dia jarang ada waktu. "

Shani tersenyum mendengar ucapan Gracia.

"Engga kok. Itu kan hanya baris kata-kata Ge.. "

"Jangan merasa kesepian ya ci. Aku gak kemana-mana. " Ucap Gracia tulus.

"Gak akan. Kamu secerewet ini cici gak akan kesepian. " Jawab Shani yang masih bersandar di tubuh belakang Gracia.

"Ci Shani tuh sempurna. Aku beruntung punya cici. "Puji Gracia

"Apaan sih Ge.. Suka lebay deh kamu." Komentar Shani karena tersipu malu.
Wajahnya terlihat merona .

"Aku serius ci.. Cici tuh duplikatnya bunda banget. Dan kak Melody tuh duplikatnya ayah. Disetiap kita berantem, bunda jadi pemantau dan ayah jadi penasihat paling dibutuhkan. Kayak apa yang kak Melody lakuin tadi. "

"Eh.. Eh... Loh.. Katanya mau ngobrol sepanjang malam. "

Shani terkejut saat melihat Gracia tubuhnya merosot dari posisi duduk dan merebah perlahan ke pangkuan Shani.

Kedua mata gadis itu terpejam walau belum sepenuhnya pulas.

Shani menggeleng kepala melihatnya.

Bergegas ia merapihkan posisi tidur Gracia dan menaruh bantal dibawah kepalanya agar Gracia tidak sakit leher.

"Cici.. Kamu lebih lebih lebih dari sempurna. " Gumam Gracia dengan mata terpejam.

Shani tertawa kecil lalu mengecup kening Gracia.

"Sweet dream Gege... "

Tbc

Ps:

Maaf ya kalo episode yang ini gak jelas hahaha

Semoga nanti malam bisa up lagi yaaa

Semoga menyenangkan💕😍💕😍

Jangan lupa vote komen dan follow!!

Green Flash MelodyTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang