chapter 2

918 85 5
                                    

Sekarang ini jiang cheng sedang berada di pusat kota bersama beberapa tetua yunmeng jiang untuk melihat dan memantau sejauh mana persiapan untuk keberlangsungan acara tahunan di yunmeng tersebut, sembari berjalan dan mengamati semua warganya yang antusias memepersiapkan acara salah satu petinggi berucap “tuan muda persiapan sudah 50% dan dua hari lagi acara akan siap di mulai”

“bagus, perintahkan kepada semua masyarakat agar memaksimalkan semua persiapan” jawab tegas jiang cheng sebagai penerus pemimpin yunmeng jiang

“baik saya mengerti tuan muda” dan tetua tersebut memerintahkan salah satu prajurit untuk menyampaikan titah dari sang tuan muda lalu mereka melanjutkan berjalan

di per simpangan jalan tidak sengaja ada salah seorang wanita berjalan dengan tergesa dan menabrak si tuan muda jiang

“bruuk… akh maaf tuan saya buru – buru” sembari menunduk wanita itu berucap

“hei nona apa anda tidak melihat siapa yang anda tabrak?” Tanya salah seorang tetua

“maaf tuan maaf sungguh saya tidak sengaja karna saya terburu – buru” si wanita tetap menunduk tidak berani menaikan pandanganya

Saat beberapa pengawal hendak maju menghampiri wanita tersebut sang tuan muda jiang member interuksi melalui gerakan tanganya dan pengawalpun tetap berada di posisinya

“permisi nona sepertinya aku mengenalmu” jiang cheng berucap sambil berjalan maju mendekat kea rah wanita tersebut

Sontak hal itu membuat si wanita mengangkat kepalanya dan bertemu pandang dengan sang tuan muda jiang mata mereka saling menatap dalam satu sama lain dalam beberapa detik sampai ahirnya si wanita tersebut membuka suara “tuan muda jiang” sapanya tidak lupa dengan senyuman yg tercipta

Sang tuan muda jiang tersenyum dan menanggapi wanita tersebut “kau masi menginatku ternyata wen qin”  ya wanita yg menabrak si tuan muda jiang adalah wen qing salah seorang tabib handal dari  keluarga wen

Sambil tersenyum wen qing menjawab “sungguh suatu kehormatan bisa bertemu anda tuan muda” lalu wen qing melanjutkan “ tetapi sungguh maafkan saya karna bertemu dalam situasi seperti ini yang tidak mengenakan anda”

“bukan masalah a qing” jawab jiang cheng lalu melanjutkan ucapanya “apa kau sedang membeli keperluan sehingga jauh – jauh ke kota dan terlihat terburu – buru?’

“benar tuan muda saya membeli beberapa tanaman untuk keperluan obat – obatan dan saya juga mendengar 2 hari lagi aka nada acara tahunan kerajaan yunmeng jadi saya fikir sekalian untuk membeli beberpa persiapan untuk ikut serta dalam acara tahunan yunmeng” jelas wen qing

“ternyata kau berniat mengikuti acara yang kami gelar nona muda wen”ucap jiang cheng sedikit menggoda  lalu jiang cheng melanjutkan “baiklah lanjutkan persiapanmu untuk mengikuti acara kami nona dan sampai bertemu 2 hari lagi” sembari member tepukan kepada pundak wen qing

“ah.. iya tuan muda sampai bertemu” jawab wen qing sedikit kikuk karna mendapat sentuhan tiba – tiba dari sang tuan muda

Sang tuan muda jiang hanya membalas dengan anggukan dan senyuman manisnya lalu “kalo begitu aku permisi dulu a qing masi ada beberapa yang harus aku kerjakan, mari” dan jiang cheng melangkahkan kaki melewati wen qing

Dan dib alas anggukan serta tidak lupa senyuman manis dari si nona muda wen lalu mereka berlalu pergi meniggalkan tempat tersebut dengan berlawanan arah

.

.

.

.

Di kerjaan menara koi atau di tempat kerajaan jin sedang sibuk pula membeahas tentang partisipati yang akan mereka ikuti untuk  memeriahkan acara tahunan kerajaan yunmeng yang diamana dalam acara tersebut setiap tahunya pasti mengundang beberapa kerajaan besar yang bekerja sama dengan tujuan memperluas kerja sama antar kerajaan

about love lanxian Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang