chapter 44

478 44 0
                                    

Lan wangji duduk di sebelah Wei wuxian dan kembali bersuara "Weiying"

Lalu Wei wuxian mendongak kan kepalanya dan bertemu tatap dengan sang suami"lanzhan sepertinya aku membuat kesalah pahaman dengan a yi" jawabnya lesu

"Weiying ceritakan ada apa?" Pinta lanwangji

Lalu Wei wuxian mulai menceritakan "tadi kami ber 3 sedang bersantai disini dan tiba tiba saja entah kenapa kau tersebut pertanyaan aku menanyakan pada mereka bagaimana semisal aku sekarang ini sedang hamil.....aku hanya bertanya begitu lanzhan....tidak ada maksud apapun....tapi aku sangat terkejut melihat respon mereka.... terlebih a yi..." Jelasnya singkat dengan sedikit melemah saat menyebut nama putra bungsunya

Sekarang lanwangji paham titik permasalahanya lalu dengan lembut menjelaskan pada sang istri
Lan Wangji menarik tangan Wei wuxian di genggamannya keduatangan Wei wuxian lalu mulai menjelaskan

"Weiying.....kau tau bukan selama ini a yuan dan a Yuan tidak mendapatkan kasih sayang dari seorang ibu?...." Di balas anggukan oleh Wei wuxian lalu lanwangji kembali berkata "respon yang mereka berikan itu wajar weiying.....a Yuan dan jingyi pasti hanya takut mereka kehilangan perhatian dan kasih sayang mu...."

Kali ini Wei wuxian menjawab "tapi aku tidak akan melakukan hal itu lanzhan....aku menyayangi Meraka....kau tau bukan?"

Lan wangji tersenyum ia paham maksud istrinya dan ia juga paham perasaan kedua putranya "Weiying bukankah a Yuan dan a yi Ahir Ahir ini sangat dekat dan manja denganmu...." Kembali Wei wuxian mengangguk "maka dari itu mereka hanya perlu waktu menerima bahwa nanti kau akan mengandung.......aku yakin mereka tidak akan menolao....hanya saja kau paham a yi bukan...?" Jelas lanwangji panjang lebar yang mana lanwangji mode seperti ini hanya akan di temui saat bersama Wei wuxian

Ya Wei wuxian sadar sekarang bahwa jingyi dan sizhui hanya takut kehilangan perhatian dan kasih sayangnya "emmmm....lanzhan maafkan aku seharusnya aku menjelaskan pada mereka.....dan bukanya malah langsung melontarkan pertanyaan seperti tadi..... sekarang a yi pasti sangat sedih" ya Wei wuxian melihat dari sorot mata putra bungsunya bahwa putranya sangat sedih berbeda dengan a Yuan putra sulungnya yang masi bisa mengendalikan situasi

"Kita akan berbicara denganya nanti weiying.....biarkan a yi tenang dulu"jelas lanwangji lalu di angguki oleh Wei wuxian

"Baiklah lanzhan" jawab Wei wuxian lalu lanwangji merentangkan tangannya memberi isyarat pada Wei wuxian untuk menggambar ke pelukanya

Tanpa buang waktu segera Wei wuxian menghambur ke pelukan lanwangji

.
.
.
.

Di tempat lain tepatnya di kamar LAN jingyi terlihat jingyi sedang menangis menyembunyikan wajah di bantal kesayangannya

Tokk....tokk..tokkk.. terdengar ketukan pintu lalu tidak lama terdengar suara "a yi...ini Gege... Boleh Gege masuk...?" Tanya a Yuan dari balik pintu

Jingyi tidak menjawab ia masih terisak di balik bantal

Lalu a Yuan bersuara lagi karna tidak ada jawaban "Gege masuk ya"

Dan pintu di buka menampakan jingyi yang sedang tengkurap dan sesegukan a Yuan dapat menebak jika bantal kesayangan jingyi itu sudah penuh dengan ingus

"A yi" panggil ayuan seraya mendudukan diri di pinggir kasur Didi nya

Menyadari gegenya sudah di sebelahnya lalu jingyi mengangkat kepala dan beralih menghambur ke pelukan gegenya lalu ia mengungkapkan perasaanya sama persis seperti tebakan lanwangji
.
.
.

Paginya tidak terlihat jingyi ikut sarapan bersama dan Wei wuxian berinisiatif membawakan makan ke kamar jingyi sembari mengajaknya berbicara karna sedari sore kemarin kejadian di gazebo jingyi sama sekali tidak melihat putra bungsunya keluar kamar itu membuatnya hawatir

Tokkk...tokk....tok... Suara Wei wuxian mengetuk pintu 1x 2x sampai beberapa kali ketukan Masi tidak ada sahutan membuat Wei wuxian hawatir
Lalu ia bersuara " a yi...apa a Niang boleh masuk nak?"

Namun nihil tetap tidak ada sahutan dari dalam kamar karna terlalu hawatir ahirnya Wei wuxian membuka paksa pintu kamar putra nya ternyata tidak di kunci..

Ketika pintu dibuka terlihat jingyi Masi bergulung dengan selimut mengingatkan Wei wuxian dengan masa mudanya di yunmeng Jiang lalu ia berjalan mendekat ke ranjang jingyi

Namun saat akan membangunkan Wei wuxian terkejut karna saat memegang tubuh putranya terasa tubuh jingyi panas yang artinya ia sedang demam

"Astaga a yi....kau demam" kata Wei wuxian

Segera ia mengambil kain untuk membersihkan tubuh putranya dan mengompresnya lalu setelah selesai ia berlari mencari Kaka iparnya Lulu

Setelah selesai di periksa Lulu menjelaskan kondisi jingyi pada Wei wuxian dan lanwangji dan seharian selama jingyi sakit Wei wuxian tidak beranjak dari kamar jingyi ia merayu lanwangji untuk merawat jingyi sendiri tanpa di bantu pelayan meskipun selama seharian pun jingyi Masi enggan bersuara untuk Wei wuxian

Jika ditanya jingyi hanya akan memberi anggukan atau gelengan atau sekedar berdeham "hm" saja namun Wei wuxian tidak mempermasalahkan Wei wuxian tau putranya Masi kesal karna kemarin

Dengan sabar dan tlaten Wei wuxian tetap merawat jingyi serta tidak lupa senyum Wei wuxian tetap mengembang tanda ia memberi tau pada jingyi bahwa tidak apa jingyi bersikap seperti ini padanya

Sampai malam tiba sekarang jingyi sudah terlelap setelah di suapi bubur dan di berikan obat oleh Wei wuxian lalu Wei wuxian membenarkan selimut jingyi sejenak dan mengecup kening putranya lalu bergumam "maafkan a Niang a yi, sampai membuatmu demam seperti ini.....a niang harap kau segera sembuh....a niang menyayangimu" setelah itu ia mengelus tangan jingyi di balik selimut dan beranjak meninggalkan kamar jingyi

Tanpa Wei wuxian ketahui jingyi sebenarnya belum benar-benar tidur jingyi hanya berpura pura tidur dan mendengarkan semua gumaman Wei wuxian tanpa sadar air matanya menetes

"A Niang, a yi juga minta maaf karna sudah egois" lalu jingyi kembali menutup matanya berusaha benar benar terlelap

about love lanxian Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang