chapter 14

529 63 0
                                    

Di dalam kamar terlihat sosok pemuda cantik dengan hanfu merah yang masi melekat di tubuhnya dan jangan lupakan dengan kain merah penutup kepala yang masih terpasang apik di kepalanya

Karena di rundung keresahan dia sendirian di kamar pengantin menunggu sang suami masuk dan melakukan ritual selanjutnya, wei wuxian di buat resah bukan main bagaimana tidak pasalnya ia sama sekali belum siap menghadapi ritual ini

Si pria cantik terus meremas kain hanfunya dan bergerutu “ishhhh sial kenapa waktu berjalan lambat sekali aku sungguh tidak suka dengan keadaan ini” gerutunya terus menerus

Kerna merasa belum siap dengan apa yang akan ia hadapi setelah ini si pria cantik merasa waktu seperti tidak berjalan, ia membayangkan bagaimana adegan demi adegan yang akan ia lalui setelah ini

Membayangkan itu saja membuatnya memerah antara malu takut ragu semua bercampur menjadi satu sampai suara langkah mengalihkan perhatianya

Merasa suara langkah kaki tersebut semakin mendekat ahirnya wei wuxian menengokan kepalanya kearah sumber suara

Ia melihat dari balik kain penutupnya melihat sosok sang suami yang gagah dan berwibawa jangan lupakan aura dominan yang mendominasinya membuat wei wuxian membeku seketika

“maaf membuatmu menunggu lama weiying” ucap lan wangji

Mendengar suara berat sang suami ahirnya wei wuxian tersadar dari lamunanya. Namun ia tidak mampu mengeluarkan sepatah katapun karna dia masih dilanda rasa yang bercampur aduk

Tiba sang suami sudah di hadapanya lalu tanganya terulur perlahan membuka kain merah penutup itu dengan sangat hati hati lan wangji membuka kain tersebut sampai menampakan sosok yang benar benar cantik bak bidadari khayangan terlihat dengan jelas di hadapanya

Merasa di tatap dengan intens membuat wei wuxian gelagapan dan dengan cepat mengalihkan pandanganya ke arah bawah

Lan wangji mengikuti arahan nalurinya ia lalu memegang lengan sang istri dengan lembut lalu perlahan membaringkanya sembari tetap menatap intens sang istri seolah tidak ingin berkedip sedikitpun

Merasa dirinya yang akan mulai melakukan ritual ahirnya tubuh wei wuxianpun mendadak menegang dan hal tersebut disadari oleh sang suami

“ada apa weiying?” Tanya lan wangji

“emmm…ak…akk..akku” jawabnya terbata bata karna benar benar ketakutan dan gugup bercampur menjadi Satu

Berusaha menenangkan sang istri lan wangji pun sedikit mengendorkan tanganya yang memeagang lengan sang istri berharap agar istrinya merasa lebih nyaman dan tenang

Menyadari tangan yang menggenggam lenganya sedikit mengendur membuat we wuxian ahirnya melihat kearah mata sang suami sontak ia di buat kembali membeku dengan tatapan tersebut bagaimana tidak membeku ia ditatap begitu dalam dan lembut dengan segaris senyum terukir di bibir sang suami

“emmm maafkan aku” satu kata yang tiba tiba saja keluar dari mulut wei wuxian tanpa bisa ia kendalikan

Lan wangji mengerutkan keningnya ia merasa bingung kenapa istrinya meminta maaf

Sadar akan kebingungan sang suami wei wuxian berusaha bersuara kembali “aku…ak..emm” tidak bisa lemanjutkan kata katanya ahirnya wei wuxian hanya bisa menggigit bibir bagian bawahnya dan memejamkan mata ia takut menatap sang suami

“katakana saja weiying” ucap lembut sang suami sembari sedikit menjauhkan tubuhnya dari atas tubuh sang istri karna ia menyadari ketidak nyamanan sang istri saat ini

about love lanxian Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang