chapter 16

523 60 1
                                    

Hei tunggu dulu, sebentar, kemana larinya wei wuxian yang ketakutan saat lan wangji membaringkan tubuhnya tadi kenapa sekarang istri cantiknya menjadi agrasif dan memeluknya terlebih dahulu

Tanpa membuang waktu dengan lama lama memikirkan hal tersebut, segeralah tuan muda kedua lan itu membalas pelukan sang istri sembari mengelus punggungnya lalu berkata “apakah sekarang kau sudah tidak takut lagi weiying”

“tidak…”jawabnya cepat lalu melanjutkan “karna aku sudah tidak akan di lempar ke kandang singa”

Mendengar jawaban sang istri lagi lagi membuat lan wangji harus menggeleng gelengkan kepala lalu wei wuxian menjauhkan tubuhnya dari sang suami “lan zhan emmmm….” Ucapnya menggantung sembari kembali meremat kain hanfunya

“weiying” sahut sang suami

“kata bibi ada ritual malam pertama….emmmm..aku..” kembali dia menggigit bibir bawahnya dan menggantung kalimatnya

Lan wangji yang sudah paham kemana arah pembicaraan si istri cantiknya iapun juga menyadari jika memang istri cantiknya belum siap maka disini ia tidak akan memaksa

“jika kau belum siap tidak usah di resahkan weiying…” jeda sebentar dan weiying kembali mengangkat kepalanya menatap sang suami “kita istirahat saja sekarang, kau pasti sudah lelah bukan” lanjutnya mencairkan suasana

Wei wuxian yang mendapatkan pengertian super dari sang suamipun mengembangkan senymnya sampai gigi kelincinya kelihatan lalu segera ia meng iyakan ucapan sang suami lalu berucap “mmmm baiklah terimakasih lanzhan” setelah berucap dia langsung melesat turun dari tempat tidur dan melepas semua printilan hiasan di kepalanya lalu mengganti hanfunya

Lan wangji menggeleng geleng melihat tingkah sang istri…lalu ia bergumam “jadi istriku sebenarnya takut dan belum ku terkam” seulas senyum tipis lagi lagi ia keluarkan, lalu ia mengikuti sang istiri melepas mahkota dan mengganti hanfunya.

.

.

.

.

Sedangkan di luar kamar terlihat 2 bocah yang tadi tidak sengaja lewat depan kamar pengantin kedua orang tuanya dan mendengar tangisan sang ibu baru mereka membuat otaknya yang tidak lagi polos berfikir yang tidak tidak

Mereka saling menatap dan si berucap bersamaan “a yi… gege..”

“ge apa a die melakukan ritual dengan sangat kasar” Tanya a yi

“ntahlah a yi gege juga tidak tau tapi mendengar suara a niang-..” ucap a yuan menggantung lalu menoleh  ke arah kamar karna pasalnya mereka hanya mendengar tangisan saja tidak dengan percakapan ayah dan ibunya jadi wajar mereka berfikir yang tidak tidak

Lalu setelah beberapa detik lan jingyi ntah kenapa teringat bagiamana awal pertemuanya dengan sang ibu sambung membuatnya kembali jengkel karna disalahkan merusak lampionya ahirnya lan jingyi berujar  “ishh…sudahlah biarkan saja ge lapula orang itu sangat menyebalkan biarkan saja di terkam a die” jawab lan jingyi

A yuan tidak kaget karna pasalnya sedari awal yang di hawatirkan oleh adiknya hanyalah a die mereka saja dan dari setelah orang tua mereka mengucapkan janji sucipun tidak terdengan a yi memanggil pria cantik itu dengan panggilan a niang hanya gegnya saja yang sudah memanggil dengan sebutan a niang.

Menyadari kekesalan sang adik kembali keluar ahirnya lan sizhui mengajak adiknya untuk segera ke kamar saja “a yi ayo kita segera ke kamar lagian tidak baik kita menguping disini”

“hmmm…” jawab singkat lan jingyi lalu mereka melenggang pergi

.

.

.

.

.

Jangan lupa tinggalkan jejak yaaa

Vote dan komentar dipersilahkan
😊😊😊😊

about love lanxian Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang